Assalamualikum .....
Happy reading guyss.💕💕💕💕💕💕💕💕
Saat ini Arsya, Khanza dan juga Syifa sedang berada didalam kereta yang akan mengantarkan mereka kesurabaya.
Arsya memang sengaja perjalanan kali ini menggunakan kereta sebab ia ingin mengenalkan putrinya dengan alat trasnportasi umum ini. Tentunya syifa merasa senang saat melihat transportasi umum ini yang mirip dengan kartun yang biasa ia tonton.
Thomas and friends.
Sudah 30 menit kereta berangkat.Namun berbeda dengan Syifa yang antusias Arsya merasa ada yang berbeda dari Khanza, sedari tadi gadis itu hanya diam. Jika Arsya tanya Khanza hanya menjawab seadanya saja.
"Za kamu ada masalah?"Tanya Arsya
"Engga kok. Emng kenapa mas?" Khanza malah balik bertanya pada arsya
"Kamu beda hari ini, lebih banyak diem" tukas Arsya to the point
"Akk.. aku cuman belum terbiasa dengan situasi seperti ini mas" terang Khanza akhirnya.
Ia memang gelisah sejak malam dimana Arsya mengajaknya untuk menemaninya kesurabaya dalam rangka menghadiri acara mantan istri Arsya itu.
Apa lagi arsya menjelaskan bahwa acara ini hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat terdekat saja. Itu semakin membuat perasaan hati Khanza tak tenang.
Ia takut bahwa kehadirannya tak disambut baik oleh keluarga dari pihak mantan istri Arsya.
"Sudah tidak usah difikirkan. Udah sana tidur." Ucap Arsya
"Tapii mas..." rengek Khanza
"Apa yang kamu takutin? Cerita sama aku?" Ucap Arsya tenang.
"Akuu takut keluarga mantan istri kamu gak nerima aku sebagai ibu sambung Syifa." Jawab Khanza tanpa menatap mata Arsya.
"Atas dasar apa mereka tidak nerima kamu?" Tanya Arsya lagi memancing Khanza untuk cerita.
"Ya mungkin aja. Aku masih terlalu mudah buat jadi ibu sambung dan ya statusku sekarang masih mahasiswa lulus juga belum" Khanza mengerucutkan bibirnya.
"Denger ya sayang kita belum jumpa sama mereka loh. Gabole seuzon. Dan Bagiku kamu pantas buat jadi bundanya Syifa dan adik adiknya nanti." Tukas Arsya tegas tapi menggunakan nada yang lembut
Khanza hanya diam mendengar penuturan arsya.
"Tidur ya bunda. Liat tuh Syifa aja udh tidur" ucap Arsya sambil melirik matanya kearah Syifa yang tertidur di pangkuan Khanza.
"Gak bisa tidur" ucap Khansa dengan nada pelan
Arsya menarik kepala Khanza untuk bersandar dilengannya dan tak lupa pula tanganya digunakan untuk memeluk pinggang Khanza agar gadis itu merasa nyaman.
Dan Khanza pun memposisikan tempatnya dan perlahan memejamkan matanya. Tanpa Khanza sangk arsya memiringkan kepalanya dan mengecup kening gadis itu.
"Selamat tidur sayang" ucapny lirih tapi masih dapat didengar Khanza.
Khanza yang mendengar itu pun hatinya berdetak tak karuan. Tapi ia bingung harus merespon apa dan akhirnya ia pun terlelap dalam pelukan Arsya.