Chapter. 11

5.1K 736 109
                                    

RE-BRAID
.
.
.
Collaboration from(Colokan?) :
caley_23 oshpusky kayaorangbiasa

Collaboration from(Colokan?) :caley_23 oshpusky kayaorangbiasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
Enjoy!
.
.

Hari demi hari berlalu begitu saja, meski detik jam kian terasa melambat. Sakura masih percaya akan tindakannya dalam menjauhi Sasuke sampai sejauh ini merupakan opsi terbaik.

Terhitung tepat satu minggu mereka tak bertegur sapa, layaknya orang asing yang tak saling mengenal. Kalau dipikir-pikir, rasanya memang benar-benar menguji hati. Meski yah ini pilihannya, sekalipun Sakura tentu tidak bisa menampik akan rasa rindunya terhadap Sasuke.

Mungkin itu yang menyebabkannya memperhatikan dalam diam dan sedikit mengintip. Atau secara halus, mengawasi keberadaan juga gerak-gerik Sasuke secara diam-diam. Ah, semoga saja tindakannya ini tidak diketahui oleh sang korban.

Sebagai seorang wanita dengan harga diri tinggi, Sakura berharap jika Sasuke akan menyapanya lebih dulu. Mengakhiri kebisuan di antara mereka yang mungkin saat ini belum ada titik temu. Namun siapa sangka kalau pria tampan berusia tiga puluh tahun itu justru ikut mendiamkannya juga.

Yah, ada kemungkinan kalau pria itu juga kesal karena Sakura mengabaikan panggilan telepon lalu tiba-tiba mendiamkan. Benar, mungkin karena itu. Mengingat sifat Sasuke yang cukup pasif juga memiliki harga diri tinggi yang sama dengan Sakura dari dulu.

Sakura berakhir menatap lesu komputer di hadapannya, memikirkan masalah percintaan memang tidak akan ada habisnya. Lalu emeraldnya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, pukul lima sore. Jam kerjanya sudah berakhir.

Sakura memutuskan untuk menyimpan tugas miliknya dahulu sebelum mematikan komputer, kemudian merapihkan meja kerjanya. Ia melihat ke sekitar dan beberapa pegawai juga melakukan hal yang sama dengannya, Sakura memberikan senyumnya saat tidak sengaja bertatapan dengan Sara—salah satu pegawai yang dikenalnya.

"Otsukaresama desu."

"Otsukaresama deshita." Sara tersenyum. "Langsung pulang, Sakura-san?"

"Ah, iya. Kalau begitu aku duluan, Sara-san." Sakura melambaikan tangannya sambil tersenyum kecil. Sara melakukan hal yang sama, ia menatap Sakura cukup lama sampai pada akhirnya memutuskan kontak mata melihat hal lain.

Saat berada di lift tangannya terjulur ragu menekan tombol lift ke basement, rasanya seperti ada yang tertinggal dan membuat gelisah. Lalu pintu lift kembali terbuka masih di lantai yang sama, lima orang masuk ke dalam dan Sakura mencoba memberi ruang.

Mengambil napas dalam-dalam, Sakura memutuskan untuk melangkah keluar lift sebelum pintu tertutup. Langkahnya menjadi pendek semakin dekat dengan tujuannya, memilih bersembunyi di balik pohon hias, Sakura menajamkan penglihatan ke depan mencari objek yang dicarinya.

Re-Braid | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang