Bab Delapan

10.2K 788 17
                                    

Dia benar-benar tidak berusaha menyentuhku, tidak mencoba menunjukkan dominasi dan auranya. Usaha yang cukup bagus agar aku tidak semakin marah padanya.

Di kamar ini dia juga tidak berusaha menggangguku yang melakukan survei untuk membeli tanah. Aku harus mewujudkan mimpiku yang lain setelah mimpi bersama Sasori hancur.

Tok tok tok

Pintu terbuka, aku melihatnya membawa sampanye dan dua gelas. Dia tersenyum tipis, sungguh mengundang seseorang untuk mencicipi bibirnya.

"Mau menemaniku? "

Aku meletakkan telepon dan bulpen yang ada di jariku. Tak mudah melepaskan penampakan tampannya,Sasuke dan sampanye nampak seperti perpaduan sempurna untuk menghabiskan malam ini dengan atmosfer bergairah yang penuh jeritan nakal kami. Tidak mungkin aku menolak godaan sempurna itu. Barang kali perpaduan indah itu bisa mengembalikan mood gairahku yang terluka.

"Kau merayuku dengan minuman? " tanyaku. Berharap ia mengiyakan ucapanku.

Dia mengangkat sudut bibirnya, pria yang penuh percaya diri.

"Tidak, rayuanku tidak semurah ini. " Dia berhenti sejenak, " Itulah rayuanku. " Tangannya menunjuk ke arah taman rumah, sesaat kemudian aku melihat hewan langka yang berkerlip seperti kunang-kunang menyebar di sana. Kemudian kolam renang yang tadinya gelap sekarang menyala dengan tatanan lampu yang cantik. Tetapi yang menarik perhatianku adalah sekumpulan kelopak mawar berwarna merah. Aku bahkan bisa mencium aromanya dari sini.

"Woah, ini luar biasa. Aku akui kau perayu yang hebat. "

Dia berdiri lalu meraihku dalam gendongannya.

Aku sangat menyukai betapa kuatnya dirinya. Ototnya memang tidak mengecewakan. Terutama yang dibawah.

"Kita mulai prosesi menghilangkan trauma dan membangkitkan kembali gairahmu, Sayang. "

"Kau boleh mencobanya. "

Sasuke masih menggendongku, dia membawaku menuruni tangga rumah. Matanya tidak lepas dari mataku dan ada kilat hasrat yang besar di sana.

"Kau selalu cantik dimanapun dan kapanpun berada. Aku memimpikan bagaimana dirimu ketika berada di air. Ini adalah impian terliarku. "

Kami sampai di pinggir kolam. Sasuke menurunkanku. Tangan besarnya mulai melepas satu persatu pakaian yang aku kenakan. Aku membiarkan dia melakukan yang ia inginkan.

"Kau ingin melepasnya? " dia bertanya. Harapan besar tersirat jelas dimatanya.

"Tidak, aku ingin melihat usahamu mr Uchiha. "

"Aku tidak akan mengecewakanmu Mrs Uchiha. "

Aku tersenyum. Ujung kakiku menyentuh kolam yang hangat, wangi dan penuh bunga. Berapa kilo bunga yang ia butuhkan untuk menghias kolam ini?

Aku langsung menuju ke tengah kolam, mengambil satu persatu bunga mawar yang masih utuh. Mereka cantik.

"Kau menyukainya? "

"Sangat. " Aku menjawab tanpa melihatnya, ketika aku memalingkan wajahku ke arahnya tiba-tiba duniaku terasa buram. Pria yang berstatus suamiku berhasil menyedot jiwaku dengan tubuhnya yang basah.

Aku merasa berdosa telah melihat pemandangan seindah ini. Sasuke dan air adalah sesuatu yang bisa ku definisikan sebagai cerry berbalur coklat--- artinya sangat lezat untuk dijilat dan dicicipi.

"Aku bertaruh jika kau sudah luluh dengan rayuanku sekarang? "

"Kau bahkan belum merayuku, Sasu. " Jari-jarinya menelusuri lenganku. Jari tangan yang lain mengambil kelopak mawar satu persatu dari rambut dan kulitku.

"Bahasa tubuh jauh lebih jujur, Sayang. "

Tentu saja, aku bersyukur tubuhku tidak bisa bicara. Jika tidak tubuhku akan menggila dengan teriakan memuja padanya.

"Aku suka caramu menatapku. Kau seperti tengah memujaku. " Aku menggodanya, seperti yang biasa aku lakukan.

Aku bergidik saat tangannya menyentuh kulitku. Dia memang sengaja melakukannya. Gerakan sederhana seperti tadi bahkan terlihat seksi jika dia yang melakukannya.

"Aku tidak menyangkal, " jawabku.

"Aku senang, tapi yang perlu kau ketahui aku juga memujamu. Kau begitu cantik saat bibirmu terbuka untuk menyebut namaku. "

Meski hubungan kami hanya sebagai patner ranjang, tetapi aku cukup senang dengan ucapannya. Dia membuatku merasa berharga dan dicintai. Cinta? Bahkan tidak ada cinta diantara kami. Semua ini hanya hubungan semu.

Aku harus menarik nafas panjang untuk menghilangkan denyutan sakit di dada ini.

Tangannya meraih rambutku dan mendekatkan pada bibirnya. "Kau siap melanjutkan langkah selanjutnya? " tanyanya. Wajahnya yang penuh harap meluluhkanku.

Pemikiran melankolis yang terbesit tadi telah membunuh semua hasratku ketika tiba pertama kali di kolam ini. Namun kejeniusan Sasuke tidak bisa diragukan.

Gairahku telah pulih dari masa hibernasi. Lebih cepat dari yang aku pikirkan. Ternyata obat paling mujarab untuk gairahku adalah Sasuke yang telanjang.Kamipun menjerit dan menumpahkan segalanya di kolam ini.

.

.

.

Aku memutuskan untuk mengizinkan Sasuke tidur di sampingku__lebih tepatnya di ranjangku. Tentu saja memberikan sebuah penghargaan pada usaha Sasuke yang aku yakini akan menjadi momen tak terlupakan dalam hidupku.

Dia nampak seperti kucing kecil yang tertidur, begitu menggemaskan.

"Ugh~"

Melihat keringat di dahinya radarku berkata jika ada yang tidak benar pada Sasuke.

"Pergi... "

"Jangan sentuh aku. "

Desisnya sambil tidur, badannya menegang, kerutan di dahinya semakin jelas. Kakinya mulai menendang guling di sampingnya. Baik, ini adalah alarm agar aku harus membangunkannya atau sekedar menenangkannya.

"Sasu... Sasuke... Hei tenanglah. "

Aku memeluknya, membelai rambut hitam sebahu yang terurai seksi. Aku merutuki otakku yang berpikiran mesum meski dia dalam keadaan tidur.

"Sttth tenanglah. "

Dia tidak bangun, hanya tubuhnya kembali rileks. Kerutan di dahinya tidak lagi terlihat. Dia kembali tidur dengan tenang.

"Oh syukurlah kau kembali tenang. "

Untuk malam ini aku memutuskan untuk memeluk Sasuke selama ia tidur. Apapun yang ia impikan pasti bukan hal yang menyenangkan. Aku tau mimpinya berasal dari sesuatu yang tidak menyenangkan yang terbawa mimpi.

"Apa yang mengganggu mimpimu Sasuke. " Setauku dia memang mengkonsumsi pil sebelum tidur. Tetapi dia bilang jika itu hanya vitamin. Dengan adanya kejadian ini aku yakin dia berbohong.

Tbc

My Fake Husband (Sasusaku Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang