Flashback on
"Kamu kira ini donat beneran
Bani?" Tanya Kei kecil yang melihat Bani mencoba menggigit Donat squishy miliknya."Wanginya kaya donat, bentuknya juga" Jawab Bani meraba-raba.
"Ini mainan aku" Ucap Kei sambil merebut squishy.
Tidak mau lepas dari Donat squishy yang ia kira Donat asli merebutnya kembali dari tangan Kei. Sampai akhirnya mereka rebutan dan akhirnya squishy itu rusak dan robek. Kei pun kesal dan menangis Donat squishy kesayangannya dirusak oleh Bani.
"Kei males sama Bani" Ucap Kei kemudian berlari menghampiri Mamah Bani.
"Tante tau engga, Bani rusakin mainan aku. Dia jahat aku enggak mau temenan sama Bani lagi" Kei melanjutkan nangisnya setelah mengadu ke mamah Bani, dia masuk kekamarnya dan menangis didalam.
"Bani sini" Ucap mamahnya.
"Bani enggak sengaja mah" Ucap Bani.
"Kamu enggak boleh begitu, itu mainan Kei. Dengerin mamah Bani cowok harus lindungi cewek. Kei kan cewek dia sahabat Bani harus kamu lindungin selalu, jangan di nangisin apalagi di Jahatin jagain Kei sampai dia besar" Ucap Mamahnya, Bani mengangguk Paham dan langsung lari menuju kamar Kei untuk meminta maaf.
Flashback off
"Bani" Panggil Aldo dengan keras.
"Bani" panggil Aldo lagi
"Bani, lu ye kerjaannya bikin orang marah Mulu" Ucap Ibran membuat Bani sadar dari lamunannya.
"Ngapa sih?" Tanya Bani.
"Ngelamun mulu lo" Ucap Ibran.
"Maaf".
"Dih, minta maaf lagi Bambang" Ucap Ibran. " Ucap Ibran, kemudian dia lanjut menyantap baksonya.
"Kok minta maaf sih?" Tanya Aldo.
"Jadi bloon ya si Bani" Ucap Ibran masih sibuk dengan baksonya.
"Weyyy" Adnan mengagetkan Aldo, Ibran dan Bani.
"Gue enggak kaget" Jawab Bani.
"Sama" sahut Aldo.
"Kalo Lo Bran?" Tanya Mail kepada Ibran yang berdiri tepat dibelakang Adnan.
"Enggak lah orang gue udah liat batang idung Lo dari ujung sana" Jawab Ibran.
"Enggak asik Lo pada" Ucap Adnan.
"Dih lo nya aja nan, enggak ahli" Sahut Aldo.
Bel istirahat berbunyi mereka berlima bergegas untuk masuk ke kelas sebelum ada guru BK yang keliling ke kantin. Pelajaran seperti biasa dimulai geng yang dipimpin Bani dengan tumbennya mendengarkan guru dengan baik. Setelah beberapa jam bel pulang akhirnya berbunyi.
"Lo mau anterin Hanum pulang kan?" Tanya Gibran.
"Pake nanya dia kan pacarnya Bambang" Celetuk Adnan.
"Lagi bloon si Gibran" Ucap Mail.
"Kali lagi enggak" Jawab Gibran.
"Mana mungkin sih, Bani kan Cinte banget sama Hanum" Ucap Adnan.
"Emang gue sebucin itu" Bani angkat bicara.
Tanpa memedulikan lagi teman-temannya ia langsung pergi untuk segera pulang dan mengantarkan pujaan hatinya pulang dengan selamat. Setelah sekian lama ia menunggu diatas motornya akhirnya Hanum datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Novela JuvenilSiapa bisa mengira perasaan bisa berubah dengan adanya keadaan, sekuat apapun kau menginginkan bersama orang yang kau mau. Sekuat itu pula takdir memisahkan jika kau tidak ditakdirkan bersama. Jadi kau harus menerimanya karena itu yang terbaik bukan...