Dicky
-Nathania erwellNat mengerjap ngerjapkan matanya mencoba menyesuaikan mata dengan cahaya lampu diatasnya
"Udah bangun?" tegur Genka ketika melihat Nat mulai bangun dari posisinya yang tidur diatas sofa, entah apa yang membuat Nat begitu nyenyak tidur , padahal yang dia ingat, dia tidak mengantuk tadi waktu... hmm. Yah mungkin terlalu kenyamanan haha.pikirnya
"Jam berapa Ka?" Tanya Nat ketika menyadari langit diluar sudah terlihat gelap .
"Jam 8 ,lo sih keenakan tidur sambil dipeluk makanya sampek gak tau waktu" Timpal Genka sambil sesekali menyeruput kopi yang diaduknya dari tadi.
"Ish.." Nat beranjak dan mulai berjalan menuju kekamar mandi.
Genka hanya terkekeh melihat wajah Nat yang mulai memerah dia tahu wanita itu tidak akan berlama-lama didepannya jika dia sudah memerah seperti itu. Sanagt menggemaskan menurut GenkaGenkaPati
Nat?
Masih tidur?
BANGUN KEBO!
Ya udah kalo bangun call me oke!
Dasar kebo! 07;21"Halo. iya"
"Baru bangun?"
"Nggaklah, ini habis jogging sama kevin"
"ooo. Bagus tuh, biar agak kurusan , soalnyalo makin gendut"
"Yaelah , gue udah sexy gini dibilang gendut"
"haha, yaya , " Genka terkekeh bdengan penuturan Nat yang terakhir
"Lo sibuk?"
Semoga saja dia tidak mengajakku jalan , batin Nat
"Lumayan lagi menggarap program buat skripsi"
"oke good luck "
"Thanks ya."
Klik
This innounce is brilliant I hope -
Nat langsung menyambar telepon yang baru saja diletakkannya seusai menelvon Genka.
"Ada apa ra?"
"lo jadi kut kerumah cokelat?"
"iya jadi"
"oke, ntar gue sama fino jemput lo"
"oke"
Klik
Tanpa kalian tahu setelah perkenalan mereka di rumah cokelat, mereka sering melakukan kencan bareng dan sesekali jalan tanpa harus memberitahu Nat, mungkin itu salah satu cara fino melupakan Nat dan mulai membuka hati kepada orang lain, dan tentunya Nat tidak keberatan dengan hal itu, malahan Nat memberi dukungan 100% untuk hubungan mereka ,
***
Lelaki itu masih focus dengan kertas-kertas di atas mejanya kali ini, entah itu hanya tumpukan kertas atau berkas penting hanya dia yang tahu . hehe. Sampai mana dah! Oh iya sesekali lelaki itu memijit pelipisnya tanda pening sedikit menyerang dibagian titik-titik tertentu
Matanya mengerjap ketika mendapati seseorang dengan balutan blush putih dan jeans panjang sedang membuka pintu . matanya semakin melebar ketika meyakini siapa yang datang dia adalah seseorang yang dulunya dia tinggal hanya karena hal yang dia juga tidak mengerti kenapa alasan itu menjadi alasannya meninggalkan wanita itu.Mata mereka bertemu tidak ada keberanian untuk saling bertegur sapa.
"Nat gue sama fino pesen minuman dulu ya, lo cari tempat duduk"
Nat mengangguk, mencoba mengembalikan kesadaran tentang siapa yang saat ini sedang menatapnya dari arah kursi nomer 2
Kursi itu dulu , kursi favorite gue sama dicky. Nat membatin
KAMU SEDANG MEMBACA
Amico Mio ( COMPLETED )
Teen FictionNathania Erwell Menurutku cinta hanya sebuah fiksi dalam novel yang selalu orang bilang sebagai poros kehidupan, menurutku cinta itu gila , ketika semuanya datang secara tiba-tiba. Tiba-tiba orang dimasalalumu datang. Dan orang yang mengaku sebagai...