Sakit 2

6.7K 380 3
                                    


Sesuai janjinya tadi selepas shakat subuh ia segera bersiap siap untuk menuju rumah sakit dimana syifa berada.

Saat sudah berada diluar kosannya ia memutuskan untuk menggunakan ojek online dan untungnya jam sepagi inj sudah ada ojol yang ready.

Setelah sampai diparkiran rumah sakit syifa bergegas menuju ruangan dimana Syifa berada

Tok...tok

"Assalamualikum" ucap gadis berjilbab setelah membuka pintu ruangan.

"Waalikumssalam" ucap semua yang ada Disini sudah ada kedua orang tua pak arsya dan sepasang suami istri yang notabenenya adalah adek pak arsya. Dan tentu saja Arsya dan syifa

Saat ini syifa sedang digendong oleh omanya dan
Khanza menghampiri untuk menyalami ibu parih baya yang ia perkirakan bahwa ini adalah oma Syifa

"Kamu yang kata pengasuh syifa
Sering dipanggil bunda?"tanya ibu Arsya sambil tersenyum.

Khanza hanya menganggung dan terseyum saat ditanya oleh ibu dari bossnya itu.

Khanza mengusap kepala Syifa dengan sayang "bunda dsini sayang cepet sembuh"bisiknya sambil mengecup kening Syifa yang cukup panas

Syifa yang merasa tidurnya terganggung mengangkat kepalanya dari ceruk leher omanya dan menatap khanza dengan berbinar

"Ndaaa... ndaaa..." ucap Syifa sambil menangis sambil menggapai tangannya berharap bundanya itu mau menggendongnya

"Sini sini sama bundaa sayang" ucap khanza dan mengulur tangannya untuk mengambil syifa dari gendongan omanya.

Dengan hati-hati khanza  menggendong anak itu takut terkena selang infusnya. Setelah nyaman dengan gendongannya Syifa langsung memeluk leger Khanza dengan erat takut sang bunda meninggalkannya

"Ssssttt... sayang bundaa disini

Khanza terus menimang Syifa sambil bershalawat nabi agar syifa cepat sembuh.

Khanza terus menimang dan teringat bayangan kedua orangtuanya saat dia sakit dahulu ibunya selalu mengusap seluruh badannya sambil disalawati.kalau dulu khanza bertany kenapa sih dishalawati. Ibunya pasti menjawab biar allah cepat sembuhkan penyakit kakak.

Pemandangan ini tak luput dari semua orang diruangan ini. Terlebih ibu Arsya yang kagum terhadap gadis itu yang dapat menenangkan cucunya dengan cepat.

Ibu Arsya rasa saat ini Syifa membutuhkan sosok bunda dihidupnya dan juga anaknya membutuhkan istri untuk mendampinginya.

"Mas cewek itu pacar baru mas?" Tanya tasya adik Arsya

"Bukan" jawab Arsya singkat bukan karna apa Arsya sangat malas untuk membahas tentang asmara,istri, pernikahan dan sebagainya. sebab ia masih trauma dengan hal berbau itu

"Lah bukan pacar kok Syifa manggilnya bunda?tanya adiknya lagi.

"Syifa sering main sama dia dikantor jadi syifa manggil dia bunda dan deh gausah banyak nanya kamu" lanjutnya lagi

"Ish kok jawabnya gitu sih... hati hati aja. Lama lama juga entr cinta tuh sama tu cewek." Arsya berlalu dari adiknya dan keluar dari ruangan.

Niatnya ingin kekantin beli secangkir kopi dan sarapan buat orang- orang yang menjga syifa.

Sepeninggalan Arsya. Ibu Arsya mendekat dan untuk melihat cucunya

Ternyata syifa sudah tidur

"Sudah dipindahkan ke brangkarnya aja nak, entar kamu capek kelamaan gendong syifa.ucap ibu Arsya

KhanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang