10. Janji

71 11 1
                                    

Stay safe semuanya!

***

Hari demi hari terus berlanjut, meskipun Devan masih merasa resah tentang berita kedatangan seseorang tapi sebisa mungkin dia tetap tersenyum demi kekasih nya—Adara

Hubungan mereka sejauh ini baikbaik saja bahkan bisa dibilang sangat baik.

Keduanya terlihat nyaman dan bahagia satu sama lain. mereka saling melengkapi, Devan yang selalu ada untuk Adara dan Adara yang selalu ada untuk Devan

Seperti saat ini mereka tengah melakukan olahraga bersama. Jam pelajaran mereka memang sama, tapi gurunya berbeda. Dan karena hari ini pak joko —guru olahraga yang mengajar kelas Devan tidak masuk , akhirnya kelas mereka digabungkan.

" Semuanya bariss! Cepatt! " Kata Pak Tono sambil terus meniup peluit

" Hari ini kita akan belajar atletik , untuk yang putri akan lari keliling lapangan dan yang putra akan bermain basket. Paham semuanya?!"

" Pahammm pakk!"

" Baiklah untuk yang putri saya hitung sampai tiga yah satuu....  Dua.... Tiga...."

Prittt

Semua siswi pun berlari mengelilingi lapangan sesuai arahan yang telah diberikan

" Hoshh.. hosh.. hoshhh cape banget gua " ujar Davina sambil menyeka keringatnya

" Vinaa jangan berhenti larinya nanti kamu dimarahin" tegur Nesya

" Gua capek"

" Gua sama Dara juga capek kok tapii kita harus semangat ! Tinggal 5puteran lagi ini"

" Bener tuh vin, jadii... ayoo semangat!" Teriak Adara

" Semangat!!" Seru Nesya dan Davina berbarengan

15 putaran sudah dilalui oleh para siswi , dan kini mereka tengah selonjoran di pinggir lapangan untuk Istirahat sambil melihat para siswa yang akan bermain basket

" Aduhh cowo gua ganteng banget yah" ucap Davina sambil cengengesan

" Yee gantengan juga Sean" ucap Nesya tak mau kalah

" Sean mulu lo! Jadian aja kaga hahaha" ledek Davina

" Bacott" ucap Nesya kesal

Adara yang mendengar mereka berdua bertengkar hanya geleng-geleng kepala. lagian menurut Dara, Devan itu jauh lebih ganteng daripada Sean dan Rey

" Eh Nes bagi minum dong, sendiri aja lu! Gua juga aus kali" Davina langsung merebut botol air mineral yang sedang diminum Nesya

" Kampret yah lo! Sabar napa guakan lagi minum. dodol!" Kesal Nesya

Davina hanya mengendikan bahunya acuh kemudian melanjutkan kembali acara minumnya

" Gilaa seger bangett , Ra! Elo aus ga?" Tanya Davina

Adara hanya menggeleng kan kepalanya karna entah mengapa bibirnya sangat sulit digunakan untuk berbicara saat ini

" Ra elo kenpa? Jan bikin gua khawatir" cemas Nesya yang lngsng diangguki oleh Davina

"G-gapapa" ucap Adara dengan suara serak

" Gpp gimana sih itu bibir lo pucat banget raa" ucap Nesya hampir menangis

" Heyy jangan nangis, gua gapapa " ucap Adara meyakinkan

" Raa plis lah lo gausah bilng gpp kalau sebenernya elo itu ada apa-apa" kesal Davina " itu muka lo aja puc— Yaampun ra hidung lo mimisan" teriak Davina

Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang