BAB 3 "TEMAN BARU"

139 16 2
                                    

Prilly tersenyum memandang tiga wanita cantik yang berada didepannya saat ini. Perasaan Prilly tak yakin apakah dirinya bisa berteman dengan Giselle CS mengingat selama ini Prilly memang tidak mempunyai banyak teman karena terlalu sibuk dengan dunia bukunya ketimbang bersosialisasi dengan dunia luar.

***

"Assalamualaikum, Ali pulang." Ucap Ali melangkah memasuki rumahnya.

"Walaikumsalam, Abang dari mana? Tumben mau magrib masih kelayapan?" Tanya Giselle heran.

"Maaf Sell, tadi abang ke lapangan basket." Jawab Ali pelan

"Kelapangan basket kok gak pakai baju basket bang?" Tanya Giselle makin heran.

"Iya abang nyariin Prilly Sell." Jawab Ali jujur membuat Giselle langsung memandang Ali kaget.

"Terus abang ketemu sama Prilly?" Tanya Giselle antusias.

"Ketemu Sell, bukunya juga udah abang balikin." Jelas Ali pelan.

"Trus gimana bang?" Tanya Giselle penasaran karena merasakan perkataan Ali terkesan mengganjal untuk Giselle.

"Yak gak gimana-gimana Sell, emang harus gimana?" Tanya Ali balik, heran dengan pertanyaan yang Giselle tunjukan itu. Giselle menggeleng dan kembali sibuk dengan acara televisinya.

"Oiya Sell nanti malam ikut abang ke acara selametan tetangga baru itu ya biar abang gak sendirian." Pinta Ali menghentikan langkahnya yang akan menuju kamarnya.

"Iya abang, Sarah sama Etta juga mau kesana, tadi mereka wa Giselle katanya mama mereka nyuruh mereka nemenin karena papa mereka lembur." Jelas Giselle panjang.

"Hm.. gak apa-apa deh abang di kacangin karena kalian ngumpul, dari pada abang datang sendiri ke tempat asing gitu." Jawab Ali pasrah membuat Giselle tertawa kecil.

"Gak kok Bang, Giselle janji bakalan di deket abang terus kok, paling juga Sarah sama Etta di kawal mama mereka terus." Jawan Giselle tersenyum, paham akan kebiasaan kedua mama sahabatnya itu.

"Ya udah habis magrib kita berangkat ya, sekarang kita siap-siap dulu." Perintah Ali yang langsung dituruti Giselle.

***

Malampun tiba, setelah selesai bersiap-siap Ali dan Giselle mulai menuju tempat undangan diadakan. Sepanjang perjalanan sudah banyak pandangan kagum yang tertuju kearah Ali hingga membuat Ali hanya bisa menghela napas pasrah disela senyum yang terukir di wajah tampan Ali.

Walau sudah terbiasa menjadi pusat perhatian disetiap tempat yang Ali kunjungi tetap saja ada perasaan tidak nyaman yang Ali rasakan untuk perhatian berlebihan yang di tujukan para wanita-wanita itu untuknya. Ali ingin sekali kedatangannya di suatu tempat ditanggapi biasa saja oleh para wanita yang ada di tempat itu.

Namun sayang itu hanya angan Ali saja, karena kenyataannya kehadiran Ali selalu menjadi magnet tersendiri untuk para Wanita agar mempehatikan dan mendekatinya. Tentu saja hal itu membuat Giselle iba juga, perlahan Giselle memeluk lengan kakak kesayangannya itu.

"Sabar ya Bang." Ucap Giselle mengusap-ngusap lembut lengan Ali saat kedatangan mereka kembali menjadi pusat perhatian di rumah pemilik acara.

"Selamat Malam Ali.." sapa para remaja wanita saat Ali datang yang hanya dijawab Ali dengan senyuman tapi berhasil menambah senyum makin terukir lebar di wajah para wanita itu.

***

"Assalamualaikum abang, akhirnya kalian datang juga." Sapa Etta saat melihat Ali dan Giselle datang.

"Walaikumsalam Etta, mama kamu mana?" Tanya Ali saat mendapati Etta hanya sendirian.

"Itu lagi ngobrol sama yang punya rumah bang." Jawab Etta memandang mamanya yang tengah mengobrol dengan nyonya pemilik rumah. Giselle tersenyum melihat kejadian itu.

Abang Idola & Gadis Diary 😉 JILID 3 NEW STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang