cinta itu tumbuh di hati, bukan di mata, cinta itu hati yang merasakan nya, bukan mata, atau pun telinga, selama kalian punya hati, kalian berhak untuk dicintai dan mencintai, tanpa peduli apa ada nya diri mu.
Yuri keluar dari mobil nya dengan tergesa-gesa, dia segera berlari memasuki rumah nya, untuk mencari keberadaan sang putri.
Sicca membuka pintu utama rumah mereka menyambut kedatangan sang suami.
"Yeobo" sapanya.
"Dimana Yoona?" Tanya Yuri tak sabar, Sicca mengerutkan kening nya, karena belum tahu apa yang terjadi dengan putri nya.
"Diatas" jawab Sicca, Yuri pun berlari menuju ke kamar sang putri, dia langsung masuk begitu saja, membuat Yoona terkejut karena dia sedang menyiapkan baju ganti sebelum mandi, dia menoleh datar pada sang appa.
"Sayang" Yuri mendekati putri nya, Sicca yang tadi menyusul sang suami pun hanya dia mematung di depan pintu kamar Yoona.
"Maafkan maaf" Yuri memohon pada sang putri.
"Appa, janji, tak akan menjodohkanmu lagi, dan perjodohan dengan Taehyung, appa sudah membatalkan nya" beritahu Yuri.
"Janji?" Yoona bertanya dengan bahasa isyaratnya.
"Yaa, pilihlah sendiri siapa yang jadi pendampingmu nanti" jawab Yuri, sang putri tersenyum lebar, dan tentu saja senyum itu menular.
Malam nya Yoona senyum-senyum sendiri menatap ponsel nya, dia sedang berbalas pesan dengan Lim, ponselnya memang sudah di kembalikan oleh sang appa.
Mereka janjian untuk bertemu besok pagi di taman seperti biasanya, karena hari minggu otomatis Lim libur.
Dan pagi nya, Yoona mengendap-endap keluar rumah, tanpa memberitahu sang supir, dengan senyum ceria nya dia menuju ke halte bus untuk bertemu dengan Lim.
Sang pemuda melambaikan tangan nya begitu melihat Yoona menghampiri nya di bawah pohon, kedua nya berbagi senyuman manis, Lim bahkan terkikik malu-malu.
"Kita mau kemana?" Tanya Yoona dalam buku tulis nya.
"Aku belum tahu, kita jalan saja dulu" balas Lim, lalu menyiapkan sepeda nya lalu membonceng kan Yoona di jok belakang sepeda nya.
Berhenti di sebuah mini market untuk sekedar minum, membeli snack dan kembali melanjutkan perjalanan.
Mereka menyusuri jalanan sepi dengan pohon yang rindang dikedua sisi jalan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.