[9]

3.8K 671 147
                                    



Hwayeong melangkahkan kakinya pasti, menapaki lantai keramik yang begitu mengkilat dari perusahaan ternama milik kedua suaminya. 2 hari setelah pemakaman Juan dilakukan dan Hwayeong masih menyimpan dendam tersendiri untuk Jungkook.

Ia melangkah mantap, sepenuhnya mengabaikan tatapan dari para karyawan yang berlalu-lalang. Ia menatap datar jalanan di depannya, menggenggam erat sebuah amplop coklat di tangan kirimya dengan langkah kaki lebar.

Tanpa mengetuk, Hwayeong menyeruak masuk, membuka paksa pintu ruangan suaminya yang terhitung 2 hari memilih tak pulang dan menghindar darinya.

Jungkook lantas berdiri, kegiatannya menyelesaikan beberapa berkas pun terpaksa terhenti manakala presensi seorang wanita cantik dengan balutan jaket kulit dan ripped jeans hitam muncul dari luar pintu ... Oh, jangan lupakan sepatu boots yang menghiasi kaki jenjangnya itu ... Jungkook bahkan nyaris tak percaya dengan perubahan penampilan wanita Kang yang sudah 2 hari ini tak ia temui.

“Sedang apa kau di sini?” Hwayeong mendengus saat pria Jeon itu berujar seolah santai, duduk di kursi kebanggaannya itu dengan tatapan datar dan kedua tangannya terlipat di depan dada. Angkuh. Hanya itu yang saat ini terlintas di kepala Hwayeong.

“Aku berhenti. Kita bisa batalkan kontraknya sekarang, dan tanda tangani surat perceraian itu hari ini.” Wanita itu lantas meletakkan ah— atau bisa kusebut itu melempar. Sebuah amplop coklat yang sedari tadi ia genggam erat. Sementara hal itu malah membuat Jungkook terkekeh pelan, bangkit dari duduknya lantas berjalan menuju ke sebuah lemari, di mana beberapa berkas tertata rapih di atasnya.

Meraih sebuah map lalu melemparnya ke arah Hwayeong sebelum jatuh tepat di bawah kakinya.

“Perjanjiannya tertulis ... Di sana, kau menyetujui jika kau harus menjadi istriku selama 1 tahun. Tandatanganmu juga di atas materai. Dan kau tau apa akibatnya jika kau menghentikan kontrak sebelum waktu yang ditentukan? Keluargamu, Nona Kang.”

Shit!

Hwayeong mengumpat dalam hati, meruntuki kebodohannya yang lupa jika ia pernah menandatangani sebuah perjanjian dengan kedua pria itu sebelum mereka menikah. Sepenuhnya menyetujui jika selama kurun waktu 1 tahun, Hwayeong bersedia menjalani bahtera rumah tangga dengan si Kim dan Jeon itu. Dan jika, sebelum tenggang waktu tersebut Hwayeong membatalkan atau mengakhiri kontrak, keluarganya yang akan menjadi jaminan.

“Kau benar-benar sialan, Jeon Jungkook!” sarkas Hwayeong dengan kedua tangan yang sudah mengepal di sisi tubuunya, Jungkook mengangguk setuju, “Aku tau itu ... Jadi kau jangan macam-macam.”

Kepala Hwayeong mendadak terasa panas, ingin sekali melayangkan sebuah tamparan keras pada wajah tampannya itu agar letak otaknya sedikit tergeser, namun ia sadar jika hal itu malah akan membuatnya terlihat begitu rendah.

“Kau—”

Bibir wanita Kang itu terkatup rapat manakala deringan ponselnya terdengar nyaring. Mengalihkan pandangannya pada benda pipih yang kini sudah berada di genggamannya.

Datang ke dorm sekarang. Namjoon hyeong menemukan sesuatu tentang Jackson.

-Kim Taehyung.






Wanita itu berdecak, menatap Jungkook sesaat lalu kembali mengantongi ponselnya. Lantas pergi begitu saja, tak lupa menginjak map biru tua yang teronggok di lantai dengan amarah yang siap meledak kapan saja.

Jungkook meraih ponselnya, mendapati sebuah pesan singkat dari Taehyung. Pesan yang isinya sama dengan milik Hwayeong. Ia cepat-cepat meraih kunci mobilnya dan melesat perfi dari sana.



Malicious HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang