26; new member in the team

3.6K 575 251
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku selalu suka duduk area seperti ini dan mendengarkan suara hembusan angin.

Seorang pria mengukir senyum tipis tatkala melihat beberapa orang berlalu-lalang di depannya. Duduk di dataran lebih tinggi dekat kuil membuat ia lebih leluasa memperhatikan hal-hal apa saja; tanah berdebu bekas injakan banyak orang, gang-gang kecil, hewan liar seperti kucing dan ayam yang berkeliaran di dekat pasar, serta panji-panji yang terpasang di beberapa titik untuk menyambut festival.

Sejenak dia memicingkan mata, nyaris lupa bahwa hari ini merupakan hari di mana acara besar digelar. Pantas saja suasana begitu bising.

"Jullius! Kau tak ikut membeli burung merpati? Uang yang ayah berikan masih sisa, atau kau ingin membeli yang lain?"

Jullius?

"Hanns, sedang apa kau di sini?"

"Yang benar saja," pria yang lebih muda merasa heran. "Aku dan kau kemari bersama rombongan kapal kemarin malam. Kita akan menyaksikan festival Aphrodisia[1]!"

Hanns memekik kegirangan sedangkan pria yang dia sebut sebagai Jullius tampak terkejut, refleks berdiri dan memeriksa pakainnya dari atas hingga bawah. Kini dia memakai khiton dan sandal kulit, di belakangnya ada tas punggung kain dengan tali yang terbuat dari batang tumbuhan yang dikeringkan.

Aku kembali ke masa lalu? Lagi? Wonwoo berubah menjadi Jullius?!

Lantas Hanns mengeluarkan beberapa kacang-kacangan untuk dimakan dari dalam kantong yang dipegangnya, bersiul ria serta menikmati semilir angin yang tak terlalu berhembus kencang. Ujung rambutnya bergerak dan dia sungguh merasa kesal karena helainnya selalu menutupi pandangannya.

Jullius diam, perlahan dia duduk kembali.

Oke... mari kita lihat apa yang akan terjadi. Kejutan yang entah datang dari mana kini membawamu ke masa lalu menjadi Jullius lagi, Wonwoo! Hore! 

"Apa kita sedang berada di Cyprus?"

Hanns menatap Jullius dengan jengkel, "Iya, bodoh! Kau selalu lupa semuanya setelah meneguk banyak bir tadi malam, berpesta dengan para awak hingga memuntahkan semua isi perutmu di atas geladak!"

Oh, rupanya Jullius masih merasakan pengar. Padahal Wonwoo tengah baik-baik saja. Suatu perumpamaan yang sulit dideskripsikan, tapi masa bodoh, ini bukan pertama kalinya jiwa Wonwoo berada di dalam tubuh yang berbeda. Dulu kejadian seperti ini dikarenakan orakel mengirimnya ke masa lalu, namun sekarang tiba-tiba saja kejadian persilangan tubuh ini terjadi tanpa kehadiran orakel sama sekali.

Apa mungkin ini adalah suatu petunjuk?

Jullius mengedarkan pandangan. Di ujung sana terdapat gerombolan pemuda yang memakai pakaian serupa dengan dirinya, hanya saja mereka seolah terlihat bercahaya dengan beberapa aksesori berwarna emas di pergelangan tangan, leher dan pergelangan kaki. Mereka juga membawa beberapa merpati dengan bulu berwarna putih dan berjalan menuju kuil lebih besar di dekat bukit.

UNSEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang