Queen terbangun perlahan dan seketika merasakan jika sekujur tubuhnya terasa kaku karena tidur dengan posisi duduk.
"Aduh!" rintihnya saat tubuhnya berbunyi semua sewaktu mencoba bergerak.
"Ada ranjang yang begitu empuk tapi aku malah lebih memilih tidur di sini," gerutunya.
Seketika ia meloncat dari duduknya saat melihat jika jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi. Ia bahkan hampir jatuh saat berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri secepat kilat.
"Ayah, Bunda, aku pamit dulu," ujarnya terburu-buru mengecup pipi mereka yang sedang duduk di ruang makan.
"Makan dulu, Queen," ujar Ametta.
"Aku sudah telat, Bunda, hari ini aku ada jadwal kuliah pagi, aku akan makan roti ini di tengah jalan," ujar Queen mencomot dua buah sandwich dan melesat pergi dari sana.
Jangan lupa janjimu dengan Tante Amber!" teriak Ametta sebelum putrinya menghilang dari pandangan.
"Iya, Bunda," balas Queen terburu-buru pergi.
"Anak itu," ujar Ametta mengeleng-gelengkan kepala.
Osbeth hanya terkekeh mendengarnya dan dirinya tak heran lagi dengan kelakuan putrinya.
"Aku harap kita melakukan hal yang benar untuknya," ujar Ametta.
"Ya," timpal Osbeth menatap tempat di mana terakhir kalinya bayangan putrinya tampak.
***
Saat ini Queen sudah selesai mengikuti kuliah jadi ia bergegas menuju halte bus kemudian menuju rumah Evelyn.
Begitu sampai di sana satpam segera menghampirinya.
"Nona Queen," sapanya tersenyum.
"Halo, Pak," balas Queen juga tersenyum.
"Apa hari ini membawa katering lagi?"
"Tidak, Pak, aku mau bertemu Tante Evelyn."
"Masuklah," ujarnya membuka pintu pagar.
Ia segera melesit ke dalam rumah tapi seketika berhenti saat baru sampai di halaman. Walau sudah sejak remaja datang ke rumah ini tapi tempat ini setiap saat selalu mampu membuatnya takjub akan kemegahannya dan tak habis pikir bagaimana mungkin gadis sepertinya akan bermimpi menjadi menantu keluarga ini.

Bagian depan dihiasi dengan kolam air mancur besar yang baginya tampak seperti kolam renang saja jika airnya sedang dimatikan. Dengan tangga di kedua sisi rumah membuat orang bisa memilih ingin menggunakan yang mana.
Queen kemudian ingin memencet bel tapi sebelum menyentuhnya bahkan sudah terbuka.
"Apa Anda mengantarkan katering, Nona Queen?" tanya Amanda pelayan yang membuka pintu.
"Tidak, Bi, aku kemari ingin menemui Tante Evelyn."
"Nyonya sedang berada di ruang atas."
"Oh, baiklah."
"Anda bisa langsung naik, Nona."
"Ya," ujarnya tersenyum dan kemudian bergegas ke atas yang memang ia ketahui merupakan ruangan untuk Evelyn bersantai setelah menyelesaikan semua kesibukannya.
Saat sampai di lantai 2 tanpa sengaja ia bertemu Rich di sana.
"Queen," panggil Rich tak menyadari jika ia sedikit gugup sewaktu bertemu laki-laki itu tak tahu apa reaksinya jika mereka sampai dijodohkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captivated You by Yessy Lie (Inspirated By A True Story Series, #2)
RomanceJuga terinspirasi dari kisah nyata. Teman dari Mr. America & Floretta (bukan nama sebenarnya) Sequel My Husband is Mr. America *** Queen, gadis berumur 23 tahun harus terpaksa menikah dengan laki-laki yang membencinya demi kebahagiaan ayahnya. Diaba...