Chapter. 09

5.3K 769 157
                                    

RE-BRAID
.
.
.
Collaboration from(Colokan?) :
caley_23 oshpusky kayaorangbiasa

Collaboration from(Colokan?) :caley_23 oshpusky kayaorangbiasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
Tonton FMV RE-BRAID diatass!
.
.
Enjoy!
.
.

Mendung menggelayut, suasana dingin rasanya menusuk dengan awan kelabu yang menutupi sinar mentari. Tetesan air dari langit memang belum menunjukkan eksistensi, meski guntur dengan gendangnya berkali-kali memukuli.

Sakura masih bergelung pada selimutnya, meringkuk menyamping pada kasur yang terlihat berantakan. Matanya sembab, rambut yang terbiasa rapi pun acak-acakan, penampilannya nampak cukup kacau dengan pakaian yang sama semenjak kemarin—kaos hitam dan celana olahraga milik Sasuke.

Pikirannya terhempas pada kejadian kemarin.
Terfokus pada perkataan mantan suaminya itu, yang terulang-ulang dalam benak juga hati.

"Aku memang tidak mengerti, Sakura." Sasuke mendekatkan tubuhnya. "Kenapa mantan istriku kembali datang padaku setelah lima tahun berpisah."

Cukup.

"Kenapa dia kembali?"

Berhenti.

"Apa dia tidak memikirkan perasaanku?"

Tolong hentikan.

"Katakan, apa kau tidak memikirkan perasaanku?"

HENTIKAN SEMUA INI!

Ah, air matanya reflek jatuh kembali seiring dengan perasaan sesak yang melingkupi hati. Hujan pun turun, karena merasa sudah mengirimi sinyal yang cukup banyak melalui kilat dan gemuruh guntur. Sial, semuanya sial. Mengapa langit seolah mendukung apa yang dirasakannya sekarang?

Drrt. Drrt.

Sakura melirik ponselnya yang tergeletak di lantai kamar. Menampilkan nama dari seseorang yang menyebabkan semuanya jadi seperti ini. Haha, Sakura tersenyum miris. Lagi-lagi ia menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri.

Apa sifat ini yang menandakan bahwa ia sebenarnya tak pantas?

Drrt. Drrt.

Ponsel itu masih berkedip dan bergetar. Nama Sasuke masih tertera pada layar, masih berusaha menghubungi, entah maksudnya apa.

Tatapan Sakura sedikit kosong, tangannya terulur. Bukan untuk meraih, namun untuk mematikan panggilan tersebut untuk sementara. Menutup segala akses, memungkinkan hubungan mereka yang lebih baik merenggang dalam zona abu-abu.

Ya, bukankah ini sebuah keputusan yang tepat?

***

Sasuke menatap datar nan dalam ponselnya, kemudian menaruh dengan kasar di atas meja makan.

Re-Braid | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang