[JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA, KARENA ITU BERHARGA BANGET BUAT SAYA❤ SELAMAT MEMBACA❤]
17. RAPUH
"Kapan pun lo ngerasa sedang nggak baik-baik aja, datang ke gue, ya, La. Gue akan selalu bersedia mengusap rambut lo seperti ini untuk menyalurkan kekuatan gue ke lo."
Ella membisu saat Kenzo mengusap-usap kepalanya. Ia terdiam sambil menikmati usapan itu, perasaannya campur aduk. Rasanya dinding pertahanan yang selama ini ia bangun ingin runtuh saat itu juga.
Merasa air mulai menggenang di pelupuk matanya. Gadis itu mundur selangkah, membuat tangan Kenzo yang masih mengusap rambutnya mengambang di udara.
"Mo-dus," pelannya.
Kenzo menarik tangannya, kembali memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Ini bukan modus, gue melakukan ini tulus dari sini." Kenzo menunjuk dada sebelah kirinya.
"Always happy, ya, La."
Mendengar Kenzo berbicara seperti itu membuat Ella semakin ingin menangis.
I can't be happy, stupid!
***
Hari ini, hari Minggu dan Ella sudah rapi dengan celana jeans-nya dan baju kaos berwarna putih yang dibalut dengan cardigan putih dan sling bag yang menggantung di bahunya, serta sepatu sneakers putih yang memperindah penampilannya. Sepertinya gadis itu ingin pergi ke suatu tempat.
"Where you go?" tanya Abimayu yang sedang duduk menonton televisi sendiri, karena Zanna sedang menginap di rumah teman-temannya.
"Visiting Mom."
Mendengar jawaban dari Ella, Abimayu terlihat diam saja. Dadanya terasa sesak jika mengingat bahwa mereka adalah seorang yatim-piatu sekarang.
"With?" tanyanya akhirnya, setelah terdiam cukup lama.
"Alone."
"Be careful."
Ella mengangguk dan berjalan ke arah Abimayu untuk mencium pipi Abang kesayangan itu.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
***
Taksi yang ditumpangi Ella berhenti tepat di depan Toko Bunga.
"Wait, Sir."
Ella keluar dari taksi itu dan berjalan masuk ke dalam toko bunga. Beberapa menit kemudian gadis itu keluar dengan tangan yang membawa sebuket Bunga Mawar Putih.
"Jalan, Pak."
Taksi itu melaju lagi ke tempat yang ingin didatangi oleh Ella.
15 menit kemudian taksi itu berhenti disebuah pemakaman umum yang ada di Jakarta. Ella segera turun setelah membayar taksinya.
Gadis itu berjalan masuk ke dalam tempat pemakaman itu, melangkahkan kakinya melalui jajaran nisan-nisan yang tertata dengan apik.
Pandangannya berubah sendu ketika melihat satu nama yang terukir di atas marmer hitam dengan tinta emas. Ella menghela nafas panjang.
Joya Lovata, sang Mama.
Ya, hari ini Ella berniat berkunjung ke makam Ibunya. Terakhir kali Ella datang ke sini saat mengantarkan jenazah kedua orang tuanya ke tempat peristirahatan yang terakhir. Setelah itu dia tak pernah berkunjung lagi selama hampir dua bulan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunrise [Hiatus]
Fiksi Remaja"Kenapa?" "Kenapa apa?" tanya Kenzo balik pada gadis di hadapannya. "Kenapa suka gue?" Kenzo memasang senyum di wajah tampannya, "Gue rasa cinta nggak perlu alasan, that's stupid." °°° Seorang gadis berparas cantik yang memiliki sorot mata datar, d...