1 Tahun kemudian...
"Dari kanan!" teriak Yohanes pada seorang disampingnya dengan pandangan tak lepas dari ponsel.
"Mana kepalamu, nongol kenock," omel Dani dengan posisi yang sama dengan kawan sebelahnya.
"Musuh tinggal 2 Dan," seru Yohanes.
"Tenang AWM ku siap tembak ini," semangat Dani.
Tanpa mereka sadari seorang wanita galak telah berkacak pinggang dihadapan mereka.
"Ekhem," dehem wanita itu.
Tak ada jawaban keduanya masih asik dengan ponsel miring mereka.
"Dani! Yohanes!" seru wanita itu galak.
"Bentar, tinggal dikit," balas Dani santai.
Wanita itu gemes campur kesal langsung merebut ponsel keduanya.
"Eeh Jessie, aduh tinggal dikit itu," protes Yohanes.
"Aduh bentar lagi Chicken Dinner itu," imbuh Dani turut protes.
"Kau mau nikah gak Dan!" marah Jessie.
"Ya mau, tapi kan itu mau menang," Dani kembali protes.
"Kau ini ya ini hari pernikahanmu malah enak-enakan main game!" Jessie kembali marah.
"Tapi kan...," Dani ingin protes namun tidak jadi begitu pintu terbuka menampilkan seorang pria dewasa dengan setelan jas hitam putih memasuki kamar Dani.
"Kenapa lama sekali ?" tanya pria itu.
Semua mata tertuju pada pria yang mendadak terlihat lebih tampan dari biasanya.
"Ini Pi, Dani sama Yohanes malah main game," adu Jessie.
"Mau nikah gak Dan ?" tanya Pria itu sedikit tegas.
"Ya mau lah papi Indra, udah dandan juga ini masa gak jadi nikah," gerutu Dani.
"5 menit saja kau tak keluar nikah mu batal," ancam Indra.
"Lah mana bisa begitu," protes Dani berdiri dari duduknya.
"Makanya buruan, udah ditunggu," omel Jessie.
Dani pun segera mengikuti langkah Papi Indra menuju altar menunggu Rasya keluar dan di pasrahkan padanya.
Hari ini, adalah hari yang sakral bagi Dani dan Rasya dimana keduanya akan melangsungkan janji suci pernikahan dihadapan Tuhan dan seluruh keluarga besar serta para sahabatnya, tidak banyak yang diundang, hanya keluarga dekat dan sahabat keduanya.
Dengan jas putih, celana hitam, kemeja putih, vest hitam dan di hiasi dasi kupu-kupu dengan warna kombinasi hitam putih dipadukan dengan sepatu hitam mengkilap, membuat Dani terlihat lebih tampan, dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya membuat pesonanya begitu kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Dan Cinta (Complete)
Genç KurguPernah kah kalian membenci seseorang ? Ya aku mengalaminya, aku sangat membencinya meskipun dia bukan pelaku utama dalam pesakitanku, tapi entahlah aku sangat membencinya, dia lah yang membuat kebahagiaanku secara tidak langsung terenggut. Akankah d...