Chapter. 08

5.5K 768 142
                                    

RE-BRAID
.
.
.
Collaboration from(Colokan?) :
caley_23 oshpusky kayaorangbiasa

Collaboration from(Colokan?) :caley_23 oshpusky kayaorangbiasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
Enjoy!!
.
.
.

Keheningan mulai memeluk suasana yang tercipta dalam ruang tamu ini.

Sang pria memilih untuk sibuk bermain ponsel sejak dua puluh menit yang lalu, dengan sepasang bola mata hijau jernih yang menatapnya cukup intens.

Sakura masih pada setia duduk di samping mantan suaminya ini, bahkan tak pernah bosan rasanya untuk memperhatikan setiap gerak-gerik yang tercipta, seolah menjadi daya tarik tersendiri untuknya.

Oh, ayolah. Tentu saja Sasuke tahu jika Sakura memandanginya, meskipun begitu ia tetap diam seolah membiarkan Sakura menikmati apa yang dilihatnya sekarang.

"PERMISI, PIZZA DELIVERY!"

"Pizza!" Sakura beranjak dan berlari kecil untuk mengambil pizza-nya dengan riang, meski sedikit tersandung akibat sendal rumah yang tidak dipakainya dengan benar.

Tanpa disangka-sangka, sudut bibir Sasuke pun berkedut. Hei, apa ini salah satu efek samping dari nostalgia dadakan dalam kerumitan pikiran atau karena operasi otak yang sedang ditontonnya itu terlihat cukup lucu?

Dasar aneh.

Lama menunggu Sakura yang tak kunjung kembali, Sasuke pun menoleh ke arah belakang—menyajikan pemandangan punggung Sakura yang sedikit terguncang akan tawanya. Tch, pantas saja lama.

Melihat hal itu, Sasuke mendengus dan beranjak bangun dari duduknya. Menghampiri Sakura yang masih asik mengobrol dengan pengantar pizza tersebut dengan aura yang tidak biasa.

"Sudah datang?" lihat, anak ini sedang menyindir.

"Ah, Sasuke-kun!" Sakura tersenyum menatap Sasuke, menyodorkan pizza yang mereka pesan. "Tolong bawa ini ke dalam."

Sasuke tidak menggubrisnya, malah menatap pengantar pizza itu dengan tajam. "Bukankah pembayarannya sudah dilakukan lewat aplikasi?"

"A-anu—"

"Ada perlu apa lagi?"

Ah, suasana ini terlalu canggung. Pengantar pizza yang lumayan tampan itu memegang lehernya dengan ekspresi tidak nyaman. Merasakan ada yang tidak beres, Sakura pun menatap mereka berdua secara bergantian.

"Aku hanya mengobrol sebentar dengan Kujou-kun."

Alis Sasuke masih mengernyit. "Masuklah."

Pengantar pizza itu tersenyum, menunduk sebentar ia segera berbalik pergi ketika merasakan aura intimidasi dari Sasuke.

"Aku harap ledepannya tidak ada hal seperti ini lagi." Membuat langkah pengantar pizza itu berhenti sejenak dan langsung bergegas meninggalkan perkarangan rumah Sasuke.

Re-Braid | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang