chap 24

1.7K 148 24
                                    

Masih adakah yang nunggu book ini??

Long chapter!!

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

⚫⚫⚫
Kini Jungkook dan Yoongi sudah dibawa kerumah sakit. Tepat setelah wanita itu pergi Yoongi langsung mengambil ponsel Jungkook untuk menghubungi eomma Jeon. Sedangkan eomma Jeon yang mendapat telepon dari putra nya merasa bingung pasalnya yang terdengar justru hanya tangisan dari calon menantunya.

Dan setelah mengetahui apa yang terjadi eomma Jeon langsung melesat keluar rumah untuk menuju tempat dimana putra dan calon menantunya berada saat ini.

Dan disinilah mereka sekarang. Disebuah rumah sakit terkenal di Seoul. Yoongi masih menangis tersedu sedu dipelukan eomma Jeon. Keduanya berada tepat didepan ruang operasi. Ya.. Jungkook ada didalam sana. Mengingat hal yang terjadi beberapa jam lalu membuat tangis Yoongi kian mengeras. Ia tak mengerti mengapa orang orang itu memukuli Jungkook nya.

"sstt.. sayang tenanglah.. Jungkook akan baik baik saja.." bisik eomma Jeon sambil sesekali menciumi pucuk kepala Yoongi

"hiks.. Kookie.. hiks.."

Tapi Yoongi tak mendengarkan. Ia masih menangis sesugukan sambil menyembunyikan wajahnya dalam pelukan eomma Jeon. Meremat kuat pakaian wanita paruh baya itu sebagai pelampiasan atas perasaannya yang begitu kacau. Dan tak lama pintu ruang operasi terbuka. Yoongi spontan berdiri dan menanyakan keadaan Jungkook pada dokter yang baru saja keluar.

"pasien sudah melewati masa kritisnya tapi masih perlu penanganan intensif, dan jangan terlalu khawatir setelah efek obat biusnya hilang pasien akan segera sadar"

Setelah menjelaskan sedikit mengenai keadaan Jungkook dokter itu pun langsung pamit undur diri diikuti dengan beberapa perawat yang mendorong brankar yang ditempati Jungkook keluar dari ruang operasi.

Yoongi kembali menangis saat melihat kekasihnya yang baru saja dibawa keluar dari ruang operasi. Ia berjalan mengikuti para perawat yang mendorong brankar. Sedangkan eomma Jeon yang melihat menantu mungilnya mulai melangkah langsung merangkulnya. Bukan apa apa. Eomma Jeon hanya khawatir Yoongi akan jatuh karena langkahnya terlihat tidak seimbang.

"sstt.. tidak apa apa tenanglah.." bisik eomma Jeon

Kini Jungkook sudah dipindahkan keruang rawat. Kelas VVIP tentu saja. Yoongi masih setia menunggui kekasihnya hingga sekarang. Sedangkan eomma Jeon sudah kembali ke mansion karena ada urusan mendadak yang harus ia selesaikan bersama suaminya.

"Kookie cepatlah sadar.." bisik Yoongi lembut

Hingga lama kelamaan mata Yoongi mulai memberat dan akhirnya terpejam dengan posisi kepala yang ia tumpukan pada ranjang pasien kekasihnya itu.





⚫⚫⚫
Paginya Jungkook sedikit mengerutkan kening karena merasakan sedikit beban pada perutnya. Ia juga dapat merasakan sebuah tangan melingkar diperutnya serta pakaiannya yang terasa basah. Dan jangan lupakan suara tangisan lirih yang turut terdengar.

Hendaknya sih mengabaikan suara tangisan itu tapi begitu sadar siapa pemilik dari suara itu mata Jungkook langsung terbuka lebar. Sedikit mengangkat kepala untuk melihat Yoongi yang sedang menangis sambil memeluk dan menenggelamkan wajah basahnya pada perut Jungkook.

Tangan Jungkook yang terbalut infus terangkat. Mengelus kepala mungil itu dengan lembut hingga membuat si empunya tersentak dan langsung menoleh memberikan tatapan terkejut pada Jungkook. Tapi tak lama tangisan itu kembali terdengar dan malah semakin keras.

Psycho's Love [Kookga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang