"HA-HACHIII!!!!!.... ughhh..." ku langsung ambil tisu dan itu tisu yang sudah ke 30 selama sehari.
"Kelihatannya kau benar-benar masuk angin parah. Kalau boleh tau, berapa suhunya?" Tanya kunugi-sensei lewat telepon.
"Eto... 39.04°" jawabku serak.
Kunugi-sensei menghelan nafas.
"Aku tau kau sebagai produser memang sibuk. Tapi, setidaknya kau juga memikirkan kesehatanmu " omel kunugi-sensei.
"Iya, maafkan aku" ucapku.
"Yasudah, hari ini kau istirahat aja. Nanti sensei bakal minta salah satu temanmu mengantarkan catatan pelajaran. Karena suhumu lumayan tinggi, sebisa mungkin hari ini dan besok full istirahat di rumah. Paham?"
"Paham, sensei.... terima kasih" ucapku.
Tiba-tiba aku mendengar suara gasak-gerusuk sagami-sensei.
"Oho?? Jarang sekali melihat akiyan peduli dengan murid sendiri~"
"BERISIK!!!"
Teleponnya langsung dimatiin.
Ku cuman menghelan nafas singkat dan meletakkan hp di samping tempat tidurku kemudian balik rebahan di kasur.
"Ughhh.... pusing.... panas.... ditambah hidung mampet... pasti ini gara-gara sepulang sekolah kemarin aku hujan-hujanan" gumamku menatap atap apartemen.
Rucchan dan kicchan duduk di bawah kasur dengan wajah-wajah khawatir.
"Gak usah khawatir, aku pasti bakal sem....buh..." kedua mataku tak mampu menahan buka, perlahan tertutup dengan sendiri.
Aku tinggal sendirian disini... siapa yang bakal bisa merawatku??
Apa aku bisa sembuh?
Ughh.... aku gak suka sakit.
Seseorang, siapa aja tolong singkirkan penyakit ini.
Perlahan-lahan aku mendengar seseorang bersenandung. Ku membuka mata.
"Mim...pi ya?" Gumamku kemudian berbalik badan menghadap ke dinding. "....pasti cuman mim--"
"Konbawa, hicchan~"
"....." ku mengedip mata berapa kali dan kemudian menggosok mataku.
"Gak apa kan aku tidur disini? Ini momen yang sudah lama aku menantikan ehehe" kata ritsu lagi sedangkan aku masih diam seribu bahasa.
"OH!! OH!! Akhirnya hikari bangun juga!!!" Teriak tsukinaga-senpai di sebelahku. Ku berbalik badan melihat tsukinaga-senpai sedang asyik menulis lagu di buku. "Uchuu~ hikari~☆☆"
"Ousama, tolong pelankan suaramu"
"Ahaha! Maaf! Maaf! Aku terlalu semangat kalau setiap mau ketemu hikari~"
"Soo? Yaah~ sebenarnya aku juga semangat sih... sekaligus senaang bisa tiduran bersamanya~ iya kan, hicchan???"
Mereka berdua yang asyik ngobrol, aku masih diam dan menatap langit lekat-lekat.
*Author POV.
Sena-senpai sekarang sedang memasak bubur untuk hikari dibantu dengan tsukasa. Sedangkan arashi sibuk bermain dengan 2 kucing peliharaan hikari, rucchan dan kicchan.
"Kasa-kun, tolong bawakan mangkok yang ada di meja kesini" perintah sena-senpai. "Hai!" Tsukasa langsung mengambil mangkok yang sudah tersedia di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why I'm In the Game Of Ensemble Stars?! (Ensemble Stars x Oc)
Fanficmungkin para readers membaca judul ini mengira ku bisa berada di dunia game karena aku kecelakaan. oh, tentu saja tidak. aku tidak tau apa yang terjadi, disaat aku sedang iseng-iseng memainkan tab kakakku. tiba-tiba terdapat sebuah pesan dan ku lang...