Bagian 11 "Maaf Ris, gua terlambat"

70 50 1
                                    

Senin
22 Mei 2017

12.01 WIB

"Gitaaaa, kamu mau ke kantin? Aku ikut yaa?" Ucapku. Yang kutanya bahkan tak menghiraukan, dia malah langsung pergi gitu aja.

Rabu
24 Mei 2017

06.45 WIB

"Gita, kamu udah ngerjain pr Bu Andini?" Masih sama dengan dua hari yang lalu, dia tetap tidak menghiraukan, dia malah ngobrol sama Jiny.

Kamis
25 Mei 2017

15.02 WIB

"Gita kamu pulang sama siapa, Git?" Tanyaku. Yang kutanya malah pergi mendahuluiku begitu saja.

Jum'at
26 Mei 2017

14.53 WIB

"Gita, besok kan libur, kita pergi kemana yuk?" Tanyaku untuk yang kesekian kalinya. Yang ku tanya malah menjawab.

"Bisa gak, gak usah ganggu gua?! Berisik tau gak!" Bentaknya. Gapapa deh, yang penting kali ini Gita jawab aku, walau dibentak.

Senin
29 Mei 2017

06.27 WIB

Udah seminggu setelah aku sama Gita marahan, dan sampai saat ini Gita gak pernah ngomong sama aku. Dan pagi ini kayaknya Gita telat, karna tumben banget belum dateng jam segini.

"Drimmy, si Gita mana? Kok belom dateng? Gua mau nagih utang nih sama dia" Tanya Jiny dengan juteknya.

"Um, kurang tau deh Jin, soalnya aku juga gak ada kabarnya Gita, mungkin dia telat" jawabku seadanya.

"Gimana sih lu, katanya temen! Wah parah! Kasian dah si Gita temenan sama lu kalo gini mah! Udahlah gak guna juga gua nanya lu!" Bentaknya lalu dia pergi.

Tiba-tiba dari luar aku mendengar keributan, entahlah ada apa, aku juga gak peduli kok.

Brakk (bunyi pintu yang dibuka paksa)

"DISINI YANG NAMANYA RISA MANA YA?" Teriaknya dengan napas yang terengah-engah. Namun teman kelasanku tidak ada yang mau sukarela buat ngasi tau. Aku memutuskan untuk tunjuk tangan saja daripada mengharapkan yang gak bakal terjadi.

"WOY RISA, ABANG LU, GITA, SAMA AREY KECELAKAAN NOH SEMALEM!" Ucapnya masih berteriak didepan pintu.

Eh sebentar, gimana tadi? Abang aku? Maksudnya a Renold gitu? Beneran a Renold nih? Terus, Gita? Arey? Emangnya mereka ngapain? Kenapa bisa tiga orang yang aku sayang sekaligus?! Kenapa Tuhan?!

"Sekarang mereka dimana?" Tanyaku lirih kepada orang yang memberitahu tadi setelah aku menyusulnya didepan pintu.

"Mereka dirumah sakit Mitra Sehati, gua temennya Arey, ayo kesana tadi gua udah minta surat ijin, ini juga karna gua disuruh Arey, ayo buruan beresin barang-barang lu" jelasnya.

Lalu aku hanya menurut dan langsung menyusun barang-barangku kembali ke dalam tas dan airmataku sudah menetes sejak tadi, aku gak bisa bayangkan ini. Kenapa harus mereka bertiga sekaligus?!

Aku dan temannya Arey itu langsung pergi ke gerbang buat ngasih surat keluarnya ke satpam. Saat menunggu, gak jauh dari tempatku aku melihat Delvin berdiri diruang lobby. Yang aku lihat dari raut wajahnya seakan-akan dia bertanya "Mereka mau kemana?".

Karna aku belum bisa memafkannya, aku langsung menurunkan pandanganku.

"Ayok" ajak temannya Arey.

[1] Dream Girl [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang