Assalamualikum...
Happy reading guys
Maaaf banyak typooo...
💕💕💕💕💕
arsya yang sedang mengendarai mobilnya sesekali melirik khanza yang sedang tertidur pulas dijok mobil disebelahnya. Khanza tertidur sambil memeluk Syifa yang sedang tertidur juga. Arsya sengaja memilih berangakt selepas shalat subuh agar dapat terhindar dari macet.
Arsya memang memutuskan untuk tidak menggunakan supir saat ini. Karna ia ingin lebih menikmati waktunya dengan sang anak dan tak lupa pula dengan khanza.
"Masih lama ya pak?" khanza menoleh menatap Arsya sambil mengucek matanya karna baru bangun. Ia menggeliat pelan sebab takut membangunkan anak kecil yang berada dipangkungannya itu.
"Sebentar lagi sampai" ucap Arsya tanpa melihat wajah khanza
"Maaf ya pak saya malah ketiduran" ucap khanza tak enak pada bossnya yang capek menyetir sedangkan ia malah keasikan tidur.hufft
"Gapapa saya yang salah ngajak kamu dan syifanya kepagian"ucap Arsya sambil menoleh kearah Khanza dan tersenyum lembut.
Hati Khanza tidak karuan untuk pertama kalinya melihat senyum meneduhkan dari bossnya itu.
Khanza menolehkan wajahnya kearah kaca mobil disebelahnya menikmati kota bandung. Sebab Ia tak tau harus menanggapi seperti apa perkataan dan senyuman yang Arsya berikan itu.
Tak lama kemudian akhirnya arsya dan Khanza pun sampai di hotel. Langsung saja arsya keluar dari mobil dan mengeluarkan koper miliknya dan milik khanza serta tas keperluan syifa. Sedangkan Khanza sedang menggendong syifa yang masih asik tertidur dalam gendongannya.
setelah sampai didepan kamar hotel.Arsya membuka pintu kamar hotelnya. Kamar hotel ini seperti kamar hotel biasa pada umumnya. Arsya hanya mendapatkan 1 kamar type family room. Sebab hotel ini sedang ramai.
"Pak kunci kamar saya mana?" Tanya khanza saat masuk kedalam kamar dan melihat hanya ada satu tempat tidur king size dikamar ini. Khanza kira bossnya ini akan memesan 1 kamar president suit seperti Ceo ceo pada umumnya.
"Saya baru dikasih tahu oleh sekertaris saya kalau Kamar dihotel ini penuh. Jadi sepertinya kita akan tidur satu kamar." Ucap Arsya santai.
Whatttsss....
Khanza yang mendengar itu pun langsung terkejut. Well memang ini bukan pertama kalinya ia tidur dalam satu ruangan dengan bossnya itu. Tapi saat ini berbeda. Saat itu syifa sedang sakit dirumah sakit. Tapi kali ini beda yaampun Khanza tidak membayangkan bagaimana ia bisa tidur satu kamar dengan bossnya ini. Walaupun dikamar ini ada Syifa tetap saja perasaannya tak karuan saat ada pria dewasa satu kamar dengannya.Saat arsya melihat wajah Khanza yang tegang"sudah santai aja nanti malam kamu tidur ditempat tidur sama syifa saya biar tidur disofa "ucapnya seoalah tahu apa yang sedang Khanza pikirkan .
Khanza hanya diam tak menanggapi ucapan bossnya itu. Ia memilih meletakkan Syifa di tempat tidur itu.
Sambil menepuk nepuk punggung balita itu saat dilihat syifa menggeliat."Saya udah pesen sarapan untuk kita makan dikamar." Ucap Arsya. Khanza yang sedang malas menjawab ucapan bossnya itu hanya mengangguk saja.
Setelah dirasa syifa sudah kembali tenang. Khanza melangkah menuju kamar mandi.
Selesai khanza keluar dari kamar mandi makanan sudah tersaji didekat jendela kamar mereka.
"Kalau kamu mau makan duluan silahkan. Saya mau mandi jam 9 saya ada meeting."ucao Arsya sambil berjalan menuju kamar mandi.
Khanza merasa tak enak. Lebih memilih menuju tempat tidur untuk melihat syifa niat hati ingin membangunkan gadis kecil itu. Namun apa ada saat melihat gadis itu yang masih tertidur dengan nyaman membuat ia tak tega. Akhirnya ia hanya menciumi gadis itu karna gemas.
Tanpa khanza sadari ciumannya itu menganggu syifa yang sedang tertidur. Gadis kecil itu pun akhirnya menggeliat dan mengedip- ngedipkan matanya tanda baru bangun.
Khanza yang melihat syifa terbangun pun senang" eh anak bunda udah bangun ya" ucap khanza dengan riang.
Syifa yang melihat bundanya ada didepan matanya pun terseyum girang. Kapan lagi ia bisa melihat bundanya saat ia bangun tidur seperti ini.
Syifa yang sudah sadar sepenuhnya pun dengan girang mengulurkan tangannya meminta sang bunda untuk menggendongnya.
Khanza dengan sigap menggendong Syifa." Cucu nda" ucap syifa sambil mengisap ibu jarinya.
"Bunda buatin susu dlu ya sayang" khanza berjalan memuju tas yang berisi keperluan syifa untuk mengambil susu dan botol gadis kecil itu. Setelah itu Khanza membuatkan susu untuk syifa. Setelah susu jadi syifa pun memberikannya pada gadis kecil itu.
Setelah itu syifa meminun susunya sambil kepalanya bersandar pada pundak khanza. Khanza pun mengusak usap punggung gadis itu. Pada saat yang bersamaan Arsya keluar dari kamar mandi dengan kemeja dan celana bahan dan tak lupa pula rambut basah yang masih acak acakan membuat khanza yang melihatnya terpana.
Khanza yang masih menatap Arsya pun tidak sadar bahwa Arsya sudah berada didekatnya" bunda jangan liatin ayah lama- lama ya entar jatuh cinta lo"ucap arsya didekat telinga khansa. Sambil mencium anaknya itu.
Khanza pun langsung tersadar sambil memejamkan tanya sambil merutuki dirinya"bodo bodo kenapa si za lo natap dia kayak gitu. Gila gila buat malu ajee."
Arsya yang melihat khanza masih memejamkan mata pun langsung saja mengambil syifa dari gendongan khanza sebab anak itu sudah selesai dengan susunya.