ALFANOANNAYYA 015

157 1 0
                                    

"Gue mau" jawab Nayya

"Makasi beb" genit Fano sambil memejamkan satu matanya.

Flashback off.

Saat pulang sekolah Radit menawarkan Nayya untuk pulang bareng. Tetapi, Nayya menolaknya. Karena ia sudah janjian ingin pulang bersama Fano. Ia juga memberi tahu tentang Fano kpd Radit dan bagaimana Ia bisa suka pada Fano. Mendengar itu, Radit pun tersenyum menanggapi Nayya. Kebahagiaan Nayya adalah kebahagiaan Radit. Itulah prinsip Radit.

Nayya pun memasuki mobil Fano. Ini adalah pulang bareng pertama semenjak mereka berpacaran. Suasana di mobil sangat canggung sampai akhirnya Nayya membuka obrolan.

"Kak fano, kenapa suka sama gue?" tanya Nayya

Fano pun menatap Nayya sambil mengernyitkan dahinya.

Nayya yang melihat itu kebingungan juga. Dan nayya pun ikutan mengernyitkan dahi.
Mereka pun akhirnya sama sama bingung, haha.

"Apa?" beo Fano

"Hah?" bingung Nayya.

Mereka berdua terlihat seperti orang bodoh sekarang.

"Gue rasa suka itu ga butuh alasan" jawab Fano

"Tapi kan gue itu biasa aja, kak Fano gak tau kehidupan asli gue  kayak gimana, kak Fano gak tau gue aslinya itu gimana. Kak fano juga belum kenal gue lama. Gue itu biasa aja kak. Gak cantik. Jauh banget kalo di sandingin sama kak Fano. Kak Chelsea sama Fira juga suka sama kak fano dari lamaaaa banget tapi kak Fano ga respon mereka. Gue cuma gak enak aja sama mereka" jelas Nayya panjang lebar.

"karena dengan lo, gue merasa nyaman" jawab fano, dan itu sudah cukup membuat Nayya ngefly.

"Chelsea dan Fira. Mereka gak jadi diri mereka sendiri. Terlalu banyak sandiwara. Benar benar membuat gue muak" jeda Fano.
"Berbeda dengan lo. Lo emang biasa aja. Tapi lo itu apa ada nya, gak di buat buat.
jelas Fano.

"Aku seneng pacaran sama kak fano" senyum Nayya.

"Cie udah aku-aku nih bahasanya" goda fano.

"Ih kak fanooo!! Nyebelin banget" sebal Nayya.

...

Begitu sampai di rumah ia melihat pertengkaran Mama nya dan Kakaknya. Kebahagiaan Nayya sirna begitu saja. Rumah tak pernah memberinya ruang untuk bahagia.

"Salsa gak mau ma ke London!" geram Salsa.

"Gak Salsa! Kamu harus merubah hidup kamu! Kamu gak mau jadi designer hebat? Itu demi kebaikan kamu! Mau jadi apa kamu sekolah disini?" marah Athaya.

Nayya bingung. Kampus yang salsa tempati adalah kampus terbaik di negeri ini. Namun mamanya tak pernah merasa cukup dengan apa yang ia punya saat ini. Ia selalu ingin yang terbaik.

"Kalo mama tetep kekeuh maksa Salsa kuliah di sana, Salsa jamin besok adalah hari terakhir mama ngeliat Salsa di dunia!" tangis Salsa pecah saat itu juga. Ia memutuskan untuk berlari ke kamarnya.

Nayya masih saja diam di depan pintu. Sementara Athaya-mama salsa dan nayya menatap kepergian putri sulungnya itu lalu berbalik menatap Nayya. Nayya menggeleng tak percaya dengan mamanya.

"Mama jahat!" teriak Nayya.

Nayya pov

Di rumah ini kapan pernah ada kebagiaan? Ada. Tapi mungkin itu dulu sebelum aku lahir ke dunia. Terkadang, aku berpikir, bahwa aku adalah anak sial. Karena semenjak kelahiran ku pertengkaran di rumah ini tak pernah usai.

Tapi aku harus kuat. Aku tidak boleh menyerah seperti ini. Tuhan sayang sama aku makanya Dia kasih aku ujian. Aku yakin, pasti nanti ada kebahagiaan yang bakal aku dapetin.

Sorry guys kalo ada typo.
Soalnya ga di cek lagiii.



ALFANO & ANNAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang