BAB 8 "ALPRIL SAHABAT HIDUP"

93 9 0
                                    

"Ya sayang lah Sar, Prilly kan sahabat hidup abang, jadi wajar kalau Abang sayang Prilly." Bela Giselle cepat membuat Baja hanya bisa tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat obrolan ketiga gadis didepannya itu.

***

Mentari Pagi baru saja menyapa bumi, saat Ali tengah bersiap untuk lari pagi. Ali sudah bangun sejak subuh tadi dan Saat Ali melewati dapur, Ummi Khadijah yang baru keluar kamar menyapa Ali.

"Selamat Pagi Ali, anak mama yang paling ganteng, mau jogging ya?" tanya Ummi Khadijah tersenyum..

"Pagi juga Ummi, iya Mi Ali mau jogging dulu ya." Pamit Ali mencium punggung tangan umminya.

"Iya Li, hati-hati ya." Jawab Ummi Khadijah.

Ali mengangguk dan melanjutkan joggingnya keluar rumah. Sejak bangun subuh tadi, perasaan Ali sudah tidak enak, pikirannya langsung tertuju kearah Prilly, sahabat hidupnya. Hatiya resah, sehingga dengan sengaja Ali mengatur rute jogingnya agar melewati rumah Prilly.

Saat Ali melewati rumah Prilly itu lah Ali melihat Mama Juwita dan Prilly tengah berdebat diteras rumah mereka yang mewah dengan pilar-pilar besarnya.

"Prilly kamu kan masih sakit, kenapa diem diluar sayang!."protes mama Juwita.

"Prilly pengen ngirup udara seger Mama, siapa tahu badan Prilly makin enakan." Jawab Prilly santai.

Ali terdiam melihat wajah Prilly pagi itu yang terlihat pucat. Dengan hati-hati Ali mendekati rumah Prilly.

"Assalamualaikum tante, Prilly." Sapa Ali berdiri di gerbang rumah Prilly yang terbuka.

"Walaikumsalam." Jawab Prilly dan mama nya terhenti.

"Ali." ucap Prilly kaget memandang lurus kearah Ali yang mendekat.

"Hai Prill." Sapa Ali santai, tersenyum menghampiri kedua wanita beda generasi itu.

"Wah kejutan banget ya, pagi-pagi rumah kita udah kedatangan tamu cakep gini." Sapa mama Juwita tersenyum menyambut Ali yang langsung mencium punggung tangannya dengan sopan.

"Maaf ya tante, pagi-pagi udah namu, Ali habis jogging dan kebetulan lewat sini." Jawab Ali jujur.

"Oiya nak Ali, gak apa-apa, tante malah seneng kalau nak Ali datang pagi gini." Jawab mama Juwita heboh. Ali tersenyum mendengar perkataan mama Juwita.

"Kamu sakit Prill?" Tanya Ali perhatian.

"Iya nak dari semalam Prilly demam, tapi malah pagi-pagi gini udah keluar kamar." Mama Juwita yang menjawab.

"Iih Mama, kok ngadu-ngadu gitu sih." Protes Prilly kesal.

"Bukannya gitu sayang, mama Cuma jawab yang sebenarnya aja." Jawab mama Juwita membela diri membuat Prilly terdiam.

"Kita masuk aja ya sayang, masa tamu diem diluar gini."imbuh mama Juwita memandang Ali dan Prilly bergantian.

Saat itulah suara papa Rizal ayah Prilly terdengar, Beliau sempat kaget saat melihat kehadiran Ali pagi itu. Segera Prilly memperkenalkan Ali kepada papanya. Prilly bersyukur karena reaksi papanya terlihat baik dengan kehadiran ALi pagi itu dibanding saat pertemuan pertama papa Rizal dengan Digo dulu.

Bukannya Digo tidak sopan, Namun ekpresi wajah Digo yang cuek serta sikap Digo yang lebih pendiam menghadirkan kesan dingin untuk keluarga Prilly atas perkenalan mereka dengan Digo dulu.

"Mama urusin papa aja, biar ALi yang nemenin Prillly disini, iya kan Li?." Tanya Prilly saat melihat papanya butuh bantuan mamanya.

"Iya tante, bener kata Prilly." Jawab Ali menyetujui saran Prilly itu.

Abang Idola & Gadis Diary 😉 JILID 3 NEW STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang