God, Ah...
Seluruh tubuhku mati rasa, aku tidak percaya telah menikah dengan pria yang panas sepertinya. Bukankah ini artinya Sasori terlalu percaya diri dalam memilih suami untukku. Mungkin dia berpikir aku tidak akan jatuh cinta pada pria setampan apapun karena perasaanku padanya.
Itu konyol.
"Aku tidak pernah mengira jika kau dan pakaian itu sangat cantik, Baby. "
Dia tertawa, tawanya sangat tampan, menyilaukan. Aku bagai diserang ribuan cahaya cinta ke arahku. Sial, aku bahkan harus mengapit kedua pahaku karena tawanya yang dalam dan seksi.
"Banyak yang bilang demikian, Sasu." Aku mengusap rambut panjang pinkku untuk menutupi rasa malu. Sejujurnya dia adalah pria yang mampu membuat orang meleleh hanya dengan satu kalimat.
"Dan wanita yang seperti lukisan ini akan berakhir di Jakuzzi bersamaku--nanti malam. " Dia menjilat bibirnya, membuatku merasa sangat diinginkan.
"Baiklah, taruhan adalah taruhan. Tetapi aku butuh pakaian hangatku untuk menuju ke mobilmu dan mendatangi Jakuzzi kita. "
"Ide bagus. "
Aku meninggalkan dia menuju loker pakaian. Sebuah kertas menempel di dinding lokerku.
Dear, kau tau jika aku menyayangimu jadi aku memutuskan untuk mengambil resiko memberitahu mu ini. Berhati-hatilah dengan tuan Uchiha. Kau bisa mencari masalalu nya di media massa.
Hidan adalah salah satu orang yang perduli padaku. Dan dia memberi note padaku.
Baiklah. Ini peringatan ketiga dalam sehari. Haruskah aku merasa terancam sekarang. Sebagai manusia normal tentu ada perasaan tidak nyaman. Ada baiknya aku mencari informasi seperti yang mereka sarankan.
Aku menuju mobil Sasu, untuk sekarang dia benar-benar harus pergi ke perusahaan sebelum berurusan denganku, Jakuzzi dan bir dingin. Jadi Sasuke mengantarku ke Mansion dan meninggalkanku untuk malam kami.
"Persiapan dirimu, angel. "
Angel...?
"Hei, aku menyukai namaku. Tetapi sebutan angel membuatku serasa istimewa. "
"Kau memang istimewa. "
Aku mencium pipinya kemudian masuk ke dalam. Berbalik sebentar hanya untuk melambai padanya.
Butuh waktu lima menit bagiku untuk masuk kamar, lalu perlu waktu setengah jam untuk mandi. Hal pertama yang ingin aku lakukan adalah mengambil laptop dan mulai mencari biografi Uchiha. Apa yang sebenarnya yang membuat semua orang yang dekat denganku memperingatkan tentang dirinya. Apakah tanpa sadar aku telah masuk ke dalam masalah?
Aku agak ragu sekarang. Rasa penasaran dan ketakutan bertentangan di benakku. Aku mengigil, dan jariku tidak mampu bergerak. Pikiran mengerikan mulai menginvasi otakku.
Bagaimana jika Sasuke adalah psikopat?
Atau dia series murder?
Apa yang aku lakukan dengan masalalu Sasuke setelah mengetahuinya?
Ini membuatku gila.
Entah berapa lama waktu terlewatkan. Namun aku masih tidak mampu menggerakkan jariku pada laptop di depanku. Hingga akhirnya suara dalam dan dingin yang menyapa.
"Kau berniat ingin menyelidiki ku? "
Aku terkejut dan menoleh ke arah Sasuke yang bersetelan rapi. Masih tampan, harum yang memabukkan tapi memandangku dingin.
Situasi ini membuatku merasa seperti pencuri yang ketahuan. Pasrah dan penuh rasa bersalah. Aku bahkan tidak mampu bergerak dari ranjang dan menatapnya.
"Aku__"
"Jika ada yang ingin kau ketahui, tanyakan saja padaku. Media masa terkadang hanya memuat sampah terutama di negara bebas ini. "
Ucapannya memberiku keberanian menatapnya.
"Sesuatu yang membuatku penasaran mungkin karena setiap malam kau selalu mimpi buruk. Awalnya aku bisa mengabaikannya namun ketika hal itu terus berulang, aku perlahan ingin tau tentangmu, Sasuke. "
"..." Sasuke terdiam. Dia berhak menolak untuk menjawab pertanyaanku. Namun dia tau jika dia mengelak untuk menjawab maka aku tidak akan berhenti mencari tau.
Buru-buru aku melanjutkan ucapanku, " Kau tau segalanya tentang diriku meski hubungan kita sebatas saling menguntungkan. Aku terlalu bergantung padamu dan kau bisa membuatku membaik." Kuraih tangannya. Dia tidak menolak bahkan mencium jari-jariku.
Ku anggap itu pertanda agar aku melanjutkan ucapanku,"Aku hanya ingin menjadi seseorang yang bisa kau jadikan tempat berbagi. Setidaknya hubungan kita serasa lebih nyata. "
Dia mendudukkan bokongnya di sebelahku. Laptop itu sudah berada jauh dari kami. Dia mengusap wajahnya dan semakin terlihat seksi.
"Waktu kecil aku banyak mengalami kekerasan. Ayahku, seorang rocker yang sering membawa wanita dan teman-temannya berpesta, minum, memakai di rumah. "
Mata Sasuke menerawang, "Dia bahkan mengabaikan ku dan membiarkanku kelaparan meskipun dia memiliki banyak uang. Yang terburuk adalah teman-temannya sering memukulku saat mabuk. "
Oh Tuhan. Aku tidak menyangka dia mengalami hal mengerikan itu. Kepala Sasuke berada di pahaku dia masih bercerita tentang masa kecilnya yang malang. Kelaparan, dikucilkan dari teman-temannya dan pemukulan.
"Hingga suatu hari, ibuku datang mengunjungiku dan mendapatkan seorang pria akan melakukan pelecehan padaku. Aku beruntung bisa lolos. "
"Oh Tuhan!" pekikku. "Itu mengerikan. "
"Ibuku, Mikoto Uchiha mengambilku dari ayah. Dia menyesali meninggalkan aku pada pria baji*gan yang pernah membuatnya jatuh cinta. "
Aku memeluk erat kepala Sasuke. Menawarkan kehangatan, tanganku menggenggam tanganya yang besar. Bisa kurasakan jika dia sedikit bergetar.
Sasuke menghabiskan beberapa tahun ke psikiater. Ibunya berusaha keras menstabilkan jiwa Sasuke kecil yang terluka. Meskipun ada hasil dari terapi itu tapi tidak bisa disangkal jika masa lalunya membawa trauma.
"Aku menyesal kau harus menceritakan hal itu. "
"Tidak, Angel. Aku sekarang merasa lebih baik setelah menceritakan padamu. Seolah aku merasa tidak sendirian. "
Kueratkan lagi pelukanku, "Kau memang tidak sendirian, aku ada disini. "
Setidaknya sekarang aku tau jika kami memiliki masalah. Aku dengan cinta butaku dan Sasuke dengan trauma masa kecil. Sayangnya yang dikhawatirkan orang yang memberi peringatan padaku bukanlah tentang masa kecilnya. Namun perbuatan Sasuke ketika menjadi sosok dewasa. Dari sini aku tau dia belum siap untuk terbuka sepenuhnya padaku.
"Hei, cerita masa laluku tidak membebaskanmu dari taruhan kita. "
"Aku tau. Kau bisa lihat dibalik kimono tidur ini aku sudah memakai bikini merah yang cantik. "
Aku tau masalah Sasuke tidak berhenti disitu. Tetapi cukup untuk saat ini. Kami masih punya urusan dengan Jakuzzi dan air hangat bergelembung bersama dengan bir dingin.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband (Sasusaku Version)
FanfictionDemi mendukung perusahaan Sasori, Sakura terpaksa menikah dengan pilihan kekasihnya. Sedangkan Sasori yang merupakan Kekasihnya menikah dengan wanita kaya yaitu Yugao. Semua berbalik tanpa diduga, suami bayaran yang bernama Sasuke berubah menjadi pr...