Queen baru saja akan mandi selesai masak saat bel kembali berbunyi dan dirinya mengira jika mungkin itu Ken yang pulang kembali walau ia merasa sedikit heran karena ia tahu Ken membawa kunci.
"Oma," sapa Queen heran saat menemukan wanita itu kembali berada di hadapannya.
Dengan wajah sinis dia mendorong Queen agar menyingkir.
"Ken sudah kembali ke kantor," ujar Queen.
"Aku datang ke sini memang ingin menemuimu," ujar Sheila sinis.
"Ada perlu apa, Oma?"
"Sandra!" panggilnya dan seketika tubuh Queen menegang waspada mendengarnya.
Gadis yang bekerja di kantor Ken memasuki rumah dan tersenyum mencemooh menatap Queen.
Queen berusaha bersikap biasa saja dan tak menunjukkan reaksinya.
"Duduklah, aku akan menyiapkan minuman untuk kalian," ujar Queen bergegas pergi ke dapur tapi ia juga segera mengirimkan pesan teks pada Ken sebab merasakan perasaan tidak nyaman akan kedatangan mereka.
Tak lama kemudian mereka menyusulnya dan Queen berusaha bersikap biasa saja.
"Rumah ini besar juga dan aku sudah tak sabar untuk tinggal di sini," ujar Sandra membuat tubuh Queen menegang kaku mendengarnya.
"Kapan kamu baru akan pergi dari hidup Ken?" tanya Sheila menatap Queen marah.
"Aku akan pergi saat dia yang mengusirku dari hidupnya," ujar Queen menatap Sheila dengan senyum di bibirnya. Siapa pun yang melihatnya akan tahu jika ia memaksakan senyum itu sebab jika tak memandang Sheila sebagai orang tua yang harus dihormati, ia tak akan sesopan ini.
"Minumannya sudah siap, ayo kita ke ruang tamu," ujar Queen sambil mengangkat nampan minuman di tangannya.
Ia terbelalak saat Sheila menghampirinya, tampak sangat marah, bahkan ia tak tahu di mana salahnya.
"Apa kamu pikir kami begitu bodoh mau meminum minuman buatanmu?!" bentak Sheila.
"Memangnya ada apa dengan minuman ini, Oma?" tanya Queen menatap minuman di tangannya.
"Bisa saja kamu memasukkan racun di sana."
Queen sangat ingin memutar mata mendengarnya.
"Jelas-jelas Oma berada di dekatku saat aku membuatnya jadi kapan aku akan punya kesempatan untuk memasukkan racun?" tanya Queen kemudian berjalan menuju ruang tamu.
"Lancang kamu!" bentak Sheila mendorong Queen yang baru saja lewat di depannya.
Queen yang terkejut mencoba menyeimbangkan gelas di tangannya tapi saat ia berhasil dirinya malah terpeleset minuman yang tumpah menyebabkan ia tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya hingga minuman berhamburan dan ia terduduk dengan keras di atas lantai.
Seketika ia merasakan denyutan yang sangat menyakitkan pada perutnya dan ia mencengkramnya dengan erat.
"Apa-apaan ini?!" bentak Ken murka hingga semua menoleh padanya.
"Sakit!" rintih Queen dengan wajah yang memucat.
"Tidak usah berakting, aku tahu kamu sengaja berpura-pura karena tahu Ken pulang," sinis Sheila.
Dengan cepat Ken berlari menghampiri istrinya.
"Ken, sakit!" rintih Queen dengan air mata yang berlinang.
"Aku hamil, Ken!" isak Queen. Ia baru mengetahui jika dia hamil 3 hari yang lalu, berencana memberitahu Ken di hari ulang tahunnya nanti tapi saat ini ia harus memberitahu Ken agar bisa segera membawanya ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captivated You by Yessy Lie (Inspirated By A True Story Series, #2)
Roman d'amourJuga terinspirasi dari kisah nyata. Teman dari Mr. America & Floretta (bukan nama sebenarnya) Sequel My Husband is Mr. America *** Queen, gadis berumur 23 tahun harus terpaksa menikah dengan laki-laki yang membencinya demi kebahagiaan ayahnya. Diaba...