[10]

71 15 6
                                    

[][][]

Hari yang melelahkan untuk para karyawan, sekarang terbayarkan walaupun hanya dengan acara makan-makan. Semua penat tergantikan dengan senyuman. Hangyul dan Yohan yang seharusnya tidak ikut makan-makan—karena bukan karyawan—sangat menikmati makanan yang dibuat oleh masing-masing tangan mereka. Daging barbeque yang Seungwoo beli ternyata daging berkualitas yang harganya lumayan mahal. Tetapi karena mood-nya yang sedang bagus, Seungwoo tidak mempermasalahkannya.

Chuu, adalah salah satu orang yang paling bahagia dari semua orang yang ada disana. Dia juga sempat menghibur teman-temannya dengan lawakan yang mampu membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

Hari semakin malam. Satu-persatu orang mulai pamit pulang. Hingga tersisa Seungwoo, Seungyeon, chuu, Yohan, dan Hangyul. Para lelaki sedang terdiam saling bertatapan satu dengan yang lainnya karena melihat tingkah laku chuu yang aneh karena mabuk.

"Hey, Hangyul! Gimana caranya lo punya sixpack? Padahal yang gue tau lo doyan banget ngemil." Chuu mulai bersuara dengan nada khas orang mabuk. Dia menunjuk Hangyul dengan jarinya yang bahkan sudah sulit untuk dikendalikan. "Jangan-jangan lo gambar sixpack pake spidol. hehehe," lanjutnya.

Hangyul mengernyit. Dia dan ketiga lelaki lainnya masih terus memandangi Chuu aneh.

"Yohan!" Panggil Chuu tanpa ada jawaban dari Yohan. "Dulu waktu kita naik lift di mall, gue tau lo kentut walaupun disana ada banyak orang. Lo tau kenapa gue tau? Soalnya, kentut lo bau telor busuk! Hahaha!"

Yohan seketika panik. Bagaimana bisa perempuan itu mengingat aibnya saat sedang mabuk? Yohan dengan segera tertawa remeh sementara orang lain yang mendengarnya menatap dia sambil menahan tawa. Termasuk Hangyul yang mencoba memalingkan wajah yang tidak kuat menahan tawa.

Yohan membekap mulut Chuu dengan tangan kanannya. Tetapi perempuan itu terus menepisnya sampai dia berteriak karena kesal.

"Dasar brengsek!! Gue gak bisa napas lohan!" Geram Chuu.

Seungwoo yang melihat keadaan karyawannya yang sudah mabuk berat, memberi usulan kepada Yohan dan Hangyul untuk mengantarkan Chuu pulang. Tentunya dia dan Seungyeon tidak bisa mengantar Chuu pulang, karena mereka berdua tidak tahu dimana rumah Chuu. Dan sebenarnya, mereka juga malas.

"Cepetan anterin pulang. Dia udah mabuk banget." Ujar Seungwoo sambil menatap Chuu yang sudah ambruk diatas meja dengan rambut yang menutupi wajahnya.

Seungyeon mengangguk setuju. Tangannya bergerak untuk mengangkat rambut Chuu. Hanya memastikan apakah perempuan itu benar-benar sudah pingsan atau masih tersadar.

"Ciluk ba!!"

Seungyeon tersentak sampai melompat dari kursinya. Apa yang dia lihat tadi sangatlah menyeramkan. Walaupun sedang mabuk, masih sempat-sempatnya perempuan itu menjahili Seungyeon.

"Hahaha!! Liat deh, kagetnya lucu banget siihhh... Pengen nyubit pipi kamu akutuh," Chuu kembali meracau seraya mengangkat tangannya seolah mencubit pipi Seungyeon. Hangyul dan Yohan akhirnya mau tidak mau, mengangkat perempuan itu untuk berdiri. Sementara Seungyeon masih terpaku karena kejadian tadi yang mungkin bisa membuatnya mengalami mimpi buruk.

"Kami pamit dulu ya." Ucap Yohan yang langsung melangkah bersama Hangyul untuk menyeret Chuu yang berada ditengah-tengah mereka.

"Dadah semuanya!! Jangan kangen aku ya!!" Lagi-lagi Chuu berteriak. Kali ini Seungwoo ikut membeku seperti Seungyeon.

"Ih... Ceyem." Ujar Seungwoo.

Seungyeon semakin membeku ditempat sambil menatap Seungwoo jijik. Memang semua orang disini tidak ada yang normal.

Who Are You? | Song HyeongjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang