Sesampai nya di rumah Nayya dan Salsa langsung menelpon mama nya dengan menggunakan hp Nayya.
"Hallo ma"
"Halo kenapa?
"Mama bisa pulang sekarang? Nayya sama kak Salsa pengen ngomong"
"Aduh. Mama gabisa kerjaan mama masih banyak"
"About our family"
"Oke setengah jam lagi mama pulang" ujar seseorang di sebrang telepon.
...
Malam itu keluarga mahardika sedang berkumpul di ruang keluarga. Moment seperti inilah yang Nayya tunggu tunggu, dan selalu Nayya inginkan. Namun suasana kali ini berbeda, canggung. Ketika sedang berkutat dengan kegiatan nya masing masing, Nayya memulai pembicaraan.
"Mah, pah ada yang mau aku omongin"
Mirza dan Athaya menyipitkan mata ke arah Nayya seolah meminta penjelasan.
"Nayya ngerti papa sama mama ga pernah akur. Nayya ngerti mama papa saling bertemu. Tapi dalam rumah tangga serumit apapun itu harus saling setia" ujar nayya berkaca kaca.
Mirza yang sedari tadi mendengarkan menatap nayya tajam seolah olah ingin menelannya hidup hidup.
"Salsa juga ngerti mama papa jarang ada waktu berdua layaknya suami istri pada umumnya, tapi cobalah apapun yang terjadi tolong saling setia" ujar salsa menimpali.
"Langsung ke inti aja" ujar athaya
"Tadi siang nayya sama kak salsa ke mall terus pas kami ke restaurant, kami lihat papa ma.. Hiks papa sama cewek hiks.. "
tangis nayya."Pas kami minta penjelasan papa, dia malah nyuruh kami pulang ma" kata salsa.
Athaya tidak bisa berkata kata lagi. Tangisnya sudah ia tahan daritadi. Bibirnya ia gigit untuk menahan tangis. Tapi akhirnya ia menangis juga.
"Plakkk!" tampar athaya pada mirza
"Tega kamu ya!"
...
Nayya bangun jam 6.00 lalu ia bersiap siap berangkat sekolah. Saat ia menuju dapur melewati kamar mama nya, pintu nya sedikit terbuka. Ia menatap miris kamar itu, sangat kacau. Benda berserakan di mana mana dan vas bunga mahal yang tak tahu harga nya itu pecah berkeping keping. Seperti keadaan Athaya sekarang. Hancur. Sebenci apapun ia pada suaminya sekarang ia tetap memegang prinsip untuk setia.
"Bik, tolong beresin kamar mama ya. Nayya mau berangkat sekolah dulu" ujar nayya kepada bik elis.
"Ia non siap hati hati non" jawab bi elis.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANO & ANNAYYA
Roman pour AdolescentsHidup dari keluarga yang tak pernah akur, membuat Nayya menjadi gadis yang suka murung. Kesedihannya, selalu ia tutupi dengan senyuman. Bagi nya, jatuh cinta hanyalah sebuah fatamorgana yang tak pernah ia bayangkan. Itu hanya buang buang waktu saja...