[3]

160 20 15
                                    

¤¤¤

"Dadah lohan!!!" Teriak chuu sembari bejalan memasuki sebuah kafe-- dimana tempat dia bekerja.

Yohan melambaikan tangan pada chuu seiring perempuan itu berjalan masuk kedalam kafe sampai akhirnya benar-benar hilang dari pandangan. Yohan sangat bahagia sekarang, karena dia bisa bersama chuu dari jam 6 pagi hingga jam 1 siang. Itu artinya, mereka telah berbincang-bincang dan menghabiskan waktu dengan membayar rasa rindu satu sama lain selama 7 jam.

Yohan menghela nafasnya, kemudian dia tersenyum dan berbalik, lalu berjalan menuju suatu tenpat yang sangat ia rindukan di korea. Jika yohan sedang galau atau sedang ingin sendiri, dia pasti akan berada di atap sebuah gedung yang belum jadi. Gedung itu tadinya akan dibuat menjadi sebuah apartemen, tetapi sepertinya sang pemilik mengalami kebangkrutan dan membatalkan pembangunan yang baru saja dibangun 50 persen.

Yohan melangkahkan kakinya dengan perlahan, sembari menikmati keramaian kota seoul yang selama ini ia rindukan. Lalu beberapa menit kemudian, yohan tiba di depan gedung yang terlihat sudah semakin tua dan berlumut.

 Lalu beberapa menit kemudian, yohan tiba di depan gedung yang terlihat sudah semakin tua dan berlumut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yohan berhenti sejenak tepat didepan gedung itu sembari menyentuh sang bangunan.

"Lama gak ketemu. Lo makin tua aja" yohan terkekeh kecil.

Setelah berbicara pada bangunan ini seperti orang gila, yohan kemudian melanjutkan perjalanannya menuju atap. Dia rindu melihat aktifitas kota seoul dari atas sini. Sangat menenangkan menurutnya.

Langkah demi langkah membawanya keatas setiap anak tangga yang dipijakinya. Karena yohan memakai sepatu sport, jadi tidak ada suara yang ikut menemani keheningannya, saat menginjak semen.

Sampai tiba-tiba, yohan berhenti pada lantai 4. Dia mendengar sebuah suara di lantai yang sekarang yohan tempati.

'Perasaan dulu gak ada yang berani kesini deh, tapi kok disini ada orang?' Batin yohan.

Ya, memang pernah beredar sebuah rumor bahwa gedung ini sangat angker. Dan tidak ada yang berani masuk kesini, bahkan melewatinya saja membuat bulu kuduk setiap orang berdiri. Tetapi karena yohan yang tidak terlalu perduli dengan omong kosong itu, dia memanfaatkan sang bangunan untuk menjadi tempatnya menghilangkan semua kegalauan dan stress yang datanh dihidupnya.

"Mana pesenan gue yang kemarin gue suruh?" Terdengar suara seorang lelaki menggema di ruangan lantai 4.

Yohan mencoba mendekati arah suara, dan sembunyi di salah satu beton. Dia mengintip dan mencoba mencari tahu siapa orang yang sudah mengambil markas yohan.

"Jawab gue!!"

Yohan terkejut setelah mendengar lelaki tadi berteriak. Matanya semakin fokus pada lelaki didepannya. Terlihat disana ada tiga orang lelaki dengan satu lelaki yang sedang terduduk dan dua lainnya berdiri menatap lelaki yang terduduk seperti akan terjadi pembulian. Mereka semua memakai pakaian SMA, jadi jika bukan pembulian, apalagi?.

Who Are You? | Song HyeongjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang