BAB 15"KESUNGGUHAN DIGO"

26 3 2
                                    

"Siapapun yang mau ganggu Prilly berurusan sama aku." Ucap Digo tegas dengan sorot mata yang benar- benar menakutkan membuat Rikha semakin ketakutan dan menarik Icha menjauh dari tempat itu. Rikha tahu Digo tidak main – main dengan ancamannya.

***

"DIGO" seru prilly cukup kencang membuat Digo kaget dan refleks menghentikan langkahnya. Ekpresi kaget terlihat di wajah Digo yang untuk pertama kalinya melihat reaksi Prilly seperti itu sejak mereka saling mengenal beberapa tahun yang lalu.

"Cukup Digo.. aku udah bilang kan, kalau aku gak bisa terima kamu lagi, jadi tolong berhenti bersikap kayak gini, aku gak suka." Protes Prilly serius bergegas pergi dari sisi Digo hingga tidak menyadari ada orang yang lewat didepannya, menabraknya.

"Maaf" ucap Prilly cepat.

"Prilly kamu baik-baik aja?" Tanya Ali yang menjadi korban tabrakan Prilly

"Ali." Ucap Prilly terhenti perasaannya tengah kacau saat ini, dengan sigap Ali memeluk Prilly mengelus punggung Prily lembut membawa Prilly ke halaman belakang kampus yang sepi.

Tak jauh dari mereka berdirilah Digo yang menyaksikan kejadian itu dengan perasaan campur aduk. Digo tahu dia akan kehilangan Prilly lagi namun satu sisi di hatinya memaksa Digo untuk tidak menyerah dan melanjutkan usahanya untuk mendapatkan Prilly kembali. Kekalutan hati Digo membuat Digo tidak menyadari langkahnya hingga menabrak seorang gadis yang kebetulan lewat di depannya hingga membuat gadis itu terjatuh.

"Aduh..." keluh cewek itu kesakitan.

"Kalau jalan liat-liat donk." Lanjut sang cewek kesal dan langsung terdiam saat melihat sosok Digo yang super tampan di depannya.

"Digo." lanjut gadis itu menggantung.

"Kamu siapa?" Tanya Digo heran karena tak mengenal gadis itu.

"hm.. Digo mah emang cuek banget ya, aku Sisi mahasiswi pertukaran pelajar juga kemarin kan kita ketemu di ruang dosen." Jelas Sisi ceria namun terpaksa menahan ludah saat Digo hanya diam dan berlalu begitu saja.

"Sisi kamu gak apa-apa?" Tanya Nayla yang ada disamping Sisi.

"Iya Nay aku baik- baik aja, ayo kekelas." Jawab Sisi santai.

"Jadi itu si cakep yang jutek itu." ucap Nayla masih memandang Digo yang hampir hilang dari pandangannya.

"Maksud kamu Nay?"

"Iya Si, beberapa hari ini aku sering denger gossip soal cowok cakep yang mukanya super jutek gitu."

"Hehe.. emang sih tampang Digo itu jutek banget aku juga awalnya sebel liat sikapnya tapi mau gimana lagi, emang begitu orangnya.

"Iya sih, saingan abang idola tuh si Digo." ujar Nayla tersenyum.

"Maksudmu Abang Ali." Ujar Sisi lagi.

"Yups bener dari awal aku masuk sini dia udah jadi abang idolah sih Sisi, entar juga kalau kamu ketemu kamu beranggapan yang sama kayak aku dah, abang Ali itu perfect banget jadi cowok." Puji Nayla bangga.

"Hm... ingat Tristan Nay udah mau tunangan juga." Potong Sisi cepat mengingatkan sosok calon tunangan Nayla yang juga sepupu Sisi membuat Nayla cengengesan.

***

"Ali aku bingung dilain sisi aku gak pengen balik sama Digo tapi di lain sisi aku kasian sama Dia yang terpaksa terluka karena kehendak keluarga yang misahin dia dari aku dulu." Ujar Prilly panjang, pandangannya menatap lurus kearah air mancur yang berada di depan mereka.

"Iya aku paham Prill, semua keputusan ada di tangan kamu Prilly aku akan selalu dukung semua keputusan yang kamu ambil." Support Ali namun malah membuat Prilly terdiam sorot mata Prilly mendadak sedih.

Abang Idola & Gadis Diary 😉 JILID 3 NEW STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang