Saat fano dkk sampai di sekolah fano langsung langsung berpencar untuk mencari nayya.
"Rafi sama Aksa keliling sekolah "
"Anin, Salwa sama Farra cek di toilet perempuan sama ke kelas nayya"
"Gue bakal cari ke perpus sama gudang"
Mereka pun mencari nayya sesuai perintah yang di usulkan fano. Rafi dan Aksa mengelilingi seluruh sekolah tapi tidak ada bukti bukti kemunculan Nayya. Anin, Salwa dan Farra mencari ke toilet perempuan dan kelas Nayya. Namun nihil. Nayya tidak ada disana. Ketika fano sampai ke perpus dia mencari keseluruh sudut sampai di belakang perpus pun ia telusuri. Namun itu hanya sia sia. Nayya tetap tidak di temukan. Hingga akhirnya Fano melewati gudang. Dan entah mengapa ia seperti mendengar isakan tangis. Ia pun berdiam diri sebentar untuk mendengar lebih jelas suara itu. Karena Fano yakin itu adalah suara tangis ia pun mendobrak pintu lalu munculah Nayya dalam keadaan menyedihkan.
"Nayya!! Lo kenapa bisa disini?!" tanya fano terkejut.
"Hiks... Hikss... Gu-gue takut" tangis Nayya
"Jangan takut lo aman sekarang karena ada gue"
"Me-mereka jambak rambut gue, sakit banget hiksss hiksss" tangis nayya semakin menjadi.
"Gue pengen lo bahagia. Jangan nangis. Gue gasuka." ucap fano sambil mengelur kepala nayya.
"Makasih kak, gue jadi gaenak sama lo"
"Enggak nay. Lo ga pernah ngerepotin gue"
Deg
Rasanya Nayya ingin terbang mendengar semua itu. Bagaimana tidak? Seorang Fano yang terkenal dingin dan cuek di hadapan semua orang. Kini bersifat manis di hadapannya. Ahh. Dia jadi senyum senyum sendiri.
"Eh sebentar gue nelpon kakak lo dulu "
"Halo kak, ini Fano teman Nayya. Nayya nya udah di temukan ya kak"
"Nayya udah di temukan?Makasih ya Fano "
Lalu fano menelpon ketiga sahabat Nayya dan fano. Mereka pun sama terkejutnya melihat Nayya bisa terkunci di gudang. Namun Nayya belum menceritakan kronologi ceritanya.
Skip besok di sekolah
Halo gais.
Maaf pendek ceritanya kali ini,
Author nya mager
Bacanya sambil ngevote ya gengs.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANO & ANNAYYA
Fiksyen RemajaHidup dari keluarga yang tak pernah akur, membuat Nayya menjadi gadis yang suka murung. Kesedihannya, selalu ia tutupi dengan senyuman. Bagi nya, jatuh cinta hanyalah sebuah fatamorgana yang tak pernah ia bayangkan. Itu hanya buang buang waktu saja...
