Flashback
"Bani tunggu! Kei capek" gadis kecil berambut panjang itu berlarian mengejar sahabat kecil lelaki nya yang berlari sangat kencang.
"Ayo dong kei, kejar Bani" Kei benar-benar sudah kelelahan sehingga tidak memperdulikan Bani lagi.
Sangkin kencang berlari Bani tidak melihat didepannya sehingga menabrak anak kecil laki-laki seusianya. Anak lelaki yang ditabrak Bani menangis karena es krim nya terjatuh, dengan rasa takut Bani juga ikut menangis. Melihat aksi itu Kei yang tadinya sedang duduk karena kelelahan menghampiri Bani dengan penuh semangat.
"Bani kenapa?" Tanya kei yang tidak tau apa-apa, hanya suara tangisan kedua anak lelaki yang kei dengar.
Tiba-tiba seorang ibu datang menghampiri mereka.
"Ini pada kenapa kok nangis""Aku enggak tau Tante mereka tiba-tiba nangis" Jawab kei dengan polos.
"Gibran ada apa sayang?" Tanya ibu itu.
"Gibran ditabrak sama dia terus es krim Gibran jatuh" jawab anak kecil yang ditabrak oleh Bani.
"Kenapa kamu juga nangis Bani?" Tanya Kei dengan polos.
"Bani takut dimarahin" Jawab Bani.
"Sudah-sudah Tante enggak akan marahin siapa-siapa. Sekarang Gibran sama Nak Bani maafan" Bani mengangguk terus mengulurkan tangannya ke arah Gibran.
"Maafin Bani ya" Ucap Bani tersenyum.
"Iya aku maafin" Jawab Gibran dengan senyum manis.
"Sekarang siapa yang mau makan es krim?" Tanya Ibu Gibran.
"Aku" jawab mereka ber3.
Mereka pun menuju tempat es krim dengan rasa gembira, Bani yang selalu melindungi kei dengan menggandeng tangan kei menyebrangi jalan raya menuju kedai es krim. Tapi tiba-tiba Gibran seolah ikut juga menggandeng tangan Kei dan berkata.
"Aku boleh jadi sahabat kalian juga" Tanya Gibran dengan penuh harapan.
"Boleh banget ibran" Jawab Kei, Bani hanya mengangguk sambil tersenyum.
Setelah semua memegang es krim satu-satu, ibu Gibran memotret ketiganya yang sedang makan es krim dengan canda tawanya dan dengan muka celemotan.
"Foto ini kan waktu pertama Ibran kenal kalian" Ucap Gibran yang tiba-tiba muncul di belakang Kei.
"Ih Ibran, kenapa coba tiba-tiba muncul" Ucap Kei kaget.
"Kei imut ya dulu, cantik lagi" Ucap Gibran membuat Kei malu tersipu. "Tapi sekarang enggak" Lanjut Gibran.
"Ihs, Kei udah melayang tinggi terus di jatuhin sakit tau Ibran" Jawab Kei dengan muka cemberut.
"Bercanda kali Kei, Lo tuh masih tetep imut,cantik dan kayak anak kecil" Gibran tertawa, Kei hanya menampilkan muka cemberutnya.
"Dulu pas kita mau nyebrang kan Bani gandeng tangan Kei, eh Ibran juga ikut-ikutan. Ibran mau banget ya gandengan sama Kei?" Tanya Kei dengan jail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionSiapa bisa mengira perasaan bisa berubah dengan adanya keadaan, sekuat apapun kau menginginkan bersama orang yang kau mau. Sekuat itu pula takdir memisahkan jika kau tidak ditakdirkan bersama. Jadi kau harus menerimanya karena itu yang terbaik bukan...