[12]

60 8 6
                                    

[][][]

Chuu, Yohan dan Hyeongjun terdiam di ruang tamu. Mulut mereka tertutup rapat, tidak ada yang mau membuka pembicaraan. Bukan karena apa-apa, ketiga orang ini punya alasan tersendiri mengapa mereka terdiam seribu bahasa.

Yang pertama adalah Hyeongjun. Dia merasa tidak enak kepada tuan rumah sekaligus kesal kepada Yohan karena tujuan utamanya untuk berduaan bersama Chuu sebelum pergi ke sekolah langsung sirna. Jadi dia lebih memilih tutup mulut dan menatap Yohan secara intens.

Yohan juga merasakan hal yang sama kepada pemuda Song tersebut. Dirinya seakan terganggu karena kedatangan Hyeongjun, yang ia ketahui sebagai 'kecengan' kecengannya. Dan juga, dia merasa malu karena saat ini, dia yang bodoh telah membasahi pakaiannya, harus pasrah memakai baju chuu yang kecil dan ketat. Hal tersebut juga terjadi karena kebodohannya yang terlalu terburu-buru memakai baju dan langsung pergi ke ruang tamu. Jadi dia tidak sempat memilih pakaian yang sedikit lebih besar.

Sementara Chuu... Alasannya terdiam adalah karena, tidak ada yang mau terlebih dahulu membuka suara. Jadi, dia merasa canggung dan hanya bisa menggerakkan kedua kakinya dengan gerakan cepat. Sesekali, dia juga menepuk-nepuk pahanya seakan bermain drum.

"Emmm...." Chuu ingin mulai berbicara. Tetapi tidak jadi. Dia sepertinya masih belum berani.

"Fly high-i-i-i-er, flash!" Karena tidak ingin terlalu sepi, Chuu akhirnya mulai bernyanyi dengan suara kecil.

"Noona tau lagu itu?" tanya Hyeongjun. Chuu menghela nafas lega.

Akhirnya... Ngomong juga dia. Batin Chuu.

"Tau dong, itu kan lagu kesukaan aku," jawab Chuu seraya tersenyum manis.

Yohan yang melihatnya langsung cemburu. "Wah... Gue baru tau kita punya selera musik yang sama," ucapnya seakan ingin diperhatikan. Sebenarnya dia tidak tahu lagu apa yang sedang dinyanyikan oleh Chuu.

"Abisnya lo perginya kelamaan sih," jawab Chuu.

"Emangnya kenapa kalo gue lama disana? Lo kangen sama gue?" Yohan tersenyum jahil. Dia harap jawaban yang keluar dari mulut Chuu akan membuat dia tersenyum bahagia.

"Ya-

Tiitt!! Tiiitt!!

Chuu menoleh saat mendengar suara yang terdengar seperti alarm. Begitu juga dengan Yohan. Lelaki Kim itu langsung kesal karena dia belum mendengar jawaban dari Chuu. Dalang dari kekesalan Yohan ini adalah, Hyeongjun tentu saja. Dia mengangkat tangannya yang dimana, jam tangannya berbunyi.

"Eh, maaf noona, aku harus pergi sekarang." Hyeongjun buka suara.

Chuu tersenyum. "Yaudah, aku antar sampai depan."

"Wah... Makasih noona. Sebenernya sih gausah, tapi yaudah deh. Hehe...." Hyeongjun tersenyum malu, membuat Chuu tertawa gemas.

"Kenapa lo anterin? Dia kan udah gede, dia tau jalan keluar kali Chuu." Yohan yang masih diselimuti kecemburuan, mendekatkan dirinya kepada Chuu sambil berbisik.

Chuu yang mendengarnya hanya menoleh kearah Yohan dan menatap lelaki itu dengan tajam. Kalau sudah ditatap seperti itu, Yohan hanya bisa meringkuk seperti anak anjing dan memalingkan mukanya.

"Ayo...."

"Yuk!"

Ku menangiss!! Membayangkan, betapa kejamnya dirimu atas diriku~~

Yohan yang mendadak jadi sadboy, menyanyikan lagu galau sedunia didalam hatinya.

Tidak jauh dari tempat si sadboy, Chuu dan Hyeongjun telah sampai di pagar rumah. Sang wanita menatap si lelaki yang masuk kedalam mobil jemputan-nya sambil melambaikan tangan. Saat pintu mobil terbuka, matanya tidak sengaja bertemu dengan lelaki yang juga ia pernah lihat sebelumnya. Ya, Eunsang.

Who Are You? | Song HyeongjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang