BAB 16 "KEGALAUAN PRILLY"

23 3 0
                                    

Bias orange mulai bercampur dengan birunya langit sore ini menandakan senja akan datang. Perlahan Prilly mengambil buku Diary pink nya menuliskan beberapa untaian kata tentang apa yang tengah Prilly rasakan saat ini.

***

Sejuknya udara sore itu tidak menyejukkan hati Prilly yang tengah kegerahan. Banyak ketakutan yang Prilly rasakan akan kemungkinan apa yang terjadi dengan kedatangan Prilly bersama Digo kali ini. Berulang kali Prilly mengucapkan Istigfar dalam hati sambil terus menyalahkan hatinya yang lemah karena tidak bisa menolak tawaran Digo untuk mengantarnya pulang hanya karena sorot mata Digo yang memelas tadi. Hingga akhirnya apa yang Prilly takutkan mulai terjadi dengan reaksi orang pertama yang Prilly temui ketika hendak memasuki areal komplek perumahaan Teras Ayung.

"Maaf mas mau ke rumah siapa ya?" Tanya Pak Jaka Satpam komplek Teras Ayung saat motor Digo memasuki gerbang kompleks.

"Pak ini saya." Ucap Prilly menengokkan kepalanya dari balik tubuh Digo.

"Non Prilly" ucap Pak Jaka kaget ketika melihat siapa yang di bonceng oleh laki-laki itu, buru – buru Pak Jaka membuka gerbang lebar – lebar.

"Makasih Pak." ucap Prilly singkat.

"Permisi Pak." Sambung Thea yang berada di belakang mereka.

Setelah kedua motor itu pergi Pak Jaka terdiam sejenak, Tanda tanya mengenai identitas Digo mengisi kepala Pak Jaka yang selama ini mengira Prilly dan Ali berpacaran karena melihat betapa akrab dan mesranya mereka berdua. Tepat saat motor Digo sampai di depan gerbang rumah Prilly bersamaan dengan saat Bi Rumi yang keluar untuk membuang sampah. Bi Rumi langsung terdiam mematung saat melihat siapa yang mengantar anak majikannya itu.

***

"Bi." Tegur Prilly menyadarkan Bi Rumi yang buru – buru membuka gerbang rumah.

"Halo Bi, apa kabar lama gak ketemu ya?" Sapa Thea mencairkan suasana.

"Iya Neng Thea Bibi baik – baik aja, neng Thea sama Den Digo apa kabar?" Tanya Bi Rumi berusaha menutupi kekagetannya.

"Baik." Jawab Digo sigkat.

"Aduh maaf ya bi, juteknya adik saya belum ilang juga." Ujar Thea tak enak hati yang di jawab senyuman oleh Bi Rumi.

Kehebohan sore itu berlanjut, setelah Bi Rumi sekarang giliran orang tua Prilly yang terkejut saat mengetahui laki – laki yang setahun lalu menghancurkan hati anak kesayangan mereka hadir kembali sore ini. Refleks mereka memandang Prilly yang menunduk.

Digo yang menyadari apa yang ada di pikiran orang tua Prilly langsung bersimpuh di hadapan kedua orang tua Prilly, meminta maaf sekaligus menjelaskan apa yang terjadi dulu. Suasana haru sekaligus lega melingkupi rumah itu, bahkan Thea menangis melihat apa yang Digo lakukan.

Entah apa yang tengah Tuhan rencanakan, saat keadaan tengah tidak baik seperti itu datanglah Giselle dan Sarah ke rumah Prilly mereka berdua sempat mematung sejenak di depan rumah Prilly sebelum akhirnya buru – buru bersembunyi di balik tembok sebelah rumah Prilly. Pandangan mereka saling bertemu, tanpa banyak kata mereka memutuskan utuk pergi.

Di lain tempat di gerbang masuk Teras Ayung Mobil Café De Romance memasuki areal gerbang dimana ada Baja dan Etta didalamnya.

"Halo Den Baja, Non Etta, tumben berdua aja yang lain kemana?" Tanya Pak Jaka ramah.

"Lagi pada di rumah Ali Pak buat persiapan acara ortu Ali." Jawab Baja.

"Hm.. Pak Jaka kenapa? Kok ekpresinya aneh gitu?" Tanya Etta heran.

"Non Etta, Bang Baja maaf ya kalau Bapak kepo, Non Prilly udah putus sama Den Ali ya?" Tanya Pak Jaka hati – hati.

"Setahu saya mereka berdua baik- baik aja pak, emang ada apa ya?" Tanya Baja bingung, belum sempat Pak Jaka bersuara dihadapan mereka muncul Digo yang berboncengan dengan Thea.

Abang Idola & Gadis Diary 😉 JILID 3 NEW STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang