[6]

124 21 14
                                    

¤¤¤

Chuu mengunci pintu kafe, dan menatap ponselnya untuk melihat jam.

Jam 07.50 malam.

Itu artiya, chuu masih ada waktu satu jam untuk istirahat dirumah. Dan mandi untuk menghilangkan bau keringat yang sedari tadi membuatnya tidak nyaman.

Chuu melangkahkan kakinya gontai menuju rumahnya. Sesekali dia menendang-nendang angin karena kakinya yang pegal. Tak jarang juga dia bergumam kesal karena tidak ada yang mau mengantarnya.

"Tega banget sih mereka" gumam chuu.

Jalanan seoul yang sudah mulai gelap itu masih diramaikan oleh orang-orang yang berjalan pulang, seperti chuu. Tetapi sepertinya hari mereka sangatlah menyenangkan. Bersenang-senang bersama teman-teman mereka. Sedangkan chuu pulang dalam keadaan badan yang pegal-pegal dan juga otak yang pusing memikirkan bagaimana caranya dia menghemat uang sampai akhir bulan.

"Uang gue berapa lagi ya..?" Tanya chuu pada dirinya sendiri.

Dia menatap langit malam yang gelap sembari menghitung berapa saja uang yang sudah ia pakai. Tetapi tiba-tiba dia menyerah karena jujur saja, chuu sangat lemah dalam hal hitung menghitung.

"Tau ah, pusing gue.." katanya.

Langkah demi langkah dia tapakkan di trotoar sepi. Chuu berhenti sejenak setelah melihat sebuah minimarket yang ada disisi kirinya.

"Beli minum dulu ah... aus"

Chuu berjalan masuk menuju minimarket tersebut dan mengambil satu botol mineral. Setelah membayar belanjaannya, dia kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya.

"Aahh~~~ seger.." chuu yang telah menghabiskan air mineral yang baru ia beli itu tersenyum dan membuang botol pada tempat sampah terdekat yang ada di sebuah gang kecil.

"Mana barangnya?! Gue hajar lo kalo masih bilang belom ada"

Chuu terkejut setelah mendengar seseorang berteriak di gang itu. Tetapi saat chuu melihat kedepan, tidak ada siapa-siapa disana.

"Hm? Siapa itu?" Gumam chuu.

Bugh!

Bugh!

Chuu kembali terkejut karena mendengar suara pukulan. Ada yang tidak beres disana, pikir chuu.

Karena penasaran, chuu berjalan memasuki gang lebih dalam. Suara seseorang yang berbicara dan pukulan terdengar lebih jelas seiring dia melangkah kedepan.

"Gue bilang mana barangnya?!"

Chuu yang sudah berjalan lebih dari 10 meter itu berhenti setelah melihat belokan. Dia mengintip di sudut belokan tersebut dan mendapati tiga orang lelaki yang dua orang diantaranya memojoki seorang lelaki. Lelaki yang dipojoki itu terlihat babak belur.

"Yeuh... kebiasaan. Anak-anak bandel" gumam chuu.

Bugh!

Bugh!

Chuu membelalakkan matanya saat si lelaki yang dipojoki itu ditonjok oleh lelaki didepannya.

Who Are You? | Song HyeongjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang