Keesokan harinya ia terbangun dan membuka matanya pelan. Seketika ia langsung terjaga saat ingat apa yang terjadi kemarin jika ia sudah menjadi seorang istri.
Queen menemukan jika Ken berbaring di sebelahnya dan ia menatap wajah pria itu yang tertidur.
Dirinya tak menyangka jika Ken akan membiarkannya tidur juga di ranjang dan tak melemparkannya ke atas lantai.
Ternyata kamu masih memiliki hati yang baik, tak sejahat yang ingin kamu perlihatkan.
Queen segera duduk saat laki-laki itu tiba-tiba membuka matanya dan menatapnya kembali. Dengan gugup ia turun dari sana dan segera masuk ke kamar mandi.
Selesai ia mandi bergantian Ken yang mandi dan dirinya hanya bisa duduk menanti di sana tak tahu akan melakukan apa.
Bel berbunyi dan ia segera membukanya, menemukan pelayan membawakan sarapan untuk mereka.
Queen membuka pintu lebar agar mereka bisa masuk dan menata makanan. Saat selesai ia duduk di ranjang menunggu Ken selesai mandi.
Ia terpaku di sana saat laki-laki itu keluar dari sana dengan rambut yang basah tapi dirinya lega saat laki-laki itu berpakaian lengkap.
Ken mengusap rambutnya yang basah dan mengacak-acaknya dengan tangan tak menyadari Queen yang terus menatapnya hingga akhirnya pandangan mereka bertemu dan Ken kemudian kembali menetralkan raut wajahnya.
"Ayo, kita makan," ujar Queen memecah suasana yang terasa menegang itu saat Ken kembali ke sikap lamanya. Laki-laki itu tak menjawab dan hanya langsung mulai makan tak memedulikan Queen.
"Setelah ini kita akan ke mana?"
"Aku akan pulang ke London."
"Lalu aku?"
"Tentu saja ikut denganku kecuali kamu ingin menyerah sekarang dalam memenuhi perintah wanita rubah itu."
Queen kembali gusar mendengarnya tak mengerti kenapa laki-laki itu menyebut mamanya wanita rubah.
Selesai makan, mereka kemudian berkemas-kemas.
"Apa kita akan berpamitan dulu?"
"Tidak!"
Queen semakin gusar mendengarnya.
"Jika kamu tak memiliki sopan santun tapi aku masih memilikinya."
"Silakan saja jika kamu ingin berpamitan dan aku akan meninggalkanmu di sini," ujar Ken kemudian membuka laptopnya dan mulai bekerja. Kadang-kadang dia berhenti hanya untuk menelepon dan sejak tadi dia bersikap seolah tak ada Queen di sana.
Queen menatapnya dalam diam dan melihat laki-laki itu bekerja. Dirinya memikirkan apa yang harus dilakukannya. Nekat berpamitan pada kedua orang tua mereka tapi Ken meninggalkannya di sini. Atau mengikuti kemauan laki-laki itu.
Ia melihat jam dan tahu jika waktunya semakin menipis sebab sebentar lagi akan tiba waktu untuk mereka check out dan dirinya tahu jika Ken sudah memesan tiket untuk jadwal penerbangan sore hari.
Hingga akhirnya ia mendapatkan ide saat laki-laki itu masuk ke kamar mandi sesaat sebelum mereka harus check out.
Ia menulis dengan cepat di kertas meninggalkan pesan untuk Ken. Kemudian mengambil beberapa barang dan bergegas kabur dari kamar itu menuju rumah kedua mertuanya terlebih dahulu.
***
Ken yang baru keluar dari kamar mandi mengerinyit saat tak menemukan Queen di sana. Ia melihat sebuah kertas dan kemudian mengambilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captivated You by Yessy Lie (Inspirated By A True Story Series, #2)
Roman d'amourJuga terinspirasi dari kisah nyata. Teman dari Mr. America & Floretta (bukan nama sebenarnya) Sequel My Husband is Mr. America *** Queen, gadis berumur 23 tahun harus terpaksa menikah dengan laki-laki yang membencinya demi kebahagiaan ayahnya. Diaba...