Ini bakal panjang, jangan gumoh.
Sejak awal, Yeosang tidak pernah jujur kalau dia adalah psikopat yang mencoba berhenti dari kehidupannya yang gelap.
Semenjak bertemu dengan teman-temannya, hidupnya berubah. Dia senang, karena dia menemukan teman yang sebenarnya.
Tapi pada suatu hari, Yeosang tak sengaja mendengar percakapan San dengan Wooyoung yang berniat mengerjai dirinya.
Dia tahu, hanya saja dia pura-pura tidak tahu. Tapi, setelah tahu kalau ide yang San berikan tidaklah benar, dia marah, marah sekali. Idenya terlalu berbahaya, memancing jiwa psikopatnya untuk beraksi.
Oleh karena itu dia bertekad membunuh ketujuh sahabatnya, dengan begitu mereka akan hidup bahagia bersama, kan?
Hongjoong
Yeosang terkekeh pelan karena Wooyoung tidak tahu kalau dirinya baru saja pergi beberapa menit yang lalu ke kafe tempat dimana mereka akan bertemu dengan Hongjoong.
Diam-diam dia membayar salah satu waiters disana dan memberikan sekantung kecil bubuk sianida untuk dicampurkan ke dalam minuman yang akan diminum Hongjoong.
"Lo habis dari mana?" Tanya Wooyoung yang melihatnya datang.
"Dari toilet, ayo ke kafe," ajak Yeosang tak mau basa-basi.
Saat tiba disana, Yeosang tertawa sendiri karena tak sabar melihat apa yang akan terjadi. Dia juga senang karena tujuh temannya ada disana, walaupun mereka sama sekali tidak menyadari sikapnya yang aneh ini.
"Jadi, sampe mana lagu buatan lo?" Tanya Yeosang sekedar basa-basi.
"Sebentar lagi bakal gue rilis kok, pokoknya kalian wajib denger," jawab Hongjoong sambil membusungkan dadanya bangga.
Cih, sombong sekali, batin Yeosang, sebelum menunjuk secangkir susu di depan Hongjoong.
"Lo minum susu?"
Dalam hati Yeosang cekikikan sendiri. Kemudian dia berdeham dan memasang wajah bingungnya.
"Kak Hongjoong?"
"I-iya, gu-gue kangen susu ibu gue."
"Hah?"
"Maksudnya susu cokelat buatan ibu gue."
Tak sengaja Yeosang melihat Wooyoung tertawa dengan kepala tertunduk, intinya dia terlihat seram.
"Oh."
Hongjoong hanya menyengir lalu merutuki dirinya, dan Yeosang semakin aneh pada Wooyoung karena temannya itu terus tertawa.
"Lo kenapa diem aja dari tadi? Sakit?"
Nah, disaat itu Yeosang tidak tahu kalau Wooyoung benar-benar sakit. Makanya dia menganggap perilaku Wooyoung aneh.
"Gue minum dulu, ya."
Sontak Yeosang menoleh ke arah Hongjoong yang terlihat meneguk susu cokelatnya. Diam-diam, sudut bibirnya terangkat membentuk seringaian kecil yang tidak disadari oleh orang lain.
Ketika Hongjoong mulai kejang-kejang, Yeosang tertawa dalam hati.
Rencana pertama berhasil.