[KOLABORASI COLOKAN][COMPLETED]
@caley_23 @oshpusky @kayaorangbiasa
Sakura seperti mimpi buruk Sasuke. Mantan istri yang memutuskan untuk meninggalkannya 5 tahun yang lalu karena masalah finansial kembali hadir dengan gaya nyentrik dan sifatnya yang...
Sasuke menerima kotak makan pemberian Sakura dan membukanya, "Sejak kapan kau bisa memasak?" tanyanya.
Sasuke melihat lauk yang terlihat cukup lezat di dalamnya. Udang tepung dan salad tomat. Perpaduan yang sangat aneh sebenarnya, meski ini memang makanan favoritenya. Ah, ternyata masih diingat.
"Aku belajar memasak setelah berpisah denganmu," balas Sakura seraya duduk di samping Sasuke.
Saat ini mereka sedang berada di ruang istirahat untuk para karyawan. Di ruangan ini hanya ada mereka berdua, karena para karyawan yang lain lebih suka beristirahat dan makan siang di kantin kantor atau kafe. Dibanding terus-menerus berada dalam zona yang memuakkan; tempat kerjanya dengan tumpukan job desk masing-masing.
Sasuke menoleh saat Sakura duduk di sampingnya, "Kenapa?"
Jujur saja ia sedikit merasa agak tidak terbiasa dengan perkembangan Sakura. Entah mengapa terasa sangat berubah dan itu semua sedikit menggelitik relung hati terdalam Sasuke.
Sakura mengendikkan bahunya acuh tak acuh, "Untuk lebih mandiri, mungkin?"
Sasuke terdiam, berkecamuk dalam pikiran. Memang, sebelum mereka berpisah dirinya lah yang memasak makanan untuk mereka berdua. Sakura sangat payah dalam urusan memasak dan dulu ia tidak pernah mengizinkan Sakura menyentuh dapur kecuali untuk membuat kopi atau teh.
Sasuke mulai mengambil sumpitnya dan memakan bekal dari Sakura. Sakura yang melihat respons yang positif itu otomatis tersenyum. Ini pertama kalinya Sasuke memakan masakannya, padahal biasanya (dulu) ia yang memakan masakan buatan Sasuke.
"Bagaimana?" tanya Sakura antusias.
"Lumayan."
"Kurang asin?"
Sasuke pun menggeleng.
"Apa kau masih menyukai udang?"
"Ya."
"Bagaimana dengan tomat?"
"Hn."
"Apa nasinya enak?"
Sasuke menghentikan kegiatan makannya. Matanya menatap kesal lawan bicaranya, "Cerewet."
Sakura terkekeh dan mengibaskan tangannya, "Maaf, aku terlalu bersemangat untuk hal ini. Kau sendiri tahu, ini pertama kalinya aku membuatkanmu bekal."
