Happy reading all...
Malam selepas pulang kantor. Badan Syifa kembali panas. Dan Arsya memutus kan untuk membawa Syifa kerumah sakit
"Bagaimana keadaan anak saya dok" tanya Arsya setelah dokter selesai memeriksa Syifa.
"Saya sarankan Syifa dirawat beberapa hari pak, sebab panas cukup tinggi tinggi untuk usia belum 2 tahun"jelas sang dokter
Setelah Arsya meyelesaikan berbagai prosedur rumah sakit. saat ini syifa sudah dipindahkan kamar rawat khusus anak-anak. Dan ia sudah menghubungi kedua orang tua untuk datang kerumah sakit.
Arsya berjalan menuju kursi disamping brangkar syifa. Menatap syifa yang sedang terbaring dengan selang infus yang berada ditangannya.
Ia tidak tega melihat kondisi putri kecilnya seperti ini.rasa bersalah menggerogoti hatinya. Karna ia merasa menjadi orang tua tunggal yang gagal.
"Sayang cepet sembuh ya" ucap Arsya sambil mengusap tangan anaknya yang tidak dipasang infus. " nanti kita jalan- jalan lagi syifa pengen liat baby shark kan"
"Ndaaa.. ndaaa...naaa..." terdengar syifa dengan mata yang masih tertutup.
"Ndaaa... hikk... hikk..."ucapnya lagi dibarengi dengan isakan tangis Syifa
Arsya dan kedua orang tua nya yang kebetulan juga sudah datang kini saling melirik satu sama lain.
Dilihat Arsya yang diam saja, ibu arsya berinisiatif menenangkan cucunya
"Ssstt.... sayang ini oma sayang"Syifa membuka matanya saat mendengar suara omanya.
"Ndaaa maa.. ndaaa... hikk nikk""Iya sayang nanti oma panggil ndaa ya" ucap ibu Arsya."sekarang syifa bobok lagi yaaa... udh malam."lanjut ibu Arsya sambil mengecup kening cucu kesayangannya tapi syifa tetap menangis
Akhirnya Arsya berdiri dari duduknya dan menggendong Syifa dengan hati-hati sebab takut terkena tangan syifa yang tertancap infus itu.
"Ssstt... sayang sama ayah dlu yaa? " besok ayah panggil bundaa buat kesini"
Ucap arsya sambil mengusap kepala syifa yang berada ceruk leher ayahnya."Hikk... hikkk ndaa..."
Arsya terus menggedong Syifa sambil diayun-ayun agar anaknya kembali tidur.
Cukup susah memang menidurkan Syifa yang sedang sakit. mungkin karna panas yang dirasa ditubuhnya.
Setelah dirasa sudah nyaman tidurnya barulah arsya meletakkan Syifa ke brangkar dengan hati-hati.
"Ibu mau bicara mas"Ucap ibu Arsya sedang menatap Arsya, untuk meminta penjelasan tentang cucunya yang memanggil- manggil bunda
"Coba jelasin sama ibu mas. Bunda yang dimaksud syifa itu siapa?"tanya ibunya setenang mungkin. Sebab ibunya sudah sangat penasaran.
"Dia karyawan magang dikantor saya ma" jawab Arsya santai. Sebab ia pikir ini bukan masalah serius.
"Sedekat apa kamu sama karyawan kamu itu? Sampe bisaa syifa manggil dia bunda?
"Sama aku gak deket bu. Hanya saja setiap syifa ikut aku kekantor dia sempet main beberapa kali sama syifa"
"Ya sudah kalau gitu. Cepat kamu hubungi karyawan kamu itu suruh dia datang kesini" ucap ibu Arsya
"Untuk apa bu?
"Yaa untuk jenguk syifa la mas! Kamu gak denger tadi anak kamu nangis kayak gitu manggil bundanya?" Ucap ibu Arsya jengkel melihat ketidak pekaan anaknya terhadap keinginan cucunya.
"Besok ajalah bu lagian ini juga sudah malam." Jawab arsya sambil merebahkan badannya disofa.
"Terserah kamu! Yang jelas besok bundanya syifa itu sudah harus ada disini" ucapnya tegas.
04.00 wib
Syifa kembali menangis dan terus nyebut- nyebut nama bundanya.
Dokter yang menjaga kembali memeriksa keadaan Syifa.
"Sepertinya panasnya masih belum berkurang dan saya rasa dia ingin ditemani bundanya? Ucap dokter
"Bundanya besok pagi baru datang dok" ucap ibu Arsya saat melihat anaknya yang dirasa tidak mau menjawab.
"Saya sarannkan agar cepat membawa bundanya kesini.karna saya menduga sakitnya ini karna rindu bundanya. Lanjut dokter itu.
"Baiklah kalau gitu saya permisi" pamit dokter
"Kamu denger kan mas"ucap ibu Arsya dokter menyuruh kita cepat bawa bundanya Syifa"lanjut ibunya emosi melihat anaknya tidak bertindak apaapa.
"Iya bu nanti saya hubungi dia, tapi nanti lihat sekarang jam berapa bu? Masih dini hari bu" jawab Arsya frustasi meladeni ibunya ini.
"Ibu gak peduli mas. Mana sini nomornya biar ibu saja yang menghubungi dia"lanjut ibunya"cepat kamu kirim nomor perempuan itu ke hp ibu" lanjutnya lagi sambil mengambil smartphonenya didalam tas
Untung semalam Arsya sudah meminta data dan nomor telpon gadis itu pada HRD kantornya. Setelah mengirim nomor gadis itu kepada ibunya
Whatsaapp
0823xxxxx
Assalamualaikum apa benar ini nomor khanza nisrina?Waalaikumssalam .. iya benar saya
Maaf ini siapa ya?Saya omanya Syifa
Mau minta tolong maaf sekali kalau gamggu kamu pagi-pagi gini soalnya saya bingung
Saat ini syifa sedang dirawat dirumah sakit dia menyebutkan nama kamu terus.kalau tidak keberatan bisa tidak kamu kesini ya besok pagi?Yaaallah... demem yang kemarin makin parah ya bu? Insyaallah sayananti abis shalat subuh saya datang
Alhamdulillah terimakasih ya nak. Maaf ya nak ibu gam nelpon tadi takutnya kamu masih tidur. Hehe
Tidak papa buk saya memang selalu bangun jam segini