Chapter 19

36 12 3
                                    

Big Love for you Tha

-Genka Pati

Gadis itu sedang menatap kea rah jendela dengan tatapan marah sudah 3 jam yang lalu ia duduk disana menunggu seseorang yang telah ia beritahu tentang apa yang ia rencanakan. Ia kembali scroll halaman demi halaman dari Instagram twitter dan bahkan line tidak ada tanda tanda dari cowok yang akan ia temui hari ini.

"Awas saja nanti" Ancamnya sendiri ketika melihat pesan darinya baru dibaca oleh cowok di seberang sana
Seperti tidak ada niatan untuk membalas pesan dari nat karena pesan itu hanya dibaca dan tidak dibalas.

Sekejap lalu seseorang meneriaki namanya.

Nat terkesiap lalu menoleh kea rah suara seseorang berlari ke arahnya.
Genka langsung menarik nat berdiri dan memeluk nat erat. Entah apa yang membuatnya lupa bahwa itu adalah tempat umum sampai semua pengunjung di rumah cokelat menoleh ke arah mereka berdua. Sejenak lalu mereka tersadar lalu sama-sama melepas pelukannya.
Genka menggaruk-garuk belakang lehernya yang tidak gatal seraya sesekali tersenyum malu kea rah Nat.
Nat hanya tersenyum lalu mengajak genka untuk duduk di kursi yang sejak tadi Nat duduki.

"Gen lo tahu kan gue baru aja mendapatkan kebahagiaan ketika bersama lo gue takut kebahagiaan itu akan hilang , gue bimbang antara kebahagiaan gue dan keinginan gue sendiri untuk kuliah di italia. Gue sempat berpikir buat ngelepas Lo gitu aja untuk sementara waktu. dan lebih memilih keinginan gue. tapi gue berpikir apakah gue akan menemukan lagi kebahagiaan seperti kebahagiaan gue kali ini.gue tahu mungkin gue akan menyesalinya suatu saat, tapi gue yakin untuk saat ini akan membuat gue bahagia. Gue juga sempat membicarakannya dengan orang tua gue mereka memberi gue kebebasan memilih . kata mereka apa yang membuat gue bahagia akan membuat mereka bahagia juga. Mungkin gue akan lanjut s2 di italia saja untuk s1 gue disni saja karena gue tidak ingin mengorbankan salah satu impian terbesar gue seperti lo dan kuliah di italia. I love you so much Gen"

Genka meletakkan ponselnya ke saku lalu melesat ke parkiran untuk mengambil motornya dan melajukannya secepat mungkin. Ia tahu hatinya sedang berlabuh dimana.

"Kenapa lo gak bilang dari kemarin sih, gue udah sampai ke bandara. Rumah lo juga kosong" Genka menyerbu Nat dengan dengan seribu pertanyaan sekaligus.

"Gue baru punya pemikiran itu tadi pagi"

Genka menggigit bibir bawahnya seraya menatap nat lekat.

"Lo juga sih gue udah chat tadi pagi pake gak dibaca , salah lo juga asal berangakat aja. Dirumah gak ada orang karena gue ada disini. Orangtua gue ada di butik"

"Kenapa lo gak nelfon?"

"Gue gak punya pulsa gen , ayolah gue sudah mengirimi lo pesan buat memberitahu lo "

Genka menaikkan sebelah alisnya lalu sesuatu menghinggapi kepalanya.

"Oiya nat gue ada sesuatu yang harus ditunjukin ke lo, ini adalah surat genna terakhir kali" genka menyodorkan selembar kertas usang kea rah Nat.

Dengan cepat nat mengambil surat yang genka letakkan di atas meja
Nat sangat berhati- hati membuka lipatan demi lipatan surat tersebut tanpa ia sadari hanya melihat tulisan tangan genna air mata mulai mengaliri pipi Nat
Ia yakin pasti surat itu yang genna tulis sampai ia tidak mau tidur semaleman dan menghabiskan hamper setengah buku hanya untuk merangkai kata demi kata yang akan ia berikan kepada genka.

Genna ,, Genka

Nama yang sangat cocok ya , haha, namun orangnya tidak ditakdirkan untuk bersama , sadis ya takdir, menciptakan sebuah harapan yang selalu tak pasti di hidupku yah, contohnya kamu, heeh
Aku tahu, aku egois jika harus mendekte tuhan agar kita menjadi jodoh maka dari itu aku lebih memilih mencintaimu dalam diam
Tapi kamu harus tahu itu ka , I love you so

Amico Mio ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang