•
•
•Jungkook melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, ia baru saja menyelesaikan beberapa pekerjaan di ruang kerjanya sampai Namjoon menghubunginya dan mengatakan jika mereka menemukan sesuatu tentang Jackson. Salah satu pemimpin kelompok mafia gelap yang mereka duga sebagai otak dari pembunuhan Ibunya Hwayeong.
“Kenapa? Ada masalah?” tanya Taehyung sambil mengelus punggung Juan yang entah sejak kapan tertidur dalam dekapannya.
Jungkook menatap Juan sesaat lalu kembali menatap sepupunya itu.
“Namjoon menemukan sesuatu, hyeong. Ini berhubungan dengan Jackson.” Taehyung mengangguk paham, ia lantas bangkit berdiri berniat mengembalikan Juan pada Hwayeong agar mereka bisa memulai pencarian tapi belum sempat mereka melangkah, Hwayeong dengan wajah kacaunya sudah terlebih dahulu turun dengan secarik kertas di genggamannya.
Kedua pria itu hanya menatap Hwayeong dalam diam sampai wanita itu berhasil berdiri tepat di depan Jungkook.
“Siapa kau sebenarnya?” tanya Hwayeong dengan nada datarnya membuat Jungkook menautkan alisnya bingung, tak mengerti arah pembicaraan Hwayeong sepenuhnya.
“Apa maksudmu?” balas Jungkook tak kalah dingin sementara Taehyung masih mematung memperhatikan mereka berdua.
“Katakan yang sejujurnya ... Sebelum hari ini, apa kita pernah bertemu?” Hwayeong sempat menahan nafas sebab rasa sakit menjalar di dadanya.
“Hwayeong, apa yang——”
“Apa ini?!” tegas Hwayeong sambil mengangkat kertas yang sedari tadi berada di genggamannya. Jungkook bergeming, menatap kertas itu dalam diam.
“Jawab aku Jeon Jungkook!! Apa ini?!!” Ia berteriak memekakan telinga tapi tak berhasil membangunkan tidur si kecil.
“Kenapa hasil DNA Juan ada padamu?” Jungkook masih diam, memilih bungkam dan menatap Hwayeong datar.
“Dia anakku!” tegas Jungkook yang berhasil membuat wanita itu menggigit bibirnya kuat.
“Juan adalah putra kita, bukan milik Jimin!”
Deg!
Tepat saat itu, segala organ dalam tubuh Hwayeong seakan berhenti bekerja. Tubuhnya masih belum pulih sebab kematian Ibunya beberapa hari lalu dan sekarang, kenapa kenyataan kembali menamparnya lagi?
Tubuh itu ambruk diikuti kedua mata Hwayeong yang terpejam erat, jatuh dalam dekapan Jungkook. Dia pingsan dan Jungkook hanya bisa mendekapnya sembari menatapi wajah itu dalam diam.
“Dia memang anakku, Hwayeong- aah.”
] [
Malam itu adalah malam yang sangat menyebalkan bagi Hwayeong, bagaimana tidak. Sepanjang 2 tahun pernikahannya dengan Jimin, baru kali ini Hwayeong merasa semarah ini. Pria itu sedang menyelesaikan bisnisnya di Kanada dan belum pulang selama 1 minggu terhitung. Sebenarnya jika itu masalah pekerjaan Hwayeong bisa mengerti tapi setidaknya tidak bisakah pria itu menghubunginya sesekali?
Hwayeong kesepian, tentu saja. Tuhan bahkan belum memberi mereka keturunan dan Jimin lebih sering pergi keluar negri untuk menyelesaikan bisnisnya tanpa menyentuh Hwayeong. Ia pikir istrinya ini pajangan. Apa ia pikir Hwayeong bisa membuat anak sendiri?
Oh ayolah Park sialan. Kenapa otakmu kecil sekali? Alhasil untuk menghilangkan segala perasaan kalutnya, malam ini Hwayeong pergi mengunjungi salah satu club malam milik temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Malicious Husband
Fiksi Penggemar[SUDAH DIBUKUKAN] *** E-book tersedia, bisa dibeli kapan saja *** Jeon Jungkook. Jelek. Menyebalkan. Dingin. Jahat. Tak pernah tersenyum kecuali saat ia berhasil melubangi kepala musuhnya dengan pistol yang selalu bersemayam di balik jaket kulitnya...