¤¤¤
Suasana malam di kota seoul sangat menenangkan setiap jiwa yang akan terlelap mengejar mimpi mereka. Angin yang tenang menggoyangkan dedaunan pohon rindang seakan menimang sang pohon untuk tertidur. Mobil dan motor yang masih berlalu-lalang membuat kota sedikit ramai ditambah Anak remaja yang baru saja pulang dari tempat karaoke itu menambah keramaian dengan canda tawa mereka.
Susana yang seharusnya orang lain rasakan dengan perasaan tenang, malah berbeda untuk seorang perempuan yang sekarang berjalan diatas trotoar sepi dengan kantong kresek yang ia genggam. Perempuan dengan sweater hitam over size- nya dan celana jeans biru tua itu berjalan dengan kesal menuju suatu tempat.
"Tu orang gak punya tangan ato apa sih.. nyuruh-nyuruh orang aja. Lagian gue juga pengen istirahat... gue pengen bocan di kasur kebanggaan gue" katanya dengan kesal.
Memang seharusnya sekarang dia berada dirumahnya untuk tidur karena waktu bekerjanya sudah selesai. Tetapi sang bos menyuruhnya membeli sesuatu sebelum dia pulang. Jika kalian ingin tahu, sekarang sudah jam 03.15 pagi. Jadi wajar saja jika perempuan itu kesal. Ditambah lagi dia hanya bisa tidur selama 3 jam saja. Karena saat jam 6, dia sudah harus bekerja lagi ditempat yang berbeda. Ya,... beginilah hidupnya. Karena hidup sendirian, dia harus mencari uang sendiri. Untungnya dia masih memiliki rumah, yang diwariskan dari kedua orang tuanya yang sudah tiada.
"Dasar bos brengsek!" Perempuan itu menendang sebuah batu kecil dihadapannya lumayan keras. Dan sialnya, batu itu mengenai seseorang yang sedang duduk di kursi besi yang disediakan untuk pejalan kaki.
"Aw!!" Orang itu meringis sembari mengusap kepalanya yang 'sedikit' berdarah dan mencari sumber datangnya batu ini. Matanya berhenti pada perempuan yang membeku ditempat sembari memegang kantong plastik tidak jauh dari tempatnya berada.
"Chuu?!!" Teriak orang itu.
Perempuan yang terpanggil langsung menyipitkan matanya untuk melihat dengan jelas orang didepannya.
"Yohan?!! Kyaaa!!! Sahabat que!!" Perempuan bernama chuu itu berlari sembari merantangkan kedua tangannya seperti akan memeluk orang yang ada didepannya.
Tak!
Satu jitakan yang lumayan keras mendarat dikepala chuu.
"Aw!! Kenapa lo jitak gue??!" Kesal chuu.
"Itu gak seberapa, liat nih" yohan mengangkat poni rambutnya. Dan terlihatlah luka yang berdarah akibat batu yang chuu tendang dikeningnya.
Chuu tersenyum memperlihatkan semua barisan giginya yang rapih sembari melayangkan dua jari.
Yohan menghela napas berat. "Untung gue gak mati"
Chuu berdecih. "Lebay" katanya.
"Yeuh... kalo gue beneran mati gimana? Nanti lo jadi gila gara-gara kangen sama gue"
Chuu cemberut dengan mulut kecilnya yang ia majukan. Yohan terkekeh kecil, kemudian matanya berhenti pada kantong kresek ditangan chuu.
"Wih... abis jajan nih, tau aja kalo temennya lagi laper" kata yohan. Tangannya mengelus perut sixpack-nya dan lidahnya menjilat mulut seperti seseorang yang kelaparan.
Chuu dengan segera menyembunyikan kereseknya. Khawatir yohan akan memakan makanan pesanan dari sang bos. "Ini bukan buat lo"
"Trus buat siapa?"
"Buat bos gue"
"Loh... bukannya lo selesai kerja jam dua ya? Kenapa jam tiga masih disuruh kerja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? | Song Hyeongjun
FanfictionImut, lucu, dan ganteng. Itulah first impresion chuu kepada hyeongjun. Tetapi setelah dekat dengan lelaki bernama lengkap song hyeongjun itu, chuu merasakan ada yang aneh dalam kehidupan sang lelaki yang ia sukai pada pandangan pertama tersebut. 'D...