Taeyeon mendatangi mansion Kwon, saat ini, dia sedang duduk berhadapan dengan si empu nya rumah, dengan kaki kanan menyilang diatas kaki kiri nya.
"Aku yang akan menjamin jika Lim tak akan menyakiti Yoona, dia juga putri ku, aku tak akan sembarangan memberi jaminan jika aku tidak mengenal Lim dengan baik" ucap Taeyeon untuk meyakinkan sang sahabat.
"Jika kamu terlalu posesif pada putri mu, kamu saja yang jadi suami nya" seloroh Taeyeon kesal pada Yuri yang memasang wajah kesal dengan ucapan Taeyeon.
"Entahlah Tae, aku belum siap ditinggal Yoona menikah" lirih Yuri
"Kamu tak kehilangan putri mu, kamu tetap meminta nya untuk tinggal disini, dan bayangkan rumahmu akan dipenuhi suara tangis bayi, cucu mu" mendengar kata cucu membuat Yuri jadi tersenyum sendiri, membayangkan jika Yoona dan Lim punya anak nanti, betapa senang nya Yuri dan Jessica bermain bersama sang cucu.
"Sekarang dimana putri ku?" Tanya Taeyeon
"Di-dikamarnya" gagap Yuri yang baru tersadar dari lamunan nya.
Taeyeon berjalan menuju ke kamar Yoona di lantai dua.
Ceklek
Dia membuka kamar sang gadis yang meringkuk di depan jendela kamar nya.
Pluk
Taeyeon meletak kan tangan kiri nya dibahu kanan Yoona, yang kemudian mendongak menatap Taeyeon dengan mata sembab nya.
Sreet
Yoona langsung memeluk kaki Taeyeon, dia kembali menangis, seolah mengadukan kekejaman sang appa pada ayah baptis nya itu.
Taeyeon kemudian berlutut sambil mengusap-usap rambut panjang putri baptis nya, menarik dagu Yoona agar menatap nya.
"Temui lah dia, appa sudah memberi mu restu" ucap Yaeyeon lembut, Yoona menggerakan tangan nya seolah bertanya. . .
"Apa daddy yakin?" Taeyeon mengangguk, Yoona pun langsung berdiri.
Cup
Mencium pipi kanan Taeyeon, sebagai ucapan terima kasih sebelum meninggalkan kamar nya.
Yoona berlari keluar mengavaikan sang appa yang hanya diam melihat wajah sumringah sang putri, dia lantas meminta pada Chen untuk mengantar nya ke resto The Kim's.
"Unnie" sambut Jennie terkejut dengan kehadiran Yoona yang tiba-tiba.
"Dimana Lim?" Tanya Yoona lewat tulisan nya pada Jennie, sang pemilik resto yang kemudian keluar dari balik meja kasir dan menuntun Yoona ke pantry tempat para karyawan nya beristirahat.
"Lim" panggil Jennie diambang pintu, yang dipanggil menoleh dengan wajah sendu nya.
"Ya nona?" Jawab Lim, kemudiqn bangkit dari duduk nya.
"Ada yang mencari mu" jawab Jennie, Lim mengerutkan kening nya mendengar ada yang tiba-tiba mencari nya, pegawai yang lain ikut saling bertatapan.
"Masuk lah unnie" panggil Jennie.
Muncul lah sesosok gadis cantik dari balik pintu yang membuat semua orang di ruangan itu otomatis terpana dengan sosok Yoona yang bak seorang dewi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart To Heart
Randomcinta itu tumbuh di hati, bukan di mata, cinta itu hati yang merasakan nya, bukan mata, atau pun telinga, selama kalian punya hati, kalian berhak untuk dicintai dan mencintai, tanpa peduli apa ada nya diri mu.