Gak Paham

2K 236 47
                                    

*Hikari POV

Kenapa? Kenapa jadi aku yang kena? Kenapa gak berjalan sesuai keinginanku?

Apa ini cuman kebetulan? Ya, pasti ini cuman kebetulan.

Nanti di selanjutnya... aku akan terus menjalani karakterku dan mengikuti alur cerita yang sesuai.

Karena aku bukanlah karakter penting di cerita ini.

Haah~ kejadian seperti apa yang bakal terjadi terhadapku di masa depan nanti?

Ku membuka kedua mataku, ku sudah berada di dalam ruangan.

"Ini....uks? Kenapa bisa aku disini?" Batinku. "Sudah bangun?" Terdapat suara lelaki disampingku ku menoleh dan ternyata ada hokuto duduk di sebelahku.

"Hoku--" mataku melirik ke arah tangan kiriku yang dipegang oleh hokuto. Wajahku sedikit memerah, "a-a-ano....?" Tanyaku.

"Oh ini? Karena badanmu panas, jadi aku dinginkan tanganmu. Ehehe, kebetulan tanganku itu dingin. Aku harap kau tidak keberatan" jelasnya semakin erat memenggang tanganku.

Jantungku makin gak karuan, aku menoleh ke arah lain.

"A-aku gak keberatan... makasih" ucapku wajahku sudah memerah seperti warna rebusan lobster.

*napa gak sebut tomat aja?
**agak bosen pake kalimat itu. Yang agak berbeda aja wkwkw.

Hokuto tersenyum kecil dan sambil memainkan jari-jariku. Aku menelan air ludah berusaha menahan rasa maluku ini.

"Jari-jarimu cukup kecil ya, ketimbang dari anzu" kata hokuto sambil meminjat jariku satu per satu. "Kau pernah megang tangannya?" Tanya ku tanpa menoleh karena masih malu.

"Belum. Tanpa dipegang pun aku sudah tau perbedaan antara jari-jarimu dan jari anzu. Lagian, ini pertama kalinya aku megang tangan perempuan" jelas hokuto.

Ku kaget mendengar perkataan hokuto.

Jadi aku perempuan pertama?! Ah tidak, tidak... dia pasti sudah pernah megang tangan ibunya atau neneknya.

Tapi, maksudnya pertama.... pertama kali megang tangan perempuan yang seumuran dengannya??

Wajahku makin memerah dan makin tidak berani menoleh melihat wajah hokuto.

"Tenkousei? Kenapa kau menoleh kesana?" Tanyanya. "Eto... aku...a--"

BRUAKK!!!!!

"TENKOUSEI-CHAN!!!!" Terdengar teriakkan subaru dengan langkah kaki yang cepat dan terdengar dengan jelas.

"Tenko--" subaru tiba-tiba terdiam karena aku sudah bangun, aku membangunkan posisi menjadi duduk lalu melambai tangan ke subaru.

"Hokke! Kenapa gak bilang kalau tenkousei-chan udah bangun?!" Seru subaru ke hokuto.

Hokuto menghelan nafas, "akehoshi, memangnya pelajaran sudah selesai?" Tanya hokuto mengabaikan pertanyaan subaru.

"Sudah kok. Akehoshi-kun orangnya memang gak sabaran ehehe" kata makoto tiba-tiba datang dan dibelakangnya ada isara.

"Yo, tenkousei! Gimana keadaanmu?" Tanya isara. "Sedikit membaik" jawabku sambil tersenyum gugup.

"Tenkousei-chan~ hokke gak ngapain-ngapain kamu kan?" Tanya subaru. "Oi, akehoshi, mengapa kau bertanya begitu seperti aku penjahat?" Hokuto langsung menjitak kepala subaru pelan tapi subaru ngerasa kesakitan.

"Hokke! Kenapa pukul aku sih?!" Seru subaru sambil memenggang kepalanya bekas dipukul. "Itu kesalahanmu sendiri" kata hokuto.

Subaru langsung memelukku dan itu membuatku kaget.

Why I'm In the Game Of Ensemble Stars?! (Ensemble Stars x Oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang