Suasana cafe yang tidak terlalu ramai membuat Yunho senang. Dia terlalu lelah belajar seharian, dan kini ia dapat duduk tenang sambil menikmati enaknya milkshake cokelat dan es krim vanilla dengan taburan chocochips di atasnya.
"Indahnya dunia," gumamnya setelah melahap habis es krimnya.
Kring
Bel yang berada di atas pintu kafe berbunyi, menandakan kalau ada pengunjung yang masuk ataupun keluar.
Dugaannya sih ada pengunjung yang baru datang. Untuk membuktikannya, dia mencondongkan badannya sedikit ke depan dan melihat ke arah pintu.
Ternyata benar, ada pengunjung yang baru datang. Yunho yang awalnya iseng menebak-nebak dibuat heran dengan kedatangan San, Mingi, Seonghwa, dan Jongho yang sedang menuju salah satu meja di dekat sana.
Kring
Bel berbunyi lagi. Perhatian Yunho beralih ke arah seorang pemuda dengan rambut mulletnya berjalan menghampiri keempat temannya.
"Mereka ngapain disini? Perasaan gak ada yang kasih tau kalo mau kumpul disini," heran Yunho.
Pemuda bertubuh tinggi itu berusaha mendengar percakapan mereka. Tapi tidak bisa karena jarak mereka cukup jauh. Akhirnya dia memutuskan untuk mengamati mereka.
Tapi ada tiga kalimat yang membuat Yunho semakin penasaran, kalimat tersebut keluar dari mulut San.
"Semuanya udah gue atur. Kak Hongjoong, pindah ke meja yang ada disana. Sebentar lagi Yeosang dateng."
Oke, Yunho mulai paham apa yang sedang kelima temannya lakukan. Mereka pasti berniat mengerjai Yeosang.
"Ck, ada-ada aja sih mereka," gumamnya pasrah, tak tahu bagaimana caranya untuk menghentikan rencana gila San.
Kring
Pintu kembali terbuka. Masuklah Yeosang dan Wooyoung dari luar menuju meja dimana Hongjoong berada.
Yunho terus mengamati mereka. Beruntung meja mereka berdekatan, tapi anehnya mereka tidak sadar kalau ada Yunho.
"Jadi, sampe mana lagu buatan lo?" Tanya Yeosang membuka pembicaraan sambil menarik kursi dan duduk disana, diikuti oleh Wooyoung yang entah kenapa menjadi pendiam.
"Sebentar lagi bakal gue rilis kok, pokoknya kalian wajib denger," jawab Hongjoong merasa bangga pada dirinya sendiri.
"Lo beli susu?" Tanya Yeosang dengan sebelah alis terangkat.
Hongjoong yang tidak tahu apa-apa menunduk untuk melihat isi gelasnya. Kemudian, lirikan sinis dia tunjukkan kepada San yang cekikikan di tempat duduknya.
"Kak Hongjoong?"
Hongjoong menoleh dengan senyum kikuknya. "I-iya, gu-gue kangen susu ibu gue."
"Hah?"
"Ma-maksudnya susu cokelat buatan ibu gue," ralat Hongjoong. Lalu dia merutuki dirinya dalam hati, dasar mulut nggak bisa dikontrol.
Dia melirik San, Seonghwa, Jongho, dan Mingi yang tertawa meledeknya dari jauh. Sabar, orang sabar jodohnya makin dekat.
"Oh." Yeosang ber-oh ria sambil mangut-mangut mengerti. Merasa ada yang berbeda, dia menatap Wooyoung yang sedang membaca menu kafe disana.
"Lo kenapa diem aja dari tadi? Sakit?" Tanya Yeosang, Wooyoung menggeleng.
Aneh, begitu pikir Yeosang.
"Pst!"
Hongjoong menoleh ke arah San yang memanggilnya. Disana, San menunjuk gelas yang masih penuh untuk Hongjoong minum.
Hongjoong mengangguk saja, lumayan lah dapet susu gratis dan enak. Apalagi harga makanan dan minuman di kafe ini cukup mahal.
"Gue minum dulu, ya," kata Hongjoong sambil mengangkat gelasnya, kemudian meneguknya dengan nikmat.
Awalnya sih biasa saja, tapi lama-kelamaan Hongjoong mulai kejang-kejang. Wooyoung yang awalnya cuek seketika menjadi panik dan berseru pada temannya itu.
"Kak Hongjoong!"
Perhatian disana langsung berpusat ke arah mereka. Wooyoung segera bangun dan membaringkan Hongjoong di lantai.
Begitupun dengan Yeosang yang tidak kalah paniknya ketika melihat busa keluar dari dalam mulut Hongjoong.
"Gue udah hubungin ambulan." Yunho tiba-tiba berdiri di samping Yeosang sambil menunjukkan layar ponselnya.
Wooyoung menundukkan kepala. Diam-diam dia melirik San, Seonghwa, Mingi, dan Jongho yang sedang melakukan tos karena rencana mereka berhasil.
Yunho yang sadar apa yang sedang diperhatikan Wooyoung ikut memandang kesana. Dia otomatis marah, ini benar-benar kelewatan.
"Yeosang, lo sama Wooyoung ikut ke rumah sakit. Gue ada urusan sebentar, nanti gue nyusul," ucap Yunho ketika melihat petugas rumah sakit datang sambil membawa tandu.
Setelah mereka berangkat menuju rumah sakit, Yunho menghampiri meja yang ditempati teman-temannya. Kemudian, dia menggebrak meja, membuat keempat temannya kaget.
"Ikut gue ke gang di samping kafe ini. Sekarang, gak ada penolakan."
Hayoloh,
Yunho mau ngapain tuh?