7. Pengaruh

1.8K 234 131
                                        

Seokjin, salah satu sahabat Taehyung, mendatangi meja tempat nya yang sedang menegak alkohol, mereka sedang berada di sebuah club malam, atas undangan Namjoon, yang lain sedang melantai dengan gadis-gadis yang sudah di pesan oleh Jimin.

"Ayo lah nikmati masa lajang mu" goda Seokjin

"Bagaimana pun juga aku sudah bertunangan" tolak Taehyung

"Dia tidak akan tahu akan hal ini, kamar 69 free" lanjut Seokjin berusaha mempengaruhi Taehyung.

"Jin, kamu lupa, tunangan nya itu bisu tuli, bukan buta, jadi dia masih mungkin bisa melihat, meski tak bisa mendengar desahan nikmat nya Taehyung" sahut Hanbin membuat seluruh teman nya yang sudah setengah mabuk tertawa terbahak-bahak.

"Tae, kamu yakin akan melanjutkan pertunanganmu? Bagaimana kamu menghadapi rumah tanggamu nanti? Saat kamu pulang tengah malam, pintu rumah terkunci dan kamu teriak-teriak membangunkan nya, sampai tenggorokanmu putus dia tak akan mendengarnya" ledek Jimin

Lagi tawa teman-teman Taehyung pecah dengan candaan Jimin.

"Aku membayangkan Taehyung tidur di luar seperti habis bertengkar dengan istri nya" timpal Bobby sambi terbahak.

Teahyung hanya diam, mencoba menulikan pendengaran nya, karena percuma mendengar omongan mereka.

"Bob, giliranmu" seru Namjoon.

"Ok" Bobby langsung beranjak naik ke lantai atas dan masuk ke kamar 69 yang ditawarkan Seokjin pada Taehyung tadi, di meja itu hanya tinggal menyisakan Jimin, Namjoon, Taehyung, dan Seokjin.

"Aku tak habis pikir, secara fisik kamu, tampan, pekerjaanmu mapan, apa alasan mu memilih Kwon Yoona?" Tanya Namjoon serius, ketiga orang ini memanglah yang paling dekat dengan Taehyung, jadi hanya mereka yang berani membully seorang Lee Taehyung.

"Masih banyak gadis yang lebih sempurna dari nya" seloroh Jimin.

"Bahkan Somi mantan mu saja sudah menikah dengan Heechul, penerus dinasti Kim, dan seleramu malah terjun bebas sekarang" keluh Seokjin.

"Aku tak tahu bahwa dia gadis dengan kebutuhan khusus" putus asa Taehyung, dia menghargai kekurangan tunangan nya, jadi dia masih menggunakan kata yang sopan.

Teman-teman Taehyung rasanya tak terima dan tak tega sahabatnya mendapatkan pendamping seperti seorang Kwon Yoona yang mereka rasa tidak cocok untuk Taehyung.

Taehyung menjadi pemurung setelah malam gila mereka di sebuah club tempo hari, dia memikirkan ucapan teman-teman baiknya.

Dan para teman yang disebut sahabat oleh Taehyung itu, tak berhenti menekan nya untuk meninggalkan Yoona.

Dan di suatu siang, Yoona di suruh oleh Sicca eomma untuk mengantar makan siang tunangan nya ke Lee Company, dia tak membantah, karena Yoona sudah bersedia untuk bisa menerima Taehyung sebagai calon suami nya, berusaha dengan memasang wajah ceria nya Yoona mendatangi ruangan Taehyung diantar oleh sekertaris sang pria yang sudah menyambutnya di lobby kantor.

Hati Yoona sedikit tak enak melihat ekspresi wajah Taehyung yang menatap nya tajam, nyali nya langsung menciut.

"Aku membawakan makan siang kesukaanmu, belut panggang" tulis Yoona, dia menunduk tak berani menatap pada Lee Taehyung, tangan dingin nya mendorong pelan kotak makan siang nya diatas meja kerja sang tunangan.

"Aku belum lapar, pulang lah, aku banyak pekerjaan" usir Taehyung kejam, Yoona menggit bibir bawahnya, kedua tangan nya saling meremas gelisah, Taehyung kemudian memanggil sekertaris nya kembali untuk mengantar Yoona keluar.

Bruk

Taehyung menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang kerja nya, berbaring dan menghela nafas lelah nya, memikirkan nasib pertunangan nya.

Heart To HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang