16

6.2K 330 11
                                    

Assalamualikum
Terimakaaih buat kalian yang selalu mensupport cerita ini.

Maaf banget kalau aku updatenya lama hehehe.

Keseharian Arsya beberapa minggu belakangan ini sudah membentuk suatu rutinitas yang berulang. Genap sebulan sudah Arsya dan Khanza menjalin kedekatan setiap pagi Arsya akan menyempatkan  menjemput Khanza dikosannya lalu berangkat bersama kekantor.

Tak jarang pula jika arsya tidak ada meeting penting ia akan selalu mengantarkan Khanza pulang.

Sejauh ini hubungan mereka cukup mengalami peningkatan. Mulai dari Arsya yang selalu menyempatkan makan siang bersama dan tak lupa pulak setiap weekend Khanza akan mengahbiskan waktunya dirumah asrya untuk bermain bersama Syifa.

Saat ini Khanza sedang berkemas kemas untuk pulang.jam sudah menunjukkan waktu kerjanya telah usai.

Lagu sunday best terdengar diindra pendengaran Khanza tanda ada panggilan masuk

Mas arya is calling

"Hallo assalamualikum mas"

"............."

"Udah ini mau pulang"

"............."

"Jangan. Di warung sebrang jalan aja"

"............"

"Aku gak papa kok. Oke seeuu assalamualikum"

Khanza langsung saja mematikan sambungan telpon tanpa mendengar kelanjutannya jawaban arsya

Khanza segera meraih tasnya yang berada diatas meja dan segera berjalan cepat menuju keluar gedung kantor ini.

Saat sudah berada diluar gedung kantor Khanza melihat mobil arsya sudah terparkir disebrang jalan raya kantornya.

Segera saja Khanza menyebrang. Sesampainya didekat mobil Khanza langsung mengetuk jendela dikursi sebelah supir dan menyuruh arsya untuk membuka kan pintunya.

Setelah pintu terbuka langsung saja Khanza duduk dan memasang seat beltnya.

"Kenapa sih gamau dijemput di lobi aja"Ucap arsya sambil menjalankan mobilnya.

"Bukan gitu mas. Aku gak enak diliat karyawan lain kalau aku dianter jemput sama kamu" jawab Khanza sambil menatap wajah Arsya.

"Ya gak papa donk mereka tau. Kan sekarang kamu pacar saya."
Arsya menatap Khanza sekilas dan kembali mengarahkan pandangannya kearah jalan raya.

"Nanti nanti aja deh mereka tau nya. Pas aku udh selesai magang dikantor kamu"

Arsya tak bertanya lagi dia selalu bingung dengan jalan pikiran Khanza yang ingin menyembunyikan status deketan mereka dikantornya.

Saat ini jalanan ibu kota Sangat ramai. Dan disinilah Khanza dan Arsya harus terjebak macetnya kota Jakarta.

"Mas ada nomor mbaak dirumah gak?"
Tanya Khanza pada Arsya.

"Ada. Kenapa" jawab arsya sambil menatap Khanza.

"Aku mau minta donk. Mau videocall sama Syifa ni. Aku kangen" ucap Khanza sambil memberikan wajah imutnya.

Arsya yang melihat pun tersenyum dan meusap jilbab Khanza.

"Ish mas ihh. Kok jilbab aku diberantakin sih" ucap Khanza dan menyingkirkan tangan besar Arsya dari atas kepalanya.

"Abis kamu lucu hahahaha, makanya kamu main kerumah donk kalau kangen Syifa.

Khanza masih sibuk merapikan jilbabnya yang berantakan akibat tangan arsya.
"Ya kan aku weekend kerumah kamu. Ini kan bukan weekend mas. Dan kerjaan aku lagi banyak banget."

KhanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang