BAB 17 "PEMAIN BARU"

22 3 0
                                    

"Besok kita harus bisa bersikap biasa aja sama abang and prilly ya guys walau kita sudah tahu apa yang terjadi diantara hubungan mereka saat ini. Biar gimanapun semua orang punya masa lalu mereka sendiri – sendiri. Giselle yakin Prilly tahu apa yang harus dia lakukan."

***

Tok.. tok.. suara pintu kamar Prilly di ketuk, mengalihkan pandangan Prilly dari buku diary pinknya.

"Masuk." Sahut Prilly cepat di susul masuknya mama Juwita ke dalam kamar Prilly.

"Sayang kamu baik –baik aja?" Tanya Mama Juwita khawatir setelah menahan diri untuk tidak menganggu Prilly sejak kepergian Digo tadi. Mama Juwita berpikir mungkin Prilly butuh waktu untuk sendiri dulu.

"Hm.. jujur Prilly gak baik – baik aja ma, Prilly bingung." Jawab Prilly jujur.

Mama juwita merangkul Prilly sejenak, " Sayang mama tahu ini berat buat kamu tapi menurut mama ada baiknya kamu jujur ke Ali dan Giselle cs tentang apa yang terjadi sore ini."

"Biar gimanapun mereka adalah orang – orang terdekat kamu saat ini, apalagi Ali, walau kamu atau mereka gak ngomong tapi mama tahu perasaan kamu sama Ali sama hanya saja kehadiran Digo saat ini buat Ali harus membatasi sikapnya sama kamu." Jelas mama Juwita panjang.

Mama Juwita selalu tahu apa yang Prilly rasakan sekalipun Prilly tidak mengatakannya. Sama seperti dulu saat Digo masih menjadi orang sepesial di hati Prily mama Juwita lah orang pertama yang menyadarinya.

"Semua keputusan ada di tangan kamu Pril, mama tahu kamu tahu apa yang harus kamu pilih untuk kebaikan hidup kamu kedepannya." Tutup Mama Juwita mengecup sayang kening Prilly dan meninggalkan Prilly sendiri.

***

Di saat Prilly tengah galau karena kejadian tadi Giselle cs tengah mengobrol seru di wa group yang sengaja mereka buat baru agar Prilly tidak tahu dan memasukkan nomer Baja ke obrolan itu. Untung saja Ali tengah sibuk dengan kegiatannya sehingga tidak menyadari kalau Baja tengah sibuk berdiskusi tentang kejadian sore tadi bersama Giselle cs.

Setelah obrolan grup yang cukup lama dan alot akhirnya Giselle mengambil keputusan dengan mengakhiri obrolan chat mereka dengan kata-kata, "Besok kita harus bisa bersikap biasa aja sama abang and prilly ya guys walau kita sudah tahu apa yang terjadi diantara hubungan mereka saat ini. Biar gimanapun semua orang punya masa lalu mereka sendiri – sendiri. Giselle yakin Prilly tahu apa yang harus dia lakukan." Walau berat namun Sarah cs mengiyakan keputusan Giselle itu mereka tahu Prilly tidak sejahat itu.

***

Pagi pun tiba seperti biasa Giselle cs menjemput Prilly di rumah untuk berangkat bersama sekaligus mengatur janjian untuk persiapan akhir acara anniversary ortu Giselle malam minggu ini.

Ada rasa yang tidak nyaman di dalam hati Prilly tentang kedatangan Digo kemarin, ingin sekali Prilly menceritakan apa yang terjadi kepada Giselle Cs namun Prilly takut kejujuran itu akan menganggu acara anniversary ortu Giselle yang sudah Sembilan puluh persen selesai.

Hingga akhirnya Keyakinan Prilly di uji dengan kehadiran Digo pagi itu saat Prilly tengah sendiri.

"Pagi Sayang." Sapa Digo tersenyum membuat Prilly kaget.

"Tolong jangan manggil aku kayak gitu Digo, kita gak pacaran." Protes Prilly tegas bergegas bangun namun Digo menahannya, menarik Prilly hinga kembali duduk disampingnya.

"Prilly kamu kan udah tahu alasan aku pergi dulu, bahkan aku udah jelasin sama keluargamu juga, tapi kenapa kamu gak mau kasih aku kesempatan buat merbaiki semua?" ungkap Digo heran.

Abang Idola & Gadis Diary 😉 JILID 3 NEW STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang