•
•
•Mata Nami melebar seketika, Nami adalah anak dari bibi Hong salah satu pelayan tuan Kang yang juga bekerja di rumah mewah itu. Ia terkejut bukan main, tepat saat melihat bagaimana tubuh nonanya yang tengah tak sadarkan diri tengah berada dalam gendongan seorang pria pemilik mata setajam elang yang menawan sementara seorang pria lain sedang berdiri tak jauh di belakangnya dengan tatapan tak kalah dingin.
“N-Nona Hwayeong?!!” Taehyung berdecak kesal.
“Beritahu di mana kamarnya, dia berat. Asal kau tau.” Nami masih terdiam sibuk menatapi dua lelaki asing itu.
Atau ....
Ah! Mungkinkah mereka memperkosa nonanya sampai pingsan seperti itu?
“Tuan!!! Tuan Kang!!!” Tanpa diduga, Nami malah berteriak. Dan berhasil membangunkan seluruh isi rumah pada pukul 3 dini hari seperti saat ini.
“Hwayeong?!” Tuan Kang memekik, lantas berlari terburu-buru menuruni anak tangga berikut Jin dan Taehyun yang berlari mengekori sang Ayah.
“Siapa kalian?!!” hardiknya sambil menatap tajam pada Taehyung dan Jungkook, “Haruskah seperti itu sambutanmu pada orang yang menyelamatkan putrimu?” jawab Jungkook dengan nada datar.
Lantas Jin segera meraih tubuh adiknya, tepat setelah ia melihat salah satu bagian lengannya terluka namun sudah ditutupi oleh perban.
“Aku akan membawanya, Appa. Dia terluka. Dan kau, Taehyun ... Bawa Juan ke kamarmu.” Taehyun mengangguk patuh lalu mengikuti Jin yang sedang membopong tubuh kakaknya itu.
Taehyung tersenyum miring lantas menatap seisi rumah. Lumyan besar. Namun tentu saja tak sebesar milik mereka. Misinya berhasil, ia memang sengaja mengantar Hwayeong pulang itu sama sekali bukan niat baik percayalah. Mereka melakukannya, semata-mata untuk diam-diam menggambar situasi di sekitar rumah Hwayeong dan mereka mendapatkannya sekarang.
“Apa yang kau lakukan pada putriku?” tanya Donghan terdengar begitu tajam dan menusuk.
Ia bukan orang awam, ia paham dan mengenal betul siapa orang-orang di depannya ini. Ia hanya berpura-pura tak mengenal mereka. Ia tau, bahkan sangat paham. Jika dua orang pria berwajah malaikat di depannya adalah iblis menyebalkan. 2 pimpinan mafia terbesar di Korea dan Donghan merasa sangat marah melihat keadaan Hwayeong yang pulang pada dini hari terlebih dengan keadaan tak sadarkan diri dan sebuah luka di lengannya. Ia yakin, 2 orang brengsek ini sedang merencanakan sesuatu.
“Tanyakan itu pada putrimu setelah dia siuman nanti, Donghan- ssi!” tegas Taehyung lantas pergi dari sana bersama Jungkook dan meninggalkan Donghan yang masih menatap mobil sport itu dengan kedua tangan mengepal kuat di sisi tubuhnya.
“Mafia sialan!”
] [
Hwayeong mengerjapkan matanya pelan saat tangan besar dan lembut milik Jin bergerak mengusap wajahnya pelan. Ia mengerjap berkali-kali sebab retinanya masih menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalamnya, lantas ia menghembuskan nafasnya lega saat mendapati bahwa ia tengah terbaring di atas ranjangnya sendiri.
“Juan!!” Ia memekik saat tak merasakan keberadaan sang buah hatinya di sisi ranjang.
“Hei, hei ... Tenanglah, Juan tidur di kamar Taehyun. Dia baik-baik saja, kau ini kenapa?” Jin menahan bahu Hwayeong yabg berniat untuk duduk, membawa wanita itu untuk kembali berbaring.
Detik berikutnya, suara deritan pintu terbuka menampilkan sosok sang Ayah yang sudah siap dengan pakaian kantornya dan yang membuat senyuman Hwayeong merekah adalah ... Pria itu tengah menggendong Juan yang tengah mengoceh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malicious Husband
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] *** E-book tersedia, bisa dibeli kapan saja *** Jeon Jungkook. Jelek. Menyebalkan. Dingin. Jahat. Tak pernah tersenyum kecuali saat ia berhasil melubangi kepala musuhnya dengan pistol yang selalu bersemayam di balik jaket kulitnya...