Aku mencintaimu
Biarlah itu menjadi urusanku***
Pagi ini langit terlihat cerah tapi tak secerah hati para siswa siswi yang sedang mengikuti upacara
Suara dengusan dan umpatan mulai terdengar. Karena, upacara menurut mereka sangat melelahkan apalagi jika dalam keadaan cuaca yang sangat panas
Guru yang sedang memberikan amanat dipodium pun belum berhenti berbicara juga padahal sudah kurang lebih 20 menit guru tersebut menyampaikan hal-hal yang menurut para siswa itu-itu saja yang disampaikan
Setelah menunggu kurang lebih 45menit dibawah terik sinar mentari yang menggerahkan ini akhirnya upacara pun selesai.
Para murid langsung berhamburan menuju kelasnya masing masing. Sesampainya dikelas mereka bersantai santai untuk menghilangkan penat saat upacara berlangsung tadi. Ada yang tiduran dilantai, ada yang naik ke atas meja biar bisa kena kipas angin, ada yang sudah tertidur, dan masih banyak lagi tingkah absurd mereka yang lainnya
Tak terkecuali dengan Adara, Nesya, dan Vina. Mereka bertiga yang sejak tadi menenggelamkan wajahnya diatas meja tiba-tiba mendongakkan kepalanya saat mendengar langkah kaki yang mendekat.
Mereka mengira itu adalah suara langkah kaki Bu Rina, guru yang akan mengajar di kelas mereka hari ini.
Tapi ternyata itu adalah suara langkah kaki Devan cs
" mau apa?" tanya Adara to the point
" gue cuman mau kasih lo minum, pasti lo kepanasan abis upacara tadi" jawab Devan sambil menyerahkan air botol mineral yang ada ditangannya
Adara yang mendapat perlakuan manis dari Devan pun sebisa mungkin menyembunyikan seyumannya tapi hasilnya nihil
" Thanks" ucap Adara sambil tersenyum. Devan yang melihat Adara tersenyum pun jadi ikut tersenyum
Melihat kejadian manis didepan mata membuat para cewek yang merupakan penggemar Devan mulai berbicara tak jelas
" ahh so sweet banget sih"
" andai yang jadi Adara itu guee"
" Devannn gue juga mau dong dibawain minum"
" Devannn kok lo selingkuhin gue sih"
" ahh mereka manis banget sih gue jadi pengen"
" mereka tuh pacaran ga sih? Kok perhatian banget satu sama lainnya"
Dan masih banyak lagi ocehan-ocehan mereka.
Sementara Devan sedang dengan Adara, Rey dan Sean yang tadi juga ikut ke kelas tak mau kalah. Sean bahkan sudah dari tadi mengobrol sambil sesekali tertawa bersama Nesya.
Sedangkan Rey dan Vina mereka hanya sama sama diam. Karena entah mengapa mereka merasa canggung, mungkin karna kejadian di telfon kemarin
" Vin, istirahat ikut gue ke taman belakang ya " ucap Rey memulai obrolan
" mau apa?"
" gue mau ngomong sesuatu sama lo. Tadinya sih mau sekarang tapikan bentar lagi masuk jadi lebih enak kalo kita ngomongnya pas jam istirahat nanti"
" emm oke" Rey pun tersenyum senang saat mendengar jawaban Davina
Bel masuk pun berbunyi, menghentikan segala aktivitas absurd yang sedang dilakukan para murid. Devan cs juga sudah kembali kekelas mereka beberapa menit yang lalu
Pintu kelas terbuka dan masuklah bu rina. kelas yang semula masih berisik pun berubah menjadi tenang dalam sekejap
***
Setelah melalui 3jam pelajaran yang cukup rumit dan melelahkan para murid akhirnya bisa bernapas lega karna bel istirahat yang sudah berbunyi
Sebagian murid SMA GARUDA sudah berlarian menuju kantin untuk mengisi kembali tenaga mereka
Adara, Nesya, Devan dan Sean juga sudah berlalu ke kantin sejak tadi
Tapi, mereka hanya pergi berempat. Kenapa? Yah karena Davina dan Rey saat ini sedang ada di taman belakang sekolah.
Mereka berdua duduk disebuah bangku panjang bercat putih yang ada disana
Hening menyelimuti mereka. Mereka sama-sama diam dengan pikirannya masing masing tanpa ada yang berniat untuk membuka obrolan
Karena Rey tidak suka dengan suasana saat ini yang bisa dibilang cukup canggung, akhirnya dia berdeham singkat sebelum memulai pembicaraan
Ekhmmm
" Vin ada yang mau gue omongin" ucap Rey datar "soal yang di telpon kemaren"
" kenapa Rey? Lo marah yh? Maapin gue Rey" jawab Vina
" gue ga marah. gue cuman mau bilang sesuatu"
" bilang apa Rey?"
Rey mendekatkan bibirnya ke telinga Vina kemudian berkata " I LOVE YOU TOO"
Blush!
Pipi Vina kini merona hanya karna mendengar ungkapan cinta dari Rey
Setelah mengatakan itu keduanya kini sama-sama terdiam sambil menahan debaran jantung yang mereka alami
" Gue gatau maksud lo kemaren bilang kek gitu tiba-tiba ke gue apa. Tapi gua tau pasti lo ga bakalan berani buat bilang kek gitu ke gue duluan, buktinya aja lo matiin telpon nya duluan sebelum gue jawab" Ucap Rey disertai kekehan kecil diujung kalimatnya
" tapi asal lo tau waktu lo bilang 'i love you' ke gue disitu gue seneng banget karna apa? Karna gue sayang sama lo" lanjut Rey
Tangan Rey yang semula diam kini terangkat untuk mengambil sepasang tangan mungil milik Davina dan mengenggamnya erat sebelum mengatakan...
" So, Alvina Grizelle Will you be my girlfriend?"
Deg!
Tubuh Vina seketika menegang mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut Rey tapi tak bisa dipungkiri pula bahwa hatinya merasa bahagia
Vina yakin jika saat ini pipinya sudah semerah kepiting rebus
Jiwanya seakan melayang dan terbang. Tapi sedetik kemudian dia tersadar dari lamunannya karena suara Rey yang mengejutkannya
" Jadi gimana? Lo mau ga?"
Dilihatnya lagi tangannya yang masih digenggam erat oleh Rey dan setelah itu dia mengangguk bersemangat
Rey merasa bahagia saat cintanya diterima tapi dia ingin menggoda cewek nya ini terlebih dahulu
" ngapain ngangguk-ngangguk? Sakit lehernya? "
" Lo mau gue pukul?" ujar Davina kesal
" Canda sayang" goda Rey sambil mencubit hidung Vina
Vina menutupi mukanya yang memerah karena ulah Rey tersebut
Rey yang melihat itu pun menjadi gemas sendiri. Rey pun mengacak puncak kepala Davina dengan lembut
" yaudah mendingan kita ke kantin yuk! Kamu belum makan kan?"
Davina hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban
Rey pun berjalan beriringan dengan Davina menuju kantin sambil bergandengan tangan
Kejadian tersebut pun tak luput mendapatkan perhatian dari siswa siswi yang melihatnya
***
Ig : @aldaprlz_@ch0coco0kies
Jangan lupa vote dan comment
Makasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Love
Teen FictionCinta pertama Adara dengan Devan ( Sahabatnya ) tidak berjalan lancar sejak kehadiran Bella yang tak lain adalah masa lalu Devan. Adara yang mendapat cobaan merasa tak sanggup lagi hungga membuatnya terpuruk. Tapi keterpurukan nya hilang saat Kevin...