Hai pacar!
Nathania Erwell
"Perlu dengan siapa ya?"
Ucap Amanda ketika melihat seorang laki-laki berdiri di depan pintu rumahnya kali ini."Sama Nat tante" ujar Genka.
"Tunggu saya panggilkan, ayo masuk dulu" Amanda mempersilahkan masuk dan menyuruh Genka duduk di kursi ruang tamu sedangkan ia memanggil Nat dan menuju ke dapur untuk mengambil beberapa camilan.
***
Nat beranjak dan dengan sigap keluar dan menuruni tangga dengan cepat ketika ibunya memanggilnya dan memberitahukan bahwa ada temannya di bawah.
Biasanya kalo clara langsung masuk kekamarnya tapi ini siapa masak Genka tapi menurutnya itu terlalu cepat buat Genka sampai kerumahnya
Nat terlonjak ketika mendapati wajah seseorang yang sekarang duduk diruang tamu , dari belakang pun ia bisa mengetahui siapa prang tersebut.
Dan yang mebuatnya lebih terkejut ialah bagas dan Amanda juga ada disana dan sedang berbincang-bincang dengan Genka dan sejenak mereka telihat tertawa-tertawa kecil."Gen-ka?"
Panggil Nat dengan mengeja nama genka dari belakang dan membuat semua orang melihat ke arahnya.
Kalo seperti ini gue gak ada persiapan buat ngejawab pertanyaan mereka duh gimana ini, Ya Allah tolong hambamu ini. Nat menggigit bibir bawahnya seraya berjalan mendekat kea rah mereka ."Cepetan kesini Nat, pamali loh buat tamu nunggu lama"
Ucap Amanda seraya tersenyum kea rah bagas dan Nat bergantian.
Nat gugup. Nat curiga ada yang Amanda dan bagas rencanakan dengan senyum yang merekah diantara mereka berdua setelah sejenak memandang genka dan nat bergantian."Ah-iya ma" Nat mempercepat langkahnya dan segera duduk di kursi sebelah Genka.
"Jadi ini pacar kamu?"
Ucap bagas seraya melirik ke arah Genka.
Nat mengangguk ragu namun menunjukkan keberaniannya untuk angkat bicara karena ini memang pertama kali untuknya , dan Genka juga terkekeh geli melihat wajah gugup nat.
"Jadi sekarang kalian udah tau kan , kenapa Nat sering pulang malem , itu gara-gara dia kadang gak nganterin Nat pulang malah diajak jalan, kadang mobil juga nyampek duluan juga gara-gara dia gak ngebolehin Nat pake mobil sendiri."
Jelas Nat tanpa jeda seraya menunjuk-nunjuk Genka disampingnya."Iya gapapa Nat yang penting kamu kan pulang dalam keadaan utuh , iya kan pa?"
Amanda membenarkan dan melirik kearah bagas yang hanya dibalas oleh anggukan.
"Oiya ma Nat juga mau izin besok ikut camp ke gunung boleh kan ma?"
"Beneran? Tapi siapa yang jaga kamu disana kan kamu takut gelap Nat"
Tanya Amanda dalam nada khawatir"Sama saya tan, saya ketua panitianya."
Ucap Genka meyakinkan
Amanda hanya mengangguk mengiyakan , sekarang dia agak lega dengan keberadaan Genka."Nak Genka juga kuliah disana?"
"Iya tan,"
"Semester berapa? "
"Semester 6 tan" ucap Genka santai.
"Oo udah hampir lulus ya, oiya sejak kapan pacaran sama Nat"
"Baru dari semester genap ini "
"Oiya katanya kamu yang maksa Nat buat pacaran sama kamu, kenapa?"
Ujar Amanda seraya terkekeh dengan pertanyaannya sendiri yang membuat mimik wajah Nat berubah dan mengerutkan kening kea rah Amanda.
Genka tersenyum lalu mengangguk setelahnya. Lalu melirik Nat yang sedang menginjak kaki Genka di bawah meja.
"Kenapa kamu ngebet banget emang"
"Ihh, mama banyak Tanya deh, katanya tadi Cuma pengen tahu sama Genka tapi malah nanyain ini itu , udah ah"
Nat menarik Genka untuk beranjak dari tempat duduknya agar Amanda tidak lagi menanyakan hal-hal aneh yang membuat Nat semakin tidak keruan.
Amanda dan bagas hanya tersenyum melihat tingkah laku anaknya. Bagaimanapun ia hanyalah anak satu-satunya setelah anak sulung mereka meninggal mereka tidak mempunyai siapapun selain Nat.
Setelah sampai diluar Nat mengajak Genka duduk di teras rumahnya dan memandang Genka sejenak lalu mulai duduk disamping Genka."Lo kok bisa setenang itu sih ka"
"Ngapain gue harus gugup, lagian gue Cuma ditanyain gituan bukan sidang skripsi juga"
"terserah dah"
ucap Nat seraya memutar bola matanya malas."Besok lo ikut kan, kita berangkat bareng"
"Iya. Tapi gue udah janji bareng clara"
"Biar nanti reno yang jemput clara. ""Iya, iya"
Sejenak tidak ada pembicaraan diantar mereka berdua, hening. Lalu Genka mengangkat tangannya dan menyelipkan rambut Nat ke belakang telinganya yang terbawa angina.
Hujan turun tiba dan membuat keduanya menoleh kea rah yang sama bersamaan."Loh kok hujan sih?"
Tanya Nat seraya memandang langit heran."Padahal dari tadi gak ada tanda-tanda mau hujan"
"Nat " panggil Amanda dari ambang pintu.
"Iya ma"
"Ayo masuk diluar hujan takutnya ntar lagi mati lampu."
"Tapi, Genka ma"
ucap Nat seraya menunjuk Genka di sebelahnya
"Bawa aja kedalam dia juga gak bisa pulang kan, "
"Ayo masuk"
ajak Genka seraya menarik tangan Nat masuk kedalam dan menutup pintu dari dalam
"Nat keatas ma, mau tidur duluan"
Setelah berpamitan Nat mengecup kening Amanda dan mulai menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua.
Jika ada typo mohon kasik tau. kritikan dan sarannya juga guys . Buat perbaikan
Terimakasih. @nkphie
KAMU SEDANG MEMBACA
Amico Mio ( COMPLETED )
Teen FictionNathania Erwell Menurutku cinta hanya sebuah fiksi dalam novel yang selalu orang bilang sebagai poros kehidupan, menurutku cinta itu gila , ketika semuanya datang secara tiba-tiba. Tiba-tiba orang dimasalalumu datang. Dan orang yang mengaku sebagai...