Happy reading.
Akhirnya mobil yang dikendarai Arsya pun sampai disebuah rumah yang cukup luas ya g dikelilingi oleh pagar.
Arsya mengklakson mobilnya lalu kemudian pagar rumah dibuka oleh satpam rumah tersebut.
Saat memasuki halaman rumah ini. Rumah arsya tidak terlalu besar cuman memiliki halaman yang cukup luas. Tak lupa dihiasi dengan beberapa tanaman.
Khanza terkesima melihat halaman rumah arsya yang sangat bagus hingga tanpa sadar mobil sudah berhenti.
"Sampai kapan kamu mau memandangi halaman rumah saya?" Tanya Arsya tanpa menatap Khanza
"Eh udah sampai ya? Hehehe maaf pak saya terkesima sama taman rumah bapak. Baguss banget soalnya" ucap khanza sambil tersenyum canggung.
"Udah ayo masuk"Arsya keluar dari mobilnya duluan tanpa menunggu Khanza.
Khanza berdecak kesal. Bossnya ini tidak bisa apa sedikit berbuat baik padanya. Mungkin sedikit berbaik hati untuk membukakannya pintu seperti dicerita novel yang sering ia baca."Sadarlah khanza emang kamu siapanya"rutuknya dalaam hati
Khanza keluar dari mobil mengikuti langkah Arsya masuk kerumahnya
Saat sampai didalam Khanza mendengar suara tangis yang sudah Khanza kira bahwa itu adalah suara Syifa.
Ibu Arsya yang mendengar suara mobil anaknya itu. Langsung saja Ibu Arsya dan Syifa yang sedang berada dilantai dua dan syifa yang digendong oleh omanya datang menghampiri khanza yang berada dibawah.
"Ehh itu bunda udah datang lo sayang"ucap Arsya kepada Syifa terus rewel saat ibunya sampai dihadapannya dan belum menyadari kalau bundanya itu sudah datang.
Saat mendengar kata bunda Syifa langsung diam dan melihat kesekelilingnya dan benar ia melihat bundanya.
Langsung saja Syifa memberontak digendongan omanya berharap agar sang oma cepat memberikan ia pada bundanya.
"Aduh aduh sabar dong sayang. Oma lepas dulu gendongannya" saat ini emang Syifa digendong oleh omanya dengan kain jarik.
Khanza yang tak tega melihat ibu dari bossnya itu kesusahan berusaha membantu sang ibu boss itu.
"Sini bu biar saya bantu." Khanza mendekati dan membantu melonggarkan ikatan dikain jarik tersebut. Setelah selesai baru Khanza mengambil alih gendongan Syifa.
"Saya titip Syifa Sebentar karna saya ada urusan kantor. Ibu aku pergi dlu ya " pamit Arsya pada ibunya.
saat menjemput Khanza penampilan Arsya emang sudah rapi seperti pakaian kantor.
Khanza hanya mengangguk sebagai jawaban.Syifa sangat suka digendong oleh bundanya itu. Anak itu langsung meletakkan kepalanya pada ceruk leher Khanza ia menyukai wangi pada tubuh bundanya itu.Khanza terus menggendong Syifa.tak lama kemudian Syifa tertidur digendongan Khanza. Bagi khanza. Sebenarnya tak susah menidurkan syifa hanya perlu digendong maka anak kecil itu tertidur.
"Sini nak Khanza Syifanya dipindahin keruang tv aja disana udah ada tempat kasur untuk syifa tidur" ucap ibu Arsya saat melihat cucunya itu sudah tertidur lelap di gendongan Khanza.
Oma dari syifa ini merasa takjup dengan Khanza sebab sangat susah menidurkan Khanza saat saat seperti ini apalagi saat anak kecil itu sakit. Tapi Khanza dapat menenangkan cucunya itu dengan mudah.
Setelah itu khanza berjalan menuju ruang tv yang tidak jauh dari tempatnya tadi kemudian meletakkan Syifa dengan perlahat agar tidak membangunkan gadis kecil itu.